Radio adalah salah satu media massa elektronik yang memiliki karakteristik tersendiri, diantaranya adalah dapat langsung menjangkau pendengar, memiliki kecepatan dalam menyampaikan informasi, dapat dinikmati sambil melakukan aktivitas lain, sederhana, murah, bermanfaat bagi pendengar, serta menciptakan ruang imaji pendengar. Sebagai media informasi dan hiburan, radio memiliki berbagai macam program radio yang berbeda dengan jenis program televisi. Yang termasuk dalam ragam program radio adalah drama radio, dongeng atau sandiwara radio, kuis, musik, iklan, dan jurnalistik. Apakah jurnalistik itu ?
Jurnalistik merupakan salah satu disiplin ilmu yang mengkaji bagaimana cara mengumpulkan, menganalisa, melakukan verifikasi, serta menyuguhkan informasi terkait dengan berbagai peristiwa atau kejadian yang dialami oleh manusia. Sedangkan yang dimaksud dengan jurnalisme radio adalah proses memproduksi berita serta menyiarkannya melalui media radio siaran. Adalah reporter atau wartawan yang berjasa dalam menceritakan berbagai peristiwa atau kisah tersebut kepada khalayak. Karena itulah, jenis-jenis jurnalistik baik jurnalistik cetak, jurnalistik siaran (jurnalistik radio dan jurnalistik televisi) maupun jurnalistik online tidak dapat dilepaskan dari penulisan berita.
Mengapa berita harus ditulis? Terdapat beberapa alasan mengapa berita harus ditulis, diantaranya adalah untuk memastikan bahwa kita mengerti apa yang harus disampaikan, memastikan bahwa tidak ada sedikit pun informasi yang tertinggal, memastikan data dan fakta yang disampaikan tersusun secara logis, dan memudahkan orang lain memahami apa yang menjadi pemikiran kita. Secara umum, dalam jurnalistik terdapat beberapa teknik penulisan berita diantaranya adalah teknik penulisan berita feature, teknik penulisan berita investigasi, dan teknik penulisan berita straight news, dan penulisan teras berita, Kali ini kita akan fokus pada teknik penulisan berita radio.
Bahasa Berita Radio
Teknik penulisan berita media penyiaran seperti radio dan televisi secara umum memiliki perbedaan dengan teknik penulisan berita media cetak. Jika teknik penulisan media cetak merujuk pada bahasa jurnalistik secara umum, maka teknik penulisan berita radio merujuk pada bahasa jurnalistik radio. Hal ini disebabkan dalam jurnalistik radio berita ditulis untuk telinga sedangkan dalam jurnalistik media cetak berta ditulis untuk mata. Dengan kata lain, teknik penulisan berita media cetak dan media siaran disesuaikan dengan karakteristik media masing-masing yakni karakteristik media penyiaran dan karakteristik media cetak. Hal ini ditegaskan oleh Mark W. Hall dalam Anwar (1984 : 88-89) yang menyatakan bahwa terdapat beberapa perbedaan antara jurnalistik siaran dan jurnalistik cetak terkait penulisan naskah berita. Jika jurnalistik siaran ditujukan untuk telinga maka jurnalistik cetak ditujukan untuk mata. Karena itulah, terdapat dua jenis penulisan naskah berita yaitu naskah yang dapat dilihat dan naskah berita yang didengar. Terkait dengan hal ini, Hall kemudian menyuguhkan sekelumit pedoman penulisan berita untuk radio dan televisi, yaitu sebagai berikut :
- Berita harus ditulis dalam gaya percakapan atau conversational style;
- Berita harus ditulis dengan menggunakan kalimat-kalimat yang pendek dan lugas atau langsung pada pokok permasalahan;
- Berita yang ditulis harus menghindari susunan kalimat terbalik; dan
- Berita yang ditulis harus menempatkan subyek dan predikat secara berdekatan.
Prinsip-prinsip Berita Radio
Dalam penulisan berita radio, terdapat prinsip-prinsip yang harus dipenuhi yang dikenal dengan istilah ABC yang merujuk pada Accuracy, Balance, dan Clarity.
- Accuracy atau akurasi mengandung makna bahwa berita yang disampaikan kepada pendengar haruslah akurat, sesuai fakta, dapat dipertanggungjawabkan, bukan berdasarkan kabar burung atau hoax, atau asumsi. Agar berita yang disampaikan benar-benar akurat, maka seorang reporter harus menggali data dan fakta dari sumber yang dapat dipercaya, melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak terkait, serta melakukan check and recheck terkait data dan fakta yang diperoleh.
