Setiap manusia di muka bumi ini memiliki kehidupan yang berbeda. Setiap individu memiliki ciri khas tersendiri.
Walaupun seseorang berada pada tempat dan dalam waktu yang bersamaan tentu saja memiliki perbedaan.
Perbedaan tidak hanya dimiliki dari sisi karakter seseorang, sikap, kehidupan, fisik, psikologis, dan lainnya. (Baca juga: Komunikasi Antar Budaya)
Indonesia merupakan suatu negara yang terdiri atas berbagai pulau-pulau dari Sabang sampai Merauke. Indonesia memiliki perbedaan budaya terbanyak di dunia karena setiap pulau memiliki ciri khas budaya yang berbeda-beda. (Baca juga: Tujuan Komunikasi Antar Budaya)
Apa yang dimaksud dengan budaya?
Menurut Edward B Tylor, budaya adalah keseluruhan yang kompleks yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Sedangkan Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menjelaskan bahwa budaya merupakan sarana hasil karya, rasa, dan cinta masyarakat. (Baca juga: Unsur-unsur Komunikasi Antar Budaya)
Adanya perbedaan budaya dalam negara ini tentu tidak menjadi hambatanan untuk saling menghormati dan mendukung antara budaya satu dengan budaya lainnya. Hambatan dapat dicegah dengan adanya komunikasi.
Komunikasi menjadi suatu landasan terpenting untuk menjaga kerukunan dalam masyarakat yang berbeda latar belakang budayanya.
Komunikasi yang sering digunakan untuk perbedaan budaya tersebut adalah komunikasi antar budaya. (Baca juga: Etika Komunikasi Antar Budaya)
Apa yang dimaksud dengan komunikasi antar budaya?
Menurut Samovar dan Porter, komunikasi antar budaya dapat terjadi apabila bagian yang terlibat dalam kegiatan komunikasi membawa serta latar belakang budaya pengalaman yang berbeda-beda yang mencerminkan nilai yang dianut oleh kelompoknya berupa pengalaman, pengetahuan, dan nilai.
Disimpulkan bahwa komunikasi antar budaya ialah komunikasi yang terjadi antara individu yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda seperti perbedaan suku, ras, etnik, kehidupan sosial, dan lain sebagainya. (Baca juga: Sejarah Komunikasi Antar Budaya)
Komunikasi antar budaya memiliki beberapa elemen yang harus diketahui diantaranya adalah bahasa yang harus dipahami karena bahasa merupakan elemen terpenting untuk berkomunikasi dengan individu lainnya.
Selain itu, ada status dan peran, agama dan kepercayaan, nilai, dan norma. Pembahasan kali ini adalah peran norma dalam komunikasi antar budaya. Norma adalah aturan berperilaku dalam kehidupan di masyarakat. (Baca juga: Hambatan Komunikasi Antar Budaya)
Adapun peran norma dalam komunikasi antar budaya adalah sebagai berikut:
- Stabilitas
Peran norma dalam komunikasi antar budaya yang pertama adalah stabilitas. Suatu masyarakat yang terdiri atas berbagai kebudayaan yang berbeda-beda ini membutuhkan stabilitas yang diterapkan dalam lingkungan masyarakat. Norma memiliki peran sebagai stabilitas masyarakat.
Dengan adanya norma dalam kehidupan di masyarakat maka masyarakat dapat menjaga kerukunan dan memiliki toleransi kepada masyarakat lain.
Selain itu norma sebagai stabilitas juga mampu mencegah terjadinya permasalahan yang sering terjadi antara masyarakat yang berbeda kebudayaannya seperti diskriminasi etnis. (Baca juga: Model Komunikasi Antar Budaya)
- Pedoman
Pedoman merupakan peran norma dalam komunikasi antar budaya yang kedua.
Norma berperan sebagai pedoman dikehidupan masyarakat karena norma berisi tentang aturan tentang perilaku individu pada kehidupan di masyarakat.
Peran norma sebagai pedoman ini juga membuat individu dapat berpikir secara positif dalam bertindak.
Norma dan nilai tentu saja saling berkaitan untuk diterapkan dalam kehidupan di masyarakat sehingga masyarakat juga menjadikan kedua unsur tersebut sebagai pedoman di lingkungannya. (Baca juga: Teori Komunikasi Antar Budaya)
- Pengawasan
Peran norma dalam komunikasi antar budaya selanjutnya adalah sebagai pengawasan. Norma yang semula menjadi pedoman dan mulai diterapkan dalam kehidupan masyarakat, kini memiliki peran sebagai pengawasan dimana norma tersebut menjadi batasan untuk setiap individu.
Artinya peran norma sebagai pengawasan untuk membatasi individu agar tidak melakukan hal yang tidak terpuji.
Apabila individu melanggar norma yang berlaku di masyarakat tertentu maka ada hukuman yang sudah ditetapkan baik dari hukuman budaya maupun hukum di pemerintah. (Baca juga: Akulturasi Komunikasi Antar Budaya)
- Pendorong
Budaya yang ada dalam masyarakat akan menjadi lebih stabil, solid, dan teratur dalam proses interaksi sosial apabila menanamkan norma dalam kehidupannya.
Peran norma ini menjadi pendorong masyarakat untuk tetap aman dalam bersosialisasi di lingkungan masyarakat.
Peran norma sebagai pendorong juga tercermin dalam motivasi yang diberikan oleh masyarakat biasanya berupa dorongan untuk menjaga bentuk kerjasama masyarakat dalam menghadapi segala permasalahan. (Baca juga: Peran Bahasa dalam Komunikasi Antar Budaya)
- Pelindung
Perlindungan menjadi suatu hal yang penting untuk masyarakat. Perlindungan yang ada pada kehidupan masyarkat dapat tercipta karena adanya peran norma dalam lingkungan masyarakat.
Norma dapat diterapkan menjadi sebuah kejujuran yang bersifat melindungi masyarakat.
Misalnya kesalahpahaman terjadi di masyarakat karena tidak ada kejujuran maka norma menjadi solusi seseorang untuk menunjukkan kejujurannya demi melindungi masyarakat agar tetap rukun. (Baca juga: Pengaruh Lingkungan dalam Komunikasi Antar Budaya)
- Kesepakatan
Adanya norma memudahkan masyarakat untuk mewujudkan impiannya menjadi masyarakat yang rukun. Masyarakat yang memiliki perbedaan budaya ini menggunakan norma sebagai acuan kesepakatan.
Setiap budaya memiliki norma yang berbeda tetapi semuanya mengacu pada kebaikan masyarakat.
Oleh karena itu, norma berperan untuk memberi kesepakatan dalam masyarakat. (Baca juga: Pentingnya Komunikasi Antar Budaya dalam Bisnis)