Komunikasi Antar Budaya adalah proses pertukaran informasi atau pesan antara pihak yang memiliki perbedaan budaya, bahasa, suku, ras, antar golongan hingga cara dan pola hidup. Komunikasi antar budaya, sering juga disebut sebagai Komunikasi Antar Pribadi yang ditandai dengan latar belakang budaya yang berbeda antara komunikan dengan komunikatornya. Komunikasi ini juga dianggap sebagai sebuah proses pertukaran pesan yang paling efektif diantara pihak yang berbeda latar belakang. Komunikasi antar budaya terbagi kedalam beberapa jenis, yaitu :
- Komunikasi Internasional atau komunikasi antar negara atau antar bangsa
- Komunikasi antar ras
- Komunikasi antar etnis
- Komunikasi antar agama
- Komunikasi antara kelompok agama yang berbeda. Misalnya islam dengan kristen.
- Komunikasi antara subkultur yang berbeda. Misalnya dokter dengan pengacara
- Komunikasi antara suatu subkultur dan kultur yang dominan. Misalnya kaum manula dengan kaum muda
- Komunikasi antara jenis kelamin yang berbeda, Yakni pria dan wanita.
Komunikasi antar budaya, biasanya akan dilakukan apabila ada perbedaan latar belakang antara komunikator dengan komunikan, komunikasi berpusat pada kebudayaan serta untuk mendapatkan fektivitas antar budaya. Namun sebelum melakukan komunikasi antar budaya, komunikator atau komunikan harus melewati beberapa tahap terlebih dahulu. Tahapan tersebut adalah :
- Pra kontak atau tahap awal pembentukan kesan, pandangan hingga perasaan antara komunikator dengan komunikan. Pada tahap ini biasanya akan terjadi pembentukan kesan menggunakan bahasa verbal maupun non verbal. Tujuannya adalah untuk memberikan pandangan komunikator, apakah komunikan ingin berkomunikasi atau menghindari proses komunikasi tersebut.
- Tanggapan atau tahap pertengahan dari pembentukan kesan. Pada tahap ini biasanya akan terbentuk sebuah kesan pada diri komunikator maupun komunikan. Misalnya, apakah dia setara dengan saya? apakah bahasanya mudah dimengerti? apa keuntungan bagi saya berkomunikasi dengan dia?
- Membuka diri atau tahap dimulainya komunikasi. Pada tahap ini, proses pertukaran pesan akan terjadi.
Tujuan Komunikasi Antar Budaya adalah untuk menciptakan persepsi, pemikiran, ide, gagasan ataupun persamaan didalam hal lainnya meskipun terdapat perbedaan antar pihak yang berkomunikasi. Dengan begitu terjalin sebuah kesepakatan bersama, meskipun memiliki perbedaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, proses komunikasi haruslah berjalan dengan baik agar makna pesan dalam komunikasi antar budaya tidak menjadi rancu dan menimbulkan kesalahan persepsi. Makna pesan sangatlah penting, karena dari makna yang dihasilkanlah tujuan pesan tersebut dapat dicapai atau tidak. Ketika komunikasi memiliki makna yang baik dan mudah diterima oleh lawan bicara, maka pertukaran pesan akan menjadi mudah.
Makna Pesan Dalam Komunikasi Antar Budaya
1. Makna Denotatif
Makna denotatif merupakan sebuah arti yang sebenarnya, apa adanya, benar dan tidak mengandung kiasan. Didalam komunikasi antar budaya, pesan yang memiliki makna denotatif adalah pesan yang memiliki pengertian untuk menunjukkan atau mengacu kepada arti yang sebenarnya, dengan kata lain pesan tersebut tidak menimbulkan tafsir ganda. Misalnya ketika seseorang mengatakan bahwa pulau bali itu indah, maka yang dia maksudkan adalah benar bahwa pulau bali itu indah. (baca juga : Contoh Fungsi Persuasif dalam Komunikasi Organisasi)
2. Makna Konotatif
Berbeda dengan makna denotatif yang merupakan arti yang sebenarnya, makna konotatif adalah makna berupa kiasan atau tidak dalam arti yang sepenuhnya benar. Contohnya adalah, kursi tersebut adalah kursi panas. Ketika komunikasi antar budaya dilakukan, dan komunikan mengerti mengenai ucapan komunikator yang mengatakan bahwa ‘ kursi tersebut adalah kursi panas’, maka pada saat itu kursi bukan lagi menjadi tempat duduk melainkan sebuah tempat pertarungan dan pertaruhan. (baca juga : Perbedaan 4 Konsep Karakteristik Komunikan dalam Psikologi Komunikasi)
3. Makna Leksikal
Makna Leksikal adalah makna dari sebuah pesan yang sesuai dengan arti kata yang diartikan didalam kamus. Misalnya, Batin – Hati, Belai – Usap, Cacat – Cela. Didalam komunikasi antar budaya, pesan yang memiliki makna ini biasanya akan terlihat pada ungkapan-ungkapan yang meneguhkan hati, menunjukkan perasaan, ekspresi dan sebagainya. (baca juga : Contoh Komunikasi dalam Konteks Ruang dan Waktu)
4. Makna Gramatikal
Makna yang satu ini adalah sebuah makna yang didapatkan melalui penyusunan kalimat dalam penyampaian pesan atau disebut juga sebagai Nosi. Dengan kata lain, pesan yang diucapkan sebelumnya sudah diatur sedemikian rupa. Didalam komunikasi antar budaya, pesan yang memiliki makna gramatikal atau Nosi ini dapat kita temukan pada kata-kata yang memiliki tambahan atau imbuhan. Contohnya :
- Gantung maknanya adalah sesuatu yang digantung, tapi didalam makna gramatikal ” gantung ” ditambah imbuhan ” an ” menjadi Gantungan. Maka maknanya berubah menjadi sebuah benda atau alat yang berguna untuk mengantung.
