Penggunaan media komunikasi merupakan bagian dari kehidupan kita. Macam-macam media komunikasi kini digunakan secara luas dalam berbagai bidang kehidupan seperti pendidikan, kesehatan, politik, ekonomi, dan lain-lain. Penggunan media komunikasi umumnya dimaksudkan agar komunikasi yang dilakukan antara pengirim pesan dan penerima pesan dapat berjalan secara efektif. Media yang digunakan untuk berkomunikasi umumnya meliputi tatap muka, berbagai macam media komunikasi tradisional, dan media komunikasi modern. Dalam komunikasi tatap muka, komunikasi yang terjadi melibatkan penglihatan, pendengaran, dan penciuman. Sementara itu, dalam komunikasi bermedia, komunikasi dilakukan dengan menggunakan media nirmassa, media massa, serta media komputer atau komunikasi bermedia komputer.
Dalam strategi komunikasi efektif, berbagai sumber daya yang tersedia – termasuk pemilihan media komunikasi yang tepat – digunakan untuk menyampaikan informasi. Pemilihan media yang tepat tergantung pada pemahaman komunikator tentang tujuan komunikasi, khalayak yang dituju, serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh masing-masing media komunikasi yang ada. Pemilihan media komunikasi yang tepat merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan komunikasi.
Selain itu, keberhasilan komunikasi juga ditentukan oleh etika karena komunikasi yang kita lakukan melibatkan berbagai pilihan, merefleksikan nilai dan memiliki konsekuensi tersendiri. Begitu pentingnya etika dalam proses komunikasi efektif membuat DeVito (2013) memasukkan etika komunikasi antar pribadi sebagai salah satu elemen komunikasi antar pribadi atau komunikasi interpersonal yang terlibat dalam proses komunikasi antar pribadi atau proses komunikasi interpersonal. Setiap tindak komunikasi memiliki dimensi moral yakni kebenaran atau kesalahan. Pilihan komunikasi perlu dipandu oleh berbagai pertimbangan etis dengan memperhatikan keefektifan dan kepuasan.
Pengertian
Sebelum kita mengulas tentang etika dalam penggunaan media komunikasi, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu yang dimaksud dengan etika dan media komunikasi.
A. Etika
Etika adalah studi tentang nilai, apa yang lebih penting atau apa yang tidak penting, apa yang baik atau apa yang buruk. Etika merupakan panduan atau pedoman perilaku dan norma-norma. Etika menyuguhkan sebuah kerangka kerja dan alat untuk mengenali dan mengambil berbagai pilihan yang tersedia serta untuk membedakan antara yang lebih baik atau yang kurang baik secara moral dari berbagai situasi yang diberikan.
Para peneliti mengidentifikasi sejumlah pendekatan terhadap studi etika komunikasi yang diantaranya menitikberatkan pada tujuan, makna, konsekuensi, tugas, hak, kewajiban, dan tangggung jawab. Hasil studi menunjukkan adanya beberapa prinsip etika yang berlaku secara universal seperti mengatakan yang benar, tidak menyakiti orang lain, melakukan yang baik, menghormati privasi orang lain, serta bersikap adil dan bertanggung jawab secara sosial. Prinsip-prinsip etika inilah yang menjadi dasar dalam etika komunikasi interpersonal atau etika komunikasi antar pribadi, etika public relations, etika komunikasi bisnis, etika komunikasi antar budaya, etika komunikasi organisasi, etika komunikasi massa, dan lain-lain.
B. Media Komunikasi
Sementara itu, yang dimaksud dengan media komunikasi adalah media yang digunakan untuk mengirimkan pesan. Dengan kata lain, media merupakan tempat berjalannya sebuah pesan antara komunikator dan komunikate. Media komunikasi memiliki beberapa dimensi yang memungkinkan bagi investigator untuk melakukan evaluasi efektivitas berbagai media komunikasi yang berbeda.
Dimensi-dimensi media komunikasi yang dimaksud meliputi kredibilitas media komunikasi, umpan balik melalui media komunikasi, pelibatan atau partisipasi, ketersediaan media komunikasi, kemampuan media komunikasi untuk menerima pesan, kekuatan media komunikasi menjangkau daerah atau wilayah dengan kecepatan dan ketepatan, serta kemampuan media komunikasi melengkapi kerja komunikatif media komunikasi lainnya.
