Komunikasi Antarbudaya
Kebudayaan merupakan cara hidup yang dianut dan dikembangkan oleh suatu kelompok masyarakat, dan berlangsung dari generasi ke generasi. Perbedaan budaya menciptakan keanekaragaman nilai, pengalaman, serta cara memandang dunia. Keanekaragaman tersebut menciptakan pola-pola komunikasi yang berbeda antara budaya yang satu dengan budaya lainnya. Komunikasi antarbudaya merupakan komunikasi yang terjadi antara individu atau kelompok individu yang memiliki kebudayaan yang berbeda. Perbedaan tersebut dapat berupa perbedaan ras, etnik, sosioekonomi, atau gabungan dari ketiganya.
Pada hakikatnya dalam komunikasi antarbudaya terdapat enkulturasi dan akulturasi. Enkulturasi mengacu pada proses dimana kultur ditransmisikan dari satu generasi ke generasi, melalui proses belajar dari para pendahulu mereka. Sedangkan akulturasi mengacu pada proses dimana melalui kontak atau pemaparan langsung dengan kultur lain, kultur seseorang dimodifikasi. Sehingga lama kelamaan nilai, kepercayaan, serta cara prilaku kultur tuan rumah akan menjadi bagian dari kultur kelompok imigran tersebut, dan disaat yang sama kultur tuan rumah juga akan ikut berubah.
Media Baru
Dewasa ini, zaman semakin berkembang karena teknologi yang semakin canggih, sehingga kita perlu mempelajari karakteristik media baru dalam perspektif komunikasi antarbudaya. Media merupakan sarana yang digunakan untuk menyalurkan informasi, dari sumber informasi kepada penerima informasi. Sedangkan baru, adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan inovasi, atau perubahan yang melahirkan sesuatu yang diinginkan orang. Media baru sendiri didefinisikan oleh Ron Rice sebagai istilah bagi kemunculan teknologi digital, komputerisasi, atau jaringan informasi dan komunikasi di akhir abad ke-20. Sebagian besar teknologi yang didefinisikan sebagai ‘media baru’ atau disebut juga teori new media merupakan teknologi digital, yang memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jejaring, interaktif, netral serta dapat diakses kapan saja dan dimana saja.
Media baru, dengan teknologi serta kemudahan yang diberikannya memberikan beberapa manfaat bagi masyarakat, yaitu: dapat mengakses informasi dengan mudah dan cepat, dimana saja dan kapan saja; dapat digunakan sebagai media transaksi jual beli, hiburan, juga media komunikasi yang efektif. Namun, media baru juga memiliki beberapa kelemahan, misalnya: terbukanya informasi memungkinkan terjadinya pencurian data pribadi, mempermudah penyebaran virus digital, serta kecanduan internet. Contohnya, banyak sekali pengguna internet yang tidak memahami etika komunikasi di internet sehingga dapat menimbulkan berbagai macam masalah. Di bawah ini akan dipaparkan mengenai karakteristik media baru dalam perspektif komunikasi antarbudaya.
Karakteristik Media Baru
1. Partisipasi
Dalam teori uses and grafications, disebutkan bahwa inti permasalahan media bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan prilaku masyarakat, namun bagaimana media dapat memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial masyarakat. Media baru, yang menawarkan berbagai kemudahan dalam mengakses informasi kapan saja dan dimana saja, membuat komunikasi antarbudaya dapat terjalin tanpa dibatasi ruang dan waktu (geografis). Dengan begitu, mendorong terjadinya komunikasi antarbudaya yang lebih intens.
2. Keterbukaan
Media baru, khususnya teknologi internet menghubungkan seluruh dunia dalam suatu jaringan yang dapat berkomunikasi dan berbagi informasi antar pengguna diseluruh dunia. Hal ini membuat terbukanya partisipasi serta umpan balik dalam teori komunikasi antarbudaya, melalui berbagai media serta aplikasi internet.
3. Perbincangan
Media baru memungkinkan terjadinya perbincangan dalam komunikasi antarbudaya; yaitu komunikasi multimedia dua arah dimana setiap individu yang terlibat didalamnya berperan aktif dalam melakukan komunikasi antarbudaya. Dalam interaksi ini juga terjadi hubungan saling mempengaruhi.
