Komunikasi merupakan proses pertukaran informasi, antara individu atau kelompok individu yang satu dengan individu atau kelompok individu yang lain. Melalui bahasa sebagai alat komunikasi seseorang bisa mengakhiri sebuah pertentangan, mensinergikan perbedaan, menciptakan pengertian atara satu dengan yang lainnya.
Namun komunikasi juga dapat menyebabkan konflik, mengungkap perbedaan, menimbulkan kesalah pahaman, dan semacamnya. Komunikasi seringkali dianggap hal yang biasa, karna terlalu sering dilakukan.
Namun komunikasi sebenarnya perlu diberi atensi lebih, sebab komunikasi merupakan hal yang sangat menentukan dalam banyak hal yang berkaitan dengan hubungan antar manusia.
Dalam bidang politik, komunikasi berkaitan dengan pertukaran informasi – informasi politik. Komunikasi politik dilakukan oleh aktor-aktor politik, biasanya berhubungan dengan kekuasaan, pemerintahan, serta kebijakan yang diambil pemerintah. Komunikasi politik juga bisa terjadi diantara pemerintah dengan warga negaranya.
Komunikasi politik merupakan salah satu fingsi poliitk, yang akan selalu ada dalam setiap sistem politik. Namun komunikasi politik seringkali dilakukan oleh aktor politik, tanpa aksi kongkret. Sehingga komunikasi politik dikatakan sebagai neologisme oleh sebagian orang.
Komunikasi politik memiliki saluran tertentu untuk menyampaikan pesan yang dibawanya. Saluran tersebut antara lain, komunikasi massa, komunikasi tatap muka, komunikasi organisasi, dan komunikasi interpersonal. Sedangkan dalam prosesnya, komunikasi politik terdiri dari beberapa faktor sebagai berikut:
- Pesan politik: yaitu pesan, baik berupa suatu informasi ataupun pernyataan terkait hal politik. Pesan tersebut dapat berupa pesan yang disampaikan secara verbal maupun non verbal. Dalam penyampaiannya, pesan politik perlu didesain sedemikian rupa agar informasi atau pernyataan yang terkandung didalamnya dapat dimengerti oleh semua komunikan serta sesuai dengan etika komunikasi.
- Media politik: yaitu media, alat, atau sarana yang digunakan komunikator untuk menyampaikan pesan politiknya. Media yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan sasaran pesan, agar pesan dapat disampaikan pada sasaran yang tepat dan dapat di mengerti oleh sasaran pesan. Media juga akan menentukan seberapa jauh jangkauan pesan.
- Komunikator politik: partisipan atau aktor politik yang menyampaikan pesan politik kepada sasaran pesan. Komunikator politik dapat menyampaikan pesan mewakili pendapat pribadinya, atau dapat juga mewakili kelompok atau organisasinya. Dalam menyampaikan pesan, komunikator harus memperhatikan prinsip-prinsip komunikasi.
- Komunikan politik: yaitu individu atau kelompok yang menjadi sasaran atau target pesan politik. Yang diharapkan akan memberikan dukungan terhadap individu atau kelompok yang menyampaikan pesan terkait kedudukan dalam perpolitikan.
- Efek komunikasi politik: efek yang diharapkan dari komunikasi politik adalah tercipta pemahaman dari sasaran politik atas pesan yang disampaikan; yang akan mendorong komunikan untuk mendukung aktor politik atau partai politik yang diwakili komunikator politik terkait.
Pendidikan dan politik merupakan elemen yang penting dalam sistem sosial politik sebuah negara. Kedua elemen ini memang terpisah, dan tampak tidak berhubungan.
Namun sebenarnya pendidikan dan politik sangat berkaitan antara satu dengan lainnya. Pendidikan berperan penting dalam menciptakan atau mempersiapkan kandidat-kandidat politik yang memiliki kemampuan dalam menjalankan dan mengelola dunia politik dan pemerintahan. Dengan begitu, kursi-kursi jabatan dalam pemerintahan, dapat diisi oleh orang yang memang berkompeten.
Sebaliknya, politik berperan penting dalam menjamin tersedianya aspek-aspek pendukung seperti sarana dan prasarana pendidikan, agar pendidikan dapat berjalan dengan baik.