- Balace atau berimbang mengandung makna bahwa berita yang disampaikan kepada pendengar tidak berat sebelah dan tidak menguntungkan salah satu pihak atau merugikan pihak lain. Sudut pandang kedua belah pihak yang terkait dengan berita disajikan secara proporsional dan berimbang sehingga masyarakat memiliki informasi yang benar-benar utuh.
- Clarity atau kejelasan mengandung makna bahwa berita atau informasi disampaikan kepada pendengar secara jelas dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pendengar.
Selain berbagai prinsip di atas, berita yang disajikan kepada pendengar harus lengkap dan mengandung unsur-unsur 5W +1H yaitu :
- What – apa yang terjadi
- Why – mengapa bisa terjadi
- Who – siapa yang terlibat dalam peristiwa itu
- Where – dimana peristiwa itu terjadi
- When – kapan peristiwa itu terjadi
- How – bagaimana peristiwa itu terjadi
Ragam Teknik Penulisan Berita Radio
Untuk menghasilkan berita radio yang memiliki nilai berita tinggi, mudah didengar dan dipahami oleh khalayak pendengar, maka jurnalis radio atau reporter perlu membekali dirinya dengan pengetahuan tentang cara menulis berita dan berbagai teknik penulisan berita radio. Adapun beberapa teknik penulisan berita radio yang perlu dikuasai oleh reporter atau jurnalis radio adalah sebagai berikut :
1. Menggunakan kalimat yang pendek
Berita radio ditulis dengan menggunakan kalimat yang pendek, singkat, padat, dan jelas serta tidak rumit agar mudah didengar dan dipahami oleh pendengar. Selain itu, sebisa mungkin menggunakan sedikit kata sifat dan anak kalimat.
Contoh : Presiden Jokowi akan memperjuangkan sikap rakyat Indonesia dalam forum tertinggi OKI. Presiden juga akan melobi anggota OKI agar satu suara dalam menyikapi klaim Presiden AS Donald Trump.
2. Berita ditulis dengan logis
Dalam penulisan berita radio, berita hendaknya ditulis dengan logis agar pendengar dapat menyimpan iinformasi dalam ingatan mereka.
Contoh : Satu orang tewas dan 18 orang lainnya luka-luka akibat ledakan dan kebakaran pada terminal jalur pipa gas di Austria yang terjadi pada pukul 8 waktu setempat. Ledakan dan kebakaran pipa gas yang disebabkan masalah teknis tersebut juga membuat pasokan gas dari Rusia ke Eropa terhambat.
3. Menggunakan kata-kata yang diucapkan sehari-hari
Dalam penulisan berita radio hendaknya memilih dan menggunakan kata-kata yang biasa kita gunakan dalam keseharian kita.
Contoh : jam sepuluh malam (22.00 WIB) atau dua juta rupiah (Rp 2.000.000), dan lain-lain.
4. Menghindari kutipan langsung
Dalam penulisan berita radio hendaknya menghindari menggunakan kutipan langsung. Kalimat langsung harus diubah ke dalam bentuk kalimat tidak langsung.
Contoh : Pak Marno berkata, sambil menggebrak meja, bahwa dia tidak akan mentolerir peredaran narkoba di wilayahnya.
5. Tidak menggunakan akronim atau singkatan kata
Penggunaan akronim atau singkatan kata harus dihindari dalam penulisan berita radio kecuali lebih dahulu menjelaskan kepanjangan akronim yang dimaksud.
Contoh : Organisasi Kerja Sama Islam – OKI – akan menggelar siding darurat di Istambul, Turki hari ini.
6. Mengulangi fakta-fakta penting secara halus
Teknik ini digunakan dengan tujuan agar memudahkan pendengar untuk memahami dan mengikuti jalan cerita.
Contoh : Presiden Jokowi mengatakan …. Menurut Presiden … Kepala Negara mengatakan ….
7. Menggunakan perspektif hari ini
Dalam menulis berita radio, hendaknya menggunakan perspektif hari ini untuk merujuk pada unsur waktu, seperti hari ini, lusa, kemarin, besok dan bukan dengan menggunakan nama-nama hari.
Contoh : Hari ini banjir masih menggenangi sebagian besar wilayah ibukota.