Fungsi utama media komunikasi adalah untuk menyampaikan pesan. Karena itu, di dalam penggunaan media komunikasi selayaknya kita juga menerapkan beberapa standar perilaku etika yang kita ikuti dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa etika dalam penggunaan media komunikasi yang dirangkum dari berbagai sumber :
1. Berkomitmen pada etika komunikasi
Etika merupakan prinsip-prinsip yang diterima untuk mengatur perilaku dalam masyarakat. Tidak semua orang dalam suatu masyarakat sepakat dengan perilaku etis. Karena itu, sebelum mengatakan atau menyampaikan sesuatu kepada orang lain, kita memiliki tanggung jawab untuk memikirikan apa yang akan disampaikan dan konsekuesinya. Di atas permukaan, kita dengan mudah mengenali berbagai perilaku yang etis, namun memutuskan apa yang etis dalam suatu situasi yang kompleks merupakan tantangan tersendiri.
2. Menggunakan media komunikasi secara proporsional
Dalam dunia kerja, hendaknya kita menggunakan media komunikasi seperti media sosial dan media elektronik lainnya sesuai dengan tujuan dan fungsi. Jangan menggunakan media komunikasi di kantor untuk tujuan pribadi selama jam kerja karena berbagai media komunikasi tersebut ditujukan untuk mempermudah komunikasi di lingkungan pekerjaan. Selain di dunia kerja, kita juga harus menggunakan media komunikasi secara proporsional dalam kehidupan sehari-hari seperti misalnya tidak menggunakan media komunikasi untuk tujuan kejahatan. Penggunaan media komunikasi yang tidak proporsional dapat berujung pada tindak kriminal dan menimbulkan konsekuensi hukum.
3. Menggunakan media komunikasi secara produktif
Media komunikasi yang kita gunakan di dunia kerja seperti media sosial dan media komunikasi elektronik lainnya hendaknya ditujukan untuk menunjang kinerja kita di kantor. Mengetahui dan menggunakan media komunikasi dengan baik, tidak perlu mahir, dapat membuat kita menjadi lebih produktif. Karena bagi mereka yang nyaman menggunakan media komunikasi akan memiliki keuntungan kompetitif di dunia kerja.
4. Berhati-hati dalam menyampaikan informasi
Kita harus ingat bahwa semua informasi yang kita kirimkan secara elektronik dapat bersifat permanen dan dapat diakses oleh publik bahkan setelah informasi tersebut dihapus. Untuk itu, berpikir dua kali sebelum menyampaikan informasi secara elektronik atau melalui dunia maya. Karena sangat mungkin untuk menemukan pengarang atau pencipta dari informasi yang diposting dalam dunia maya.
5. Menghormati privasi orang lain
Ketika berkomunikasi dengan orang lain melalui internet, maka kita juga perlu mengacu pada etika berkomunikasi di internet. Setiap orang memiliki kepentingan pribadi masing-masing yang tidak bisa kita langgar begitu saja. Ada batasan-batasan yang harus kita pahami dan turuti agar tidak terjadi konflik.
6. Memaafkan kesalahan orang lain
Bersikap baik ketika memberi respon atau tanggapan terhadap pelanggaran etika yang dilakukan oleh orang lain dan jangan mengatakan apapun mengenai kesalahan-kesalahan yang sifatnya kecil. Dengan begitu kita akan terhindar untuk melakukan kesalahan yang sama dan tidak terpancing memberikan respon yang dapat memantik terjadinya konflik.
7. Jangan menyalahgunakan kekuasaan
Ketika kita memiliki akses ke komputer orang lain, baik di tempat kerja atau di rumah atau dimanapun, maka kita jangan mengambil keuntungan dari akses tersebut. Misalnya menggunakan computer tanpa membatasi waktu pemakaian karena bisa jadi orang lain juga ingin menggunakan kompter tersebut. Selain itu perlu berhati-hati ketika membuka berkas dalam komputer karena bisa jadi di dalam komputer tersebut tersimpan data yang bersifat rahasia yang tidak boleh diketahui oleh banyak orang.