5. Makna Asosiatif
Pesan yang memiliki makna Asosiatif berarti pesan tersebut memiliki hubungan atau berasosiasi dengan pemakai bahasa, perasaan pemakai bahasa, logika atau nalar pemakai bahasa, nilai-nilai didalam pemakai bahasa. Akibat dari hubungan ini, maka penggunaan kata dan bahasa yang digunakan didalam komunikasi antar pribadi yang terjadi sesuai dengan kehendak pihak-pihak yang berkomunikasi meskipun tanpa menggunakan bahasa yang baku. (baca juga : Peranan Filsafat Komunikasi Dalam Kehidupan Manusia)
6. Makna Kolokatif
Makna kolokatif merupakan sebuah arti frase dalam sebuah bahasa dan ditentukan oleh penggunaan bahasa tersebut didalam sebuah kalimat. Kata yang digunakan dalam pesan tersebut, memiliki makna yang sebenarnya. Misalnya penggunaan kata kaya dan miskin, tingi dan pendek, kurus dan gemuk, dan lain sebagainya. (baca juga : Perspektif Jurnalistik dalam Komunikasi Internasional)
7. Makna Reflektif
Pesan yang memiliki makna ini adalah pesan yang memiliki satu makna konseptual dengan konseptual lainnya. Pesan dengan makna ini lebih dominan kearah atau hal-hal yang bersifat terlarang, kurang sopan, haram, bersifat sakral, bersifat suci dan sebagainya. Didalam komunikasi antar budaya, pesan yang memiliki makna ini dapat dengan mudah dilihat diberbagai kegiatan komunikasi dan diberbagai wilayah. (baca juga : Makna Komunikasi dalam Bimbingan Konseling)
8. Makna Stilistika
Makna yang satu ini adalah sebuah makna yang didasarkan kepada keadaan, situasi atau waktu kejadian yang terjadi dilingkungan sebuah masyarakat antar budaya. Makna stilistika akan membuat pihak-pihak yang sedang terlibat didalam komunikasi antar budaya akan mempelajari kosakata yang digunakan dalam waktu komunikasi berlangsung. Misalnya, orang batak berada disekitar masyarakat betawi. Maka, orang batak tersebut secara tidak langsung akan mempelajari bahasa betawi. (baca juga : Fungsi Komunikasi dalam Jaringan Simulasi Digital)
9. Makna Afektif
Pesan yang memiliki makna afektif adalah sebuah persan yang penuh dengan perasaan, emosi, empati dan ekspresi. Didalam pesan komunikasi antar budaya, makna afektif akan membuat kata-kata atau pesan tersebut menjadi lebih menyentuh dan mempengaruhi lawan bicara. Contoh Komunikasi Afektif yang Benar misalnya adalah motivasi, semangat hingga nasehat.
10. Makna Interpretatif
Makna interpretatif adalah sebuah makna yang mengacu kepada tafsiran, tanggapan, ataupun pendapat yang muncul dari pendengar atau komunikan, pembicara atau komunikator. Pesan yang memiliki makna ini juga akan menentukan beberapa hal, yaitu :
- Substansi atau apa yang dibicarakan
- Ruang lingkup atau wilayah/batasan pembicaraan dan
- Nilai guna dari sebuah pembahasan tersebut.
11. Makna Kepercayaan
Kepercayaan didalam melakukan sebuah komunikasi sangatlah dibutuhkan. Karena ketika rasa percaya berkurang, maka secara tidak langsung akan muncul anggapan bahwa apa yang disampaikan oleh lawan bicara tersebut memiliki unsur kebohongan. Pesan didalam komunikasi antar budaya, juga harus mampu memberikan dan mengeluarkan makna kepercayaan agar lawan bicara tidak merasa dibohongi, diremehkan dan dihina karena terdapat perbedaan latar belakang. Kepercayaan adalah salah satu Cara Mengatasi Gap Komunikasi Efektif.
12. Makna Pandangan
Pesan yang memiliki makna pandangan yang kuat, akan mengeluarkan sebuah inforamsi yang cukup kuat pula. Makna pandangan pada pesan, akan membuat komunikator mampu untuk mengubah pola pikir dan pandangan dari komunikan. Dengan begitu, komunikasi akan memiliki Proses Komunikasi Efektif. Ketika proses komunikasi sudah efektif, maka komunikasi antar budaya akan menciptakan Pengaruh Komunikasi Antar Budaya dalam Kehidupan Bermasyarakat.
13. Makna Motivasi
Pesan yang diinformasikan didalam kegiatan komunikasi antar budaya haruslah memiliki makna yang dapat memotivasi pendengarnya. Tujuannya sederhana, untuk memberikan Pengaruh Lingkungan dalam Komunikasi Antar Budaya yang positif. Motivasi juga akan membuat orang – orang yang berbeda latar belakang semakin memiliki ikatan yang kuat.
14. Makna Toleransi
Komunikasi antar budaya, tentunya akan dilakukan oleh orang-orang yang berbeda latar belakang. Oleh sebab itulah, pesan yang diberikan haruslah memiliki makna toleransi. Toleransi yang dimaksud adalah saling menghargai perbedaan, tidak saling memaksakan kehendak, hingga tidak mengharuskan orang lain untuk sama dengan kita. Makna toleransi juga akan semakin mempermudah terjadinya Akulturasi Komunikasi Antar Budaya didalam kehidupan bermasyarakat.
15. Makna Spiritual
Budaya bukan hanya sekedar perbedaan suku, agama, ras, golongan, etnis, kebangsaan, kenegaraan, warna kulit dan sebagainya. Budaya juga memiliki kepercayaan dan spiritualitas yang berbeda, untuk itu pesan yang disampaikan harus memiliki makna spiritual. Makna ini akan membuat pesan yang disampaikan dapat merasuk kedalam jiwa dan hati pendengarnya. Dengan meningkatnya spiritualitas dari pemberi pesan, maka Empati dalam Komunikasi Budaya dan antar budaya yang dilakukan akan semakin tinggi.
16. Makna Ketergantungan
Gangguan Makna dalam Komunikasi antar budaya, salah satunya adalah karena tidak adanya rasa ketergantungan, rasa keterikatan hubungan dan rasa saling membutuhkan antar pihak. Oleh sebab itulah, pesan juga harus mampu memperlihatkan bahwa ada ketergantungan antara komunikator dengan komunikan. Ketika pesan memiliki makna ketergantungan, maka komunikator dan komunikan akan saling menghargai, saling menghormati dan saling membutuhkan sehingga terjadi kesinambungan komunikasi.
17. Makna Inovasi
Inovasi adalah sesuatu temuan, hasil karya cipta yang baru ataupun memperbaharui yang sudah ada. Dalam komunikasi antar budaya, pesan yang memiliki makna inovasi akan semakin meninggikan derajat budaya tersebut. Pesan dengan makna inovasi akan membuat pihak-pihak yang terlibat didalam komunikasi menjadi lebih terbuka dan mau menerima perubahan didalam budayanya. Makna yang satu ini juga akan menciptakan Pola Komunikasi dalam Komunitas antar budaya kearah yang lebih baik.
Dari seluruh makna pesan dalam komunikasi antar budaya diatas, dapat kita simpulkan bahwa setiap pesan yang ingin dibagikan, ingin diinformasikan kepada khalayak ramai sebaiknya disusun dengan matang, dan dapat memenuhi seluruh makna diatas. Dengan begitu, tercipta sebuah komunikasi antar budaya atau Komunikasi Lintas Budaya yang Efektif. Demikianlah penjelasan kami mengenai makna pesan dalam komunikasi antar budaya pada tulisan kali ini. Semoga tulisan ini, memberikan tambahan pengetahuan dan tambahan wawasan bagi kamu semua. Sampai ketemu pada tulisan yang berikutnya.