Teras Berita – Jenis – Pedoman

Bagi yang berminat terjun dalam dunia jurnalistik sebagai salah satu prospek kerja ilmu komunikasi, hal pertama yang harus dipahami adalah memahami apa itu jurnalistik. Berbagai pengertian jurnalistik menurut para ahli pada intinya menyatakan bahwa  jurnalistik adalah suatu pengelolaan laporan harian yang menarik minat khalayak mulai dari peliputan sampai penyebarannya kepada masyarakat (Effendy, 1984 : 196). Terdapat jenis-jenis jurnalistik, diantaranya adalah jurnalisme radio atau jurnalistik radio, jurnalistik televisi, jurnalistik media cetak, jurnalistik online, dan jurnalitik warga. Kesemuanya membutuhkan keahlian dalam mencari, menulis, dan menyebarkan berita.

Selain itu, hal lain yang perlu dipahami adalah terkait dengan kode etik wartawan, fungsi pers serta berbagai macam teori pers seperti teori otoritarian pers, teori pers bebas, teori media soviet, dan teori tanggung jawab sosial. Yang tak kalah penting adalah memahami seluk beluk berita seperti macam-macam berita atau jenis-jenis berita, cara menulis berita, berbagai teknik penulisan berita seperti penulisa karangan bebas, penulisan teras berita, penulisan kepala berita, dan lain sebagainya. Kali ini, kita akan mengulas secara singkat tentang hal-hal yang terakit dengan penulisan teras berita.

Pengertian

H. Rosihan Anwar, salah satu tokoh dalam sejarah jurnalistik di Indonesia, menyatakan bahwa teras berita adalah istilah yang ditetapkan oleh kantor berita “Antara” sebagai terjemahan dari kata lead dalam Bahasa Inggris. Teras berita juga diartikan pengantar berita, awal berita, atau intro. Biasanya, sebuah berita terdiri dari lead dan body atau teras berita dan tubuh berita. Dalam sebuah berita, teras berita adalah bagian yang paling penting. Umumnya, teras berita terdiri dari sebuah kalimat atau merupakan satu paragraf atau alenia yang terdiri dari beberapa kalimat. Teras berita umumnya memuat informasi atau fakta yang paling penting dari keselurahan isi berita.

Sebagaimana tata cara penulisan karya ilmiah, penulisan teras berita juga tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, diantaranya adalah mampu membangkitkan perhatian khalayak; menjadi pengantar pokok berita yang ditulis dengan tegas, jelas, dan mengandung unsur 5W + 1H; kalimat-kalimat yang terdapat dalam teras berita haruslah memiliki korelasi dengan paragraf selanjutnya, dan yang harus dipahami adalah penulisan teras berita yang baik menunjukkan pengalaman, pengetahuan, serta kemampuan yang dimiliki oleh seorang jurnalis.

Jenis

Yang perlu juga dipahami adalah penulisan masing-masing surat kabar, radio, atau televisi tidaklah seragam. Mereka umumnya memiliki pedoman tersendiri dalam teknik penulisan berita khususnya teras berita namun dengan tetap mengacu pada prinsip-prinsip bahasa jurnalistik misalnya bahasa jurnalistik radio bagi teknik penulisan berita radio. Ada yang menekankan pada unsur APA, ada yang menekankan pada unsur BILAMANA, atau ada yang menekankan pada unsur SIAPA. Dengan demikian, teras berita memiliki beragam jenis.

Adapun jenis-jenis teras berita adalah sebagai berikut :

1. Teras berita SIAPA

Pertimbangan penulisan teras berita yang menekankan pada unsur SIAPA adalah pelaku peristiwa baik individu atau organisasi memiliki nilai berita yang tinggi.

Contoh :

Mantan Wakil Ketua Komisi II DPR Ganjar Pranowo mengaku pernah ditawari uang oleh anggota Komisi II DPR Periode 2009-2014, Mustokoweni Murdi. Penawaran uang itu terjadi seusai Komisi II rapat dengan Kementerian Dalam Negeri. (Kompas, 14 Oktober 2017).

2. Teras berita APA

Pertimbangan penulisan teras berita yang menekankan pada unsur APA adalah bahwa unsur APA memiliki nilai berita yang tinggi dibandingkan dengan unsur lainnya.

Contoh :

Teror bom Molotov kembali terjadi di kota Pekanbaru, Riau. Kali ini rumah ketua Lembaga Adat Melayu Pekanbaru Nurhasyim, di Kompleks Utama Indah Rejosari, Pekanbaru, dilempar botol berisi bensin bersumbu api oleh orang tidak dikenal pada Jumat (13/10) dini hari. (Kompas, 14 Oktober 2017).