Hal ini berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara, serta alokasinya bagi keperluan pendidikan. Selain itu juga menyangkut kebijakan-kebijakan politik yang diambil pemerintah, terkait proses penyelenggaraan pendidikan. Kebijakan politik akan sangat mempengaruhi proses jalannya pendidikan.
Pendidikan dan politik memiliki hubungan fungsional. Dimana sekolah-sekolah serta lembaga pendidikan lainnya menjadi agen-agen dalam sosialisasi politik (baca: konvergensi media).
Lembaga pendidikan juga merupakan tempat dimana generasi muda mempelajari segala sikap serta perasaan mengenai sistem politik, serta peran politik yang diharapkan dari mereka.
Sehingga seringkali perkembangan kegiatan kependidikan dipengaruhi oleh para penguasa. Misalnya dengan mengupayakan agar kurikulum pendidikan serta bahan bacaan yang digunakan dalam sekolah-sekolah ataupun lembaga pendidikan lain diarahkan untuk kepentingan politik tertentu.
Peran Komunikasi Politik Dalam Pendidikan
- Melalui komunikasi politik, pemerintah dapat mengerti besaran subsidi pendidikan yang diperlukan. Sehingga dapat sekolah bisa mendapatkan subsidi dari pemerintah untuk mengembangkan pendidikan dengan baik, sebagaimana mestinya. Kontribusi pemerintah sangat penting bagi keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan, terutama bagi sekolah-sekolah negri di pedalaman.
- Komunikasi politik dalam dunia pendidikan dapat digunakan untuk menetralisir, agar kepentingan politik tidak dimasukkan ke dalam lembanga pendidikan. Agar terhindar dari penyalahgunaan lembaga pendidikan menjadi penyalur kepentingan politik, yang akan menyebabkan pecahnya konsentrasi lembaga terhadap pendidikan yang semestinya. Bahkan bisa jadi akan dapat merusak nilai-nilai mulia pendidikan.
- Melalui komunikasi politik, sekolah-sekolah serta lembaga pendidikan lainnya dapat dijadikan sebagai agen sosialisasi politik. Dimana generasi muda mempelajari mengenai sikap serta perasaaan mengenai sistem politik, serta peran politik yang diharapkan dari mereka.
- Komunikasi politik dalam dunia pendidikan juga dapat digunakan oleh penguasa sebagai alat kekuasaan, seperti untuk mengupayakan pembentukan sikap dan keyakinan politik sesuai kehendak penguasa. Caranya dengan mengatur aspek pembelajaran, seperti kurikulum dan bahan bacaan (baca: sistem komunikasi indonesia).
- Melalui komunikasi politik, kurikulum pendidikan dapat dijadikan sebagai media politik; seperti yang telah disinggung dalam poin 4.
- Komunikasi politik dalam dunia pendidikan dapat digunakan untuk mengontrol sistem pendidikan, kemudian memasukkan pesan-pesan politik dalam metode bahan ajar (baca: peran media komunikasi politik). Misalnya seperti yang dilakukan di negara komunis, yaitu metode brain washing yang dilakukan untuk membentuk pola pikir gengerasi muda agar sejalan dengan doktrin komunisme.
- Komunikasi politik dalam dunia pendidikan dapat melancarkan hubungan fungsional politik dan pendidikan. Dimana pendidikan menyiapkan sumber daya manusia untuk keperluan politik, dan politik mengusahakan pealokasian dana bagi kelancaran pendidikan.
- Komunikasi politik dalam dunia pendidikan dapat menyebabkan terjadi tranformasi nilai-nilai politik. Misalnya melalui intervensi dalam pembuatan kebijakan pendidikan.
- Komunikasi politik dalam dunia pendidikan dapat mempengaruhi karakteristik pendidikan dalam suatu negara.
- Komunikasi politik dalam dunia pendidikan dapat digunakan untuk mengusahakan agara pendidikan menjalankan fungsi politik tertentu. Baik disadari atau tidak disadari oleh pengelolanya.
- Komunikasi politik dalam dunia pendidikan dapat digunakan untuk memastikan sistem pendidikan yang dibangun memiliki karakteristik, kualitas, arah, serta output yang sesuai dengan yang dikehendaki penguasa (baca: teori komunikasi politik).
Komunikasi politik dalam dunia pendidikan dapat digunakana untuk memastikan bahwa pendidikan dapat menghasilkan pengetahuan teknis atau administratif, yang dapat digunakan untuk mengaontrol ekonomi, politik, dan budaya.