8. Menulis angka
Dalam teknik penulisan berita radio, satu angka yakni angka 1 sampai 9 hendaknya ditulis pengucapannya seperti angka 1 ditulis satu, 2 ditulis dua. Sedangkan untuk angka yang lebih dari satu angka ditulis angkanya, seperti 30 atau 298. Untuk angka ratusan, ribuan, jutaan, milyaran dan seterusnya tidak menggunakan nol tetapi ditulis seperti dua ratus, 50 juta atau 100 milyar.
9. Menulis mata uang
Untuk mata uang, pengucapannya ditulis di belakang angka, misalnya 100-ribu rupiah untuk Rp 100.000, 100-ribu dolar Amerika Serikat untuk US$100.000
10. Menulis sebagaimana yang diucapkan
Menulis berita radio adalah menulis untuk telinga. Dengan demikian, dalam penulisan berita radio hendaknya ditulis seperti yang diucapkan dengan menggunakan bahasa tutur, tidak ada anak kalimat, disampaikan dalam satu nafas.
Contoh : PT. Kereta Api Indonesia – PT KAI – akan mengoperasikan enam rangkaian kereta api tambahan selama Natal dan Tahun Baru 2018 dengan kapasitas 3.154 tempat duduk per hari.
11. Bercerita dan menggambarkan
Berita radio ditulis seperti kita bercerita kepada orang lain dan cerita tersebut digambarkan dengan jelas sehingga membangkitkan imajinasi pendengar, dan berhati-hati agar tidak menimbulkan perasaan tidak nyaman bagi pendengar.
Contoh : Pagi yang cerah tiba-tiba berubah menjadi gelap. Awan hitam berbondong-bondong datang disertai angin kencang mulai melanda desa Doremi. Kencangnya angin membuat atap rumah warga beterbangan. Di tengah deru suara angin, sayup-sayup terdengar takbir yang dikumandangkan oleh sesepuh desa di pelataran masjid. Tak lama kemudian, angin pun perlahan berhenti.
12. Menulis secara konkret
Berita radio ditulis dengan menggunakan ilustrasi yang konkret untuk menjelaskan hal-hal yang rumit. Caranya dengan membandingkan dengan sesuatu yang telah dikenal oleh masyarakat luas untuk mencapai sesuatu yang konkret dalam ilustrasi yang disampaikan.
Contoh : Mbah Sastro kini tinggal di sebuah rumah petak tak jauh dari kali Kalian. Rumah itu diselimuti dengan atap jerami. Tak ubahnya seperti kandang sapi.
13. Menulis tanda-tanda dalam kalimat
Sign-posting bertujuan untuk membuat struktur kalimat menjadi lebih sederhana dan mudah dipahami oleh pendengar serta menunjukkan kepada pendengar bahwa sesuatu akan terjadi.
Contoh : Untuk mencegah meluasnya wabah demam berdarah dengue (DBD), pemerintah mengingatkan kembali perlunya 3M. Pertama, menguras kamar mandi. Kedua, menutup tempat penyimpanan air. Dan ketiga, mengubur potensi sarang nyamuk.
14. Memahami dengan baik apa yang ingin diberitakan
Seorang reporter harus memahami apa yang ingin disampaikan kepada pendengar dengan baik agar apa yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan.
Contoh : Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyatakan bahwa status WNI Arcandra Thahar belum dicabut walau telah menerima kewarganegaraan Amerika Serikat. Hilangnya kewarganegaraan seseorang harus diformalkan melalui keputusan menteri. Karena itu, menurut Laoly, status WNI Arcandra Thahar tinggal diaktifkan lagi.
15. Menggunakan tanda baca
Dalam penulisan berita radio, digunakan berbagai tanda baca seperti tanda miring tunggal atau garis miring ganda sebagai pengganti koma dan titik. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pembaca berita atau penyiar radio agar dapat membacakan berita dengan lancar, jelas, dan memberikan intonasi berita. Fungsi intonasi dalam berita radio adalah untuk memberikan penekanan terhadap bagian-bagian berita yang dianggap penting. Karena itu, agar dapat menyampaikan berita dengan baik, seorang penyiar radio juga perlu memahami cara menjadi penyiar radio yang baik.
Manfaat Mempelajari Teknik Penulisan Berita Radio
Mempelajari teknik penulisan berita radio dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya adalah kita dapat mengetahui dan memahami ragam teknik penulisan berita radio beserta contohnya dan menerapkannya dalam praktek jurnalisme radio.
Demikianlah ulasan singkat tentang teknik penulisan berita radio. Semoga dapat memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan tentang berbagai teknik penulisan radio khususnya dan teknik penulisan berita pada umumnya.