4. Komunitas
Dalam komunitas; orang-orang yang memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, atau kondisi lain yang serupa atau memiliki kesamaan; saling berkumpul dan berbagi. Media baru memungkinkan terbentuknya berbagai komunitas secara cepat, dan menyediakan akses untuk berkomunikasi secara lebih efektif mengenai beragam hobi, isu, ataupun kepentingan tertentu.
5. Keterhubungan
Media baru khususnya media sosial, dewasa ini tumbuh subur sebagai sarana komunikasi interpersonal yang sangat populer digunakan di seluruh dunia. Hal ini disebabkan media sosial mampu melayani keterhubungan antara penggunanya ke sumber-sumber informasi, termasuk juga dengan pengguna lainnya. Media baru memampukan seseorang dengan latar budaya tertentu, dapat berinteraksi serta mengikuti trend budaya lain yang sedang populer atau disukainya.
6. Digital
Karakteristik paling menonjol dari media baru adalah berbasis digital. Media baru memunculkan modernisasi dalam kebudayaan, dengan menampilkan berbagai konten serta data-data lainnya dalam bentuk digital. Data-data digital yang diterima atau dikirimkan tersebut diubah dan diterjemahkan oleh perangkat komputer, smartphone, atau perangkat digital lainnya agar dapat dimengerti oleh penggunanya.
7. Interaktivitas
Media baru memungkinkan terjadinya interaktivitas antar pengguna diseluruh dunia, yang artinya lintas budaya. Interaktivitas disini berarti bahwa media baru dapat terlibat langsung dalam sebuah komunikasi lintas budaya, baik itu para ahli, orang biasa, ataupun pengguna yang awam sekalipun. Media baru menyediakan ruang diskusi yang luas, dan akses untuk berinteraksi dengan sesama pengguna maupun berbagai sumber informasi lain seperti situs, dokumen elektronik, atau semacamnya.
8. Individualitas
Media baru menonjolkan individualitas, dimana pengguna media berindak atas kemauannya sendiri. Pengguna bebas untuk memberikan komentar, atau bahkan tidak berkomentar mengenai sesuatu. Tidak ada paksaan. Melalui media baru, pengguna juga dapat menunjukkan secara luas kepada dunia, mengenai jati dirinya, budayanya, dan segala hal tentang dirinya yang ingin ia tunjukkan pada dunia.
9. Kecepatan
Karakteristik yang paling menonjol dari media baru adalah kecepatan. Media baru mampu menyebarluaskan sebuah pesan, berita, ataupun informasi tertentu ke seluruh dunia hanya dalam hitungan detik. Sebab sekali sebuah konten di upload ke jaringan internet, maka saat itu juga pengguna internet di seluruh dunia akan dapat mengaksesnya. Jika dibandingkan dengan media lama, media baru dapat memberikan update informasi dalam waktu yang jauh lebih cepat.
10. Akses Luas
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, media baru dapat menjangkau semua wilayah diseluruh dunia, serta dapat menjangkau berbagai kalangan dan tak terbatas kelompok umur. Dengan akses luas yang dimilikinya, media baru memberikan banyak keuntungan dalam komunikasi antar pribadi maupun komunikasi antarbudaya, misalnya dalam pengenalan kebudayaan lintas negara dan lintas generasi.
11. Diversifikasi Konten
Media baru memampukan jurnalis menyajikan konten-konten yang bervariasi. Tidak hanya berupa teks, tapi juga gambar, audio, video, infografis, juga livebroadcast dan lain sebagainya. Dengan begitu pengguna dapat menggunakan media baru untuk melakukan banyak hal yang diinginkannya.
Demikian artikel mengenai karakteristik media baru dalam perspektif komunikasi antarbudaya ini. Ada 11 karakteristik yang kami paparkan, yaitu: partisipasi, keterbukaan, perbincangan, komunitas, keterhubungan, digital, interaktivitas, individualitas, kecepatan, akses luas, dan diversifikasi konten. Anda juga perlu memahami berbagai jenis paparan mengenai konsep komunikasi lainnya seperti tahap-tahap komunikasi, 5 unsur komunikasi, serta komponen komponen komunikasi sebagai tambahan referensi. Semoga bermanfaat!