8. Jangan terpancing
Dalam komunikasi langsung dan tidak langsung atau komunikasi tatap muka dan komunikasi bermedia, kita harus bisa tetap menahan diri ketika orang lain memberikan ekspresi atau respon yang sangat negatif atau memberikan pendapat secara emosional. Sebagai lawan bicara kita jangan terpancing hingga membuat suasana menjadi lebih panas. Karena kalau terpancing maka konflik tidak dapat dihindari.
9. Mengirim dan menerima pesan tanpa memberikan penilaian
Dalam komunikasi tatap muka atau komunikasi bermedia, kedua belah pihak hendaknya menyadari dan mengenal adanya perbedaan nilai dari satu budaya ke budaya yang lain. Dengan menyadai dan mengenal perbedaan nilai maka kita akan cenderung untuk menemukan jalan untuk menciptakan rasa saling percaya satu sama lain. Ketika rasa percaya mulai tumbuh, maka kita akan lebih berhati-hati saat mengirim dan menerima pesan dari orang lain.
10. Mengirim pesan secara jujur
Ketika menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan pesan sebagaimana fungsi media komunikasi pada umumnya, maka kita harus bisa bersikap jujur. Pesan-pesan yang disampaikan juga harus jujur dengan tetap melihat situasi. Kita juga harus tetap berhati-hati dengan kepribadian yang dimiliki orang lain serta bias-bias budaya.
11. Menunjukkan rasa hormat terhadap adanya perbedaan budaya
Ketika mengirimkan dan menerima pesan melalui media komunikasi, masing-masing pihak harus memahami dan mengakui kebutuhan orang lain, menghargai serta menghormati orang lain. Masing-masing pihak juga harus menyadari bias budaya sendiri dengan cara belajar untuk mengidentifikasi ketika asumsi yang dibuat berbeda dengan orang lain.
12. Berhati-hati dengan bahasa tubuh dalam komunikasi
Ketika kita terlibat dalam komunikasi tatap muka, bahasa tubuh dapat memainkan peran sebagai pelengkap pesan atau penguatan pesan yang kita komunikasikan. Bahasa tubuh mengkomunikasikan rasa hormat dan minat. Namun kita harus pandai dalam menggunakan bahasa tubuh dengan melihat situasi dan pihak yang menjadi lawan bicara. Karena, bahasa tubuh mengandung makna yang berbeda bagi setiap budaya.
13. Bersikap sabar
Ketika kita berkomunikasi dengan orang lain dengan latar belakang budaya yang berbeda secara tatap muka maupun menggunakan media elektronik atau media sosial, maka kita harus bersikap sabar. Tidak semua orang memiliki pola atau gaya komunikasi yang sama dengan kita. Untuk itu, diperlukan waktu dan kesabaran agar terjalin komunikasi yang baik.
14. Memperlakukan orang lain secara manusiawi
Ketika berkomunikasi secara tatap muka maupun bermedia, kita harus tetap memperlakukan orang lain sebagai manusia sebagaimana kita ingin diperlakukan oleh orang lain. Dengan memanusiakan manusia, sejatinya kita juga memanusiakan diri sendiri. Bersikap baik terhadap orang lain sejatinya kita bersikap baik terhadap diri sendiri. Dengan begitu, orang lain juga akan memperlakukan kita dengan cara yang sama.
15. Berbagi informasi yang bermanfaat
Komunikasi adalah pertukaran pesan. Untuk itu, pesan yang kita kirimkan kepada orang lain hendaknya mengandung informasi yang bermanfaat bagi orang lain dan memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh orang lain.
Manfaat Mempelajari Etika dalam Penggunaan Media Komunikasi
Mempelajari etika dalam penggunaan media komunikasi dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya :
- Kita dapat mengetahui dan memahami makna etika
- Kita dapat mengetahui dan memahami tentang media komunikasi
- Kita dapat mengetahui dan memahami etika dalam penggunaan media komunikasi
Demikianlah ulasan singkat tentang etika dalam penggunaan media komunikasi. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang media komunikasi dan beragam etika dalam penggunaannya.