Sebagaimana telah diulas sebelumnya dalam artikel Pengantar Ilmu Komunikasi bahwa istilah komunikasi berasal dari kata Latin yaitu communis yang berarti “sama” dan merujuk pada proses menyampaikan atau mengirim ide atau gagasan secara lisan, tertulis, atau tanda. Berbagai pengertian komunikasi menurut para ahli menyatakan bahwa komunikasi adalah seni mengirimkan informasi, ide atau gagasan, serta sikap dari komunikator kepada komunikate. Selain sebagai sebuah seni, komunikasi adalah sebuah proses mengirimkan pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan melalui saluran atau media komunikasi tertentu.
Dari pengertian komunikasi di atas, tampak bahwa proses komunikasi selalu melibatkan elemen-elemen komunikasi yang merujuk pada berbagai komponen dasar yang terlibat dalam proses komunikasi. Komponen-komponen komunikasi yang dimaksud meliputi sumber, penerima, konteks, pesan, saluran atau media komunikasi, gangguan, encoding, decoding, umpan balik, dan efek. Proses komunikasi efektif yang berlangsung melalui tahap-tahap komunikasi tak jarang akan menemui berbagai distorsi atau gangguan yang disebabkan oleh masalah yang terdapat pada salah satu atau lebih elemen komunikasi. Yang dimaksud dengan distorsi atau gangguan dalam proses komunikasi adalah segala sesuatu yang dapat mengganggu atau mendistorsi pesan komunikasi. Keadaan ini dapat menimbulkan hambatan-hambatan komunikasi sehingga mengurangi keefektifan komunikasi atau dengan kata lain tidak tercapainya komunikasi yang efektif.
Gangguan atau distorsi dalam komunikasi disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Perbedaan budaya
Ketika kita terlibat dalam komunikasi antar budaya, komunikasi lintas budaya, atau komunikasi bisnis lintas budaya dengan orang lain yang berbeda budaya dalam satu negara atau berbeda budaya antar negara maka akan timbul berbagai permasalahan jika kita tidak mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapinya. Masalah-masalah yang umum terjadi dalam komunikasi budaya tersebut akibat adanya perbedaan pola budaya seperti perbedaan dalam gaya berkomunikasi, menyikapi konflik, cara-cara menyelesaikan tugas, gaya pengambilan keputusan, menyikapi pengungkapan, dan mengetahui sesuatu.
2. Gangguan fisik
Gangguan fisik adalah faktor penyebab distorsi dalam komunikasi yang kedua. Gangguan fisik dalam komunikasi terjadi ketika hal-hal yang berkaitan dengan fisik menghalangi jalannya proses komunikasi. Misalnya, ketika seorang atasan sedang menerima telepon penting dari klien tiba-tiba pintu ruangan diketuk oleh pegawai yang hendak menyerahkan dokumen yang harus segera ditandangani segera. Hal ini dapat mengganggu proses komunikasi antara atasan dan klien atau atasan dan bawahan.
3. Gangguan semantik
Faktor penyebab distorsi dalam komunikasi yang ketiga adalah gangguan semantik. Gangguan semantik yang merupakan bagian dari gangguan bahasa dalam komunikasi terjadi karena adanya ambiguitas yang inheren di dalam seluruh sistem bahasa dan sistem tanda lainnya yang berujung pada terhentinya komunikasi.
4. Tidak adanya umpan balik
Dalam komunikasi dua arah selalu melibatkan umpan balik dalam proses komunikasi. Umpan balik adalah reaksi yang diberikan oleh komunikate terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator. Umpan balik yang diberikan oleh komunikate dapat berupa pesan verbal maupun nonverbal. Umpan balik juga dapat berupa umpan balik internal atau sesuatu yang tidak dapat kita lihat dan umpan balik eksternal atau sesuatu yang dapat kita lihat. Umpan balik inilah yang memungkinkan komunikator untuk menyesuaikan isi pesan agar menjadi lebih efektif. Tanpa adanya umpan balik, maka tidak akan ada cara untuk mengetahui apakah pesan dapat dipahami dengan baik oleh komunikate sesuai dengan yang diinginkan oleh komunikator.
5. Perbedaan status
Dalam konteks komunikasi organisasi atau komunikasi bisnis, perbedaan status dalam organisasi berpotensi menciptakan hambatan komunikasi organisasi atau hambatan komunikasi bisnis antara orang yang berada dalam status tinggi dengan orang yang berada dalam status rendah atau antara atasan dan bawahan. Dengan otoritas yang dimiliki, atasan cenderung lebih banyak berbicara kepada bawahan dibandingkan mendengarkan bawahan. Sementara itu, bawahan akan menyaring informasi yang kurang menyenangkan yang diberikan kepada atasan dengan harapan atasan akan senang.
6. Pesan campuran
Pesan campuran terjadi ketika kata-kata yang disampaikan berbeda dengan petunjuk nonverbal yang diberikan oleh komunikator. Misalnya, seseorang yang menyatakan persetujuannya dalam sebuah diskusi dengan mengatakan “ya, setuju” namun salah satu bahasa tubuh dalam komunikasi yakni ekspresi wajah justru menunjukkan sebaliknya.
7. Bahasa
Distorsi yang disebabkan oleh bahasa terjadi ketika orang tidak menggunakan bahasa yang sama ketika berkomunikasi atau tidak memiliki kemampuan yang sama dalam bahasa tertentu. Selain itu, distorsi juga dapat terjadi ketika orang berbicara dengan menggunakan bahasa yang sama namun dengan tingkatan bahasa yang berbeda.
8. Lingkungan
Distorsi dalam komunikasi juga dapat disebabkan oleh lingkungan. Terdapat beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi proses komunikasi yang efektif , misalnya situasi dimana komunikasi terjadi.
9. Banjir informasi
Banyaknya jumlah informasi yang diterima oleh komunikate dapat menyebabkan distorsi dalam komunikasi. Dalam konteks komunikasi organisasi atau komunikasi bisnis, seorang atasan akan dibanjiri oleh banyak informasi jika sekretaris tidak melakukan penyaringan informasi terlebih dahulu. Situasi ini dapat menyebabkan atasan tidak dapat mengetahui berbagai permasalahan yang terjadi yang berujung apa gagalnya mengambil atau menentukan langkah yang tepat untuk mengatasi masalah yang ada.
10. Media komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikate dengan menggunakan media tertentu. Macam-macam media komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan tidak selamanya berfungsi dengan baik. Misalnya jaringan internet sebagai media komunikasi yang mengalami gangguan dapat menyebabkan komunikasi yang dilakukan melalui konferensi video tidak dapat berjalan dengan baik.
Manfaat Mempelajari Faktor Penyebab Distorsi dalam Komunikasi
Mempelajari faktor penyebab distorsi dalam komunikasi dapat memberikan beberapa manfaat diantaranya adalah kita dapat mengetahui dan memahami berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya gangguan dalam proses komunikasi yang disertai dengan contoh secara implisist maupun eksplist.
Demikianlah ulasan singkat tentang berbagai faktor penyebab distorsi dalam komunikasi. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang komunikasi sebagai sebuah proses dan berbagai faktor yang dapat menggangu jalannya proses komunikasi.