3. Teras berita BILAMANA

Pertimbangan penulisan teras berita yang menekankan pada unsur BILAMANA adalah bahwa unsur ini memiliki nilai berita yang tinggi disbanding yang lainnya.

Contoh :

Tiga hari terakhir masa pendaftaran partai politik peserta Pemilu 2019 akan menjadi salah satu titik krusial karena jumlah yang mendaftar bakal melonjak. Komisi Pemilihan Umum diingatkan menyiagakan personel dan layanan 24 jam jelang penutupan, Senin (16/10) pukul 24.00. (Kompas, 14 Oktober 2017).

4. Teras berita DIMANA

Penulisan teras berita yang menekankan pada unsur DIMANA merujuk pada tempat yang menjadi penyebab atau pemicu terjadinya peristiwa yang mengandung nilai berita.

Contoh :

Kampung Arus di RW 02 Kelurahan Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, kembali dilanda bencana banjir. Minggu (12/02/2017) sore, ketinggian air dari luapan kali  Ciliwung sudah mencapai 70 sentimeter. (Tribunnews.com, 12 Februari 2017).

5. Teras berita MENGAPA

Penulisan teras berita yang menekankan pada unsur MENGAPA seringkali digunakan dalam berita-berita kriminal. Cara menemukan teras berita yang menekankan pada unsur MENGAPA adalah dengan menemukan kata “akibat” atau “karena” pada teras berita.

Contoh :

Hakim Pengadilan Negeri (PN) Semarang menjatuhkan hukuman 6 bulan penjara kepada 9 dari 14 terdakwa kasus penganiayaan taruna tingkat II Akademi Kepolisian (Akpol). Mereka juga akan langsung bebas karena sudah menyelesikan masa tahanan selama proses hukum berjalan. (detiknews, 17 November 2017).

6. Teras berita BAGAIMANA

Penulisan teras berita yang menekankan pada unsur BAGAIMANA umumnya digunakan dalam peristiwa positif. Penulisan teras berita ini juga menunjukkan tingkat kecerdasan narasumber dalam mengemas suatu program atau gagasan yang diutarakan.

Contoh :

Perusahaan Listrik Negara (Persero) Distribusi Lampung membangun dua unit gardu induk baru di Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung. Pembangunan gardu induk itu diperlukan untuk meningkatkan pelayanan listrik, khususnya di pelosok Lampung. (Kompas, 14 Oktober 2017).

7. Teras berita kontras

Pertimbangan penulisan berita kontras adalah adanya situasi yang berlawanan antara subyek pelaku dan perilaku subyek.

Contoh :

Tim gabungan Polres Aceh Tamiang menangkap seorang polisi berinisial HS (34) terlibat dalam sindikat pengedar narkoba jenis ekstasi di Aceh. Selain itu, polisi juga meringkus 2 rekannya masing-masing berinisial KA (26) dan ES (28). (Merdeka.com, 22 Oktober 2017).

8. Teras berita kutipan

Penulisan teras berita kutipan menekankan pada unsur apa yang dikatakan oleh narasumber atau pelaku peristiwa. Teras berita kutipan dapat dikenali dengan adanya petikan langsung.

Contoh :

“Sistem bioflok sangat menguntungkan pelaku usaha budidaya lele. Karena itu, kami mendorong petani menggunakan sistem ini,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Rifky Effendi Hardijanto saat panen ikan lele dengan sistem bioflok di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (13/10). (Kompas, 14 Oktober 2017).

9. Teras berita bertanya

Penulisan teras berita bertanya memiliki kemiripan dengan penulisan teras berita kutipan. Umumnya penulisan teras berita kutipan merupakan pertanyaan yang diberikan oleh narasumber yang dianggap penting, singkat, tegas, dan mencerminkan karakternya.

Contoh :

Masih ingat Ulfa, wanita cantik yang dulu geger dinikahi Syekh Puji? Jika mendengar nama Syekh Puji, ingatan kita tentu akan teringat akan kisahnya yang menikahi Lutfiana Ulfa yang berusia 12 tahun. (Tribunnews.com, 18 November 2017)

10. Teras berita pemaparan

Penulisan teras berita pemaparan menekankan pada unsur suasana. Penulisan teras berita pemaparan ini dapat menciptakan gambaran dalam pikiran khalayak. Umumnya hanya satu unsur saja yang dianggap paling mencolok yang mendapat perhatian dari jurnalis.

Contoh :

I Gusti Nengah Ayu (50) menatap kosong saat beberapