Teori Ekonomi Politik Media – Pengertian, Fungsi, Penerapan, dan Kritik

Graham (tanpa tahun) mendefinisikan ekonomi politik sebagai kajian bagaimana berbagai macam nilai-nilai diproduksi, didistribusikan, dipertukarkan, dan dikonsumsi; bagaimana kekuasaan diproduksi, didistribusikan, dan diterapkan; dan bagaimana berbagai aspek dunia sosial saling berkaitan dalam konteks ruang dan waktu.

Ekonomi politik banyak diterapkan untuk mengkaji berbagai bidang keilmuan, salah satunya komunikasi. Hal ini terlihat dari mulai diterapkannya ekonomi politik sebagai cara untuk menggali dan memahami media sejak tahun 1960an dan 1970an baik di Eropa maupun Amerika Serikat.

Namun, penerapan ekonomi politik di kedua wilayah itu sangatlah berbeda. Di Eropa, tradisi budaya dan politik demokrasi sosial mensyaratkan bahwa model media penyiaran seperti televsi dan radio didominasi oleh penyiaran layanan publik seperti BBC yang merupakan organisasi yang dibiayai negara yang layanannya gratis pada titik kontak dan tidak menampilkan iklan komersial.

Akibatnya, pendekatan awal ekonomi politik untuk penyiaran di negara-negara Eropa mengadopsi pendekatan Marxis yang menitikberatkan pada hubungan antara pemerintahan politik dan industri media, mengeksplorasi cara-cara regulasi dan undang-undang yang berdampak pada media, serta mengeksplorasi hubungan antara organisasi komersial dan bagian dari pers.

Berbeda dengan Amerika Serikat, kurangnya tradisi demokrasi sosial dan politik membuat media diorganisasikan secara komersial, yang membuat pendekatan ekonomi politik terhadap media lebih terfokus pada ekonomi kepemilikan media.

Dari gambaran di atas, dapat dikatakan bahwa ekonomi politik adalah istilah yang umumnya digunakan dalam bidang komunikasi sebagai untuk menggambarkan keilmuan yang berkaitan dengan  hubungan antara sistem ekonomi, politik, dan komunikasi dalam struktur kapitalisme global.

Sementara itu, Graham (tanpa tahun) menyatakan bahwa kajian-kajian dalam ekonomi politik komunikasi menitikberatkan pada pemahaman bagaimana komunikasi dan teknologi komunikasi berperan dalam hubungan ekonomi politik.

Baca juga :

Meskipun penelitian semacam itu harus mencakup penelitian dalam hal produksi dan diseminasi informasi dan budaya di dalam sistem sosial yang diberikan, penting bagi penelitian semacam itu untuk memahami bagaimana proses-proses ini terlihat dalam bentuk ekonomi dan politik dalam bentuk ekonomi dan tempat tertentu.

Karena itu, penelitian dalam bidang ini harus membahas hubungan antara orang-orang, sistem mediasi, dan bagaimana hal-hal tersebut mengembangkan, memelihara, dan merubah struktur sosial dan politik.

Ekonomi politik komunikasi berakar dari ekonomi politik klasik yang dikembangkan oleh Adam Smith, David Ricardo, dan John Stuart Mill dan lain-lain serta ekonomi politik radikal yang dikembangkan oleh Karl Marx. Karya-karya mereka, yang mencakup akhir abad ke-18 hingga akhir abad ke-19, berupaya memahami sifat fase kapitalisme industri yang muncul.

Meskipun awalnya para ekonom politik tidak banyak berbicara tentang sistem komunikasi, mereka membangun pendekatan yang holistik dan normatif yang sebelumnya telah dibangun oleh para ekonom politik komunikasi dan informasi kontemporer.

Pengertian

Mosco (1995) mendefinisikan ekonomi politik komunikasi sebagai studi hubungan sosial, khususnya hubungan kekuasaan yang memengaruhi produksi, distribusi, dan konsumsi berbagai sumber daya termasuk sumber daya komunikasi.

Ketika diterapkan pada media komunikasi, ekonomi politik cenderung memfokuskan perhatiannya pada bagaimana kerja institusi media berkaitan dengan institusi lainnya seperti insitusi politik, keuangan, dan industri serta bagaimana hal-hal tersebut memengaruhi industri media dan praktek-praktek profesional.

Konsep ini dikembangkan oleh para ahli dan peneliti media dan ekonomi politik, diantaranya adalah Dallas Walker Smythe, Herbert Schiller, Vincent Mosco, Dan Schiller, dan Robert McChesney. Oleh McChesney (2008), ekonomi politik komunikasi disebut juga dengan ekonomi politik media yang menitikberatkan pada kepemilikan media, pentingnya periklanan bagi perusahaan media, regulasi media, dan hubungan ketiga hal tersebut dengan kekuasaan serta bagaimana media massa beroperasi.

Baca juga :

Terkait dengan penerapan ekonomi politik pada media, McQuail menyuguhkan definisi teori ekonomi politik sebagai pendekatan kritis sosial yang menitikberatkan utamanya pada hubungan antara struktur ekonomi dan dinamika industri media dan konten ideologis media.

Sebagai salah satu teori media massa, teori ekonomi politik media ini mengarahkan perhatian penelitian pada analisis empiris struktur kepemilikan dan pengawasan media serta cara kekuatan pasar media beroperasi. Dari sudut pandang ini, lembaga media harus dianggap sebagai bagian dari sistem ekonomi yang berkaitan erat dengan sistem politik.

Adapun konsekuensi yang harus diperhatikan terletak pada pengurangan sumber media independen, konsentrasi pada pasar terbesar, menghindari resiko, dan mengurangi investasi dalam tugas media yang kurang menguntungkan. McQuail juga menyatakan ditemukannya pengabaian terhadap sektor yang lebih kecil dan lebih miskin dari khalayak potensial dan kerapkali media berita yang tidak seimbang secara politis.

Sementara itu menurut Jin (2018), ekonomi politik media  melingkupi beberapa ranah kajian yaitu jurnalisme, penyiaran, periklanan, serta teknologi informasi komunikasi dan informasi. Lebih lanjut ia menyatakan, pendekatan ekonomi politik media menganalisa hubungan antara kekuasaan dengan politik, mediasi, dan ekonomi. Untuk menganalisa hubungan ini, ada beberapa hal perlu dilakukan, antara lain sebagai berikut.

  • Mengidentifikasi sejarah intelektual ekonomi politik yang menitikberatkan pada pembentukan dan pertumbuhan ekonomi politik media sebagai sebuah bidang kajian akademis.
  • Diskusi mengenai epistemologi bidang kajian ekonomi politik dengan menekankan pada beberapa karakteristik utama yang membedakannya dengan pendekatan media dan penelitian komunikasi lainnya.
  • Pemahaman terhadap regulasi-regulasi yang memberi dampak terhadap teknologi komunikasi dan informasi dan/atau lingkungan komunikasi media digital, khususnya memetakan dimulainya kajian ekonomi politik media dalam industri budaya. Lebih khusus lagi perlu untuk memahami bagaimana cara para ahli ekonomi politik mengembangkan dan menggunakan ekonomi politik dalam media digital dan lingkungan media baru yang digerakkan oleh berbagai perangkat teknologi dalam tiga area yakni perangkat digital, big data, dan tenaga digital. Area-area ini sangat penting untuk menganalisia hubungan antara kekuasaan dengan politik, mediasi, dan ekonomi. Hal ini dikarenakan mereka tidak hanya terhubung secara rumit melainkan juga karena mereka telah menjadi bagian utama dari kapitalisme modern yang masif.

Baca juga :

Dari ulasan di atas, permasalahan yang dikupas dengan pisau ekonomi politik media baik di masa lalu, masa kini, maupun masa mendatang di antaranya adalah sifat jurnalistik dan hubungannya dengan praktek-praktek demokrasi; memahami propaganda yang dilakukan oleh pemerintah, kepentingan komersial, dan pihak swasta; media komersial dan depolitisasi masyarakat; hubungan media dengan ketidaksetaraan ras, gender, dan ekonomi.

Juga proses pengambilan keputusan komunikasi, regulasi dan kebijakan telekomunikasi; peran khusus periklanan dalam membentuk pasar media dan isi media; hubungan media dengan gerakan sosial; penyiaran publik dan pembentukan sistem dan institusi media alternatif; sifat komersialisme dan dampaknya terhadap budaya; hubungan komunikasi dengan kapitalisme global dan kontemporer; dan hubungan teknologi dengan media, politik, dan masyarakat.

Proposisi

McQuail melalui Fourie (2001) menyarikan beberapa proposisi teori ekonomi politik media yaitu sebagai berikut.

  • Isi media dikendalikan oleh faktor ekonomi dan kepentingan.
  • Perkembangan media cenderung ke arah konsentrasi.
  • Integrasi global sedang berlangsung di industry media.
  • Konten media dan khalayak dimodifikasi.
  • Keragaman media berkurang.
  • Oposisi dan suara alternatif dipinggirkan.
  • Madia layanan publik menurun.

Para ahli menyatakan bahwa proposisi di atas dan kebutuhan untuk menyelidikinya menjadi lebih relevan dibandingkan dengan latar belakang kecenderungan ekonomi seperti konsentrasi dan liberalisasi.

Fungsi

Sebagaimana teori komunikasi massa lainnya seperti teori efek media massa, teori agenda setting, teori kultivasi, teori disonansi kognitif, teori uses and gratifications, teori jarum hipodermik, teori spiral keheningan, maupun teori pembelajaran sosial dalam komunikasi massa,  teori ekonomi politik media memiliki beberapa fungsi di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Teori ekonomi politik media membantu kita memahami perubahan sosial dan transformasi historis.
  • Teori ekonomi politik media membantu kita memahami totalitas sosial.
  • Teori ekonomi politik media membanu kita memahami filsafat moral yakni nilai-nilai sosial dan konsepsi praktek-praktek sosial yang sesuai.
  • Teori ekonomi politik media membantu kita memahami hasil aktivitas manusia yang bebas dan kreatif yang mengubah dirinya sendiri maupun dunia sekitarnya.

Baca juga :

Penerapan

Menurut Wasko (2014), teori ekonomi politik media banyak digunakan oleh para ahli sebagai kerangka teoretis berbagai bidang penelitian yang tidak hanya mengkaji masalah kepemilikan media ataupun jurnalistik, melainkan juga merambah ke berbagai tema lainnya seperti hal-hal berikut.

  • Evolusi komunikasi massa atau media massa sebagai komoditas yang dihasilkan dan didistribusikan oleh organisasi pencari laba dalam industri kapitalis.
  • Mengkaji sejarah perkembangan alat komunikasi atau sejarah perkembangan teknologi komunikasi informasi, misalnya analisis historis telegraf (Duboff, 1984), telepon (Becker, 1993), industri film (Guback, 1969) dan lain-lain.
  • Memahami peran pekerja dalam industri media, misalnya penelitian yang dilakukan oleh Mosco dan McKercher (2008).
  • Memahami hubungan negara dan media, misalnya penelitian yang dilakukan oleh Streeter (1996), Calabrese dan Bergelman (1999), dan Bettig (1997) yang menitikberatkan pada regulasi, kebijakan, dan properti intelektual.
  • Memahami hubungan media dan demokrasi, misalnya penelitian yang dilakukan oleh Robert McChesney, Murdock, Golding dan Garnham.

Baca juga :

Kritik

Teori ekonomi politik media sebagai salah satu teori kritis media massa tak terlepas dari kritik yang dikemukakan oleh para ahli. Adapun kritik terhadap teori politik media sebagaimana disebutkan dan disarikan oleh Baran dan Davis (2012) dan Wasko (2014) di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Teori ekonomi politik media sangat kurang dalam menjelaskan kekuasaan di tingkat mikroskopik.
  • Teori ekonomi politik media tidak menaruh perhatian pada verifikasi ilmiah karena lebih mendasarkan kajiannya pada analisis keuangan yang subjektif.
  • Teori ekonomi politik media dipandang terlalu dangkal, deterministik, dan ekonomistik.
  • Teori ekonomi politik media dipandang hanya memfokuskan pada sisi ekonomi atau produksi dari proses komunikasi dan mengabaikan teks, wacana, khalayak, dan konsumsi media.
  • Teori ekonomi politik media dipandang gagal untuk menjelaskan kondisi-kondisi khusus industri budaya serta lebih menitikberatkan pada produksi media dibandingkan dengan konsumsi media.
  • Teori ekonomi politik media dipandang gagal dalam untuk memberikan pemahaman tentang perubahan organisasi media sebagai sebuah sistem pembentuk makna.

Manfaat Mempelajari Teori Ekonomi Politik Media

Mempelajari teori ekonomi politik media dapat memberikan beberapa manfaat, di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Kita dapat mengetahui dan memahami pengertian teori ekonomi politik media.
  • Kita dapat mengetahui dan memahami fungsi teori ekonomi politik media.
  • Kita dapat mengetahui dan memahami penerapan teori ekonomi politik media.
  • Kita dapat mengetahui dan memahami kritik-kritik terhadap teori ekonomi media yang diungkapkan oleh para ahli.

Demikianlah ulasan singkat tentang teori ekonomi politik media terkait dengan pengertian, fungsi, penerapan, dan kritik yang disampaikan oleh para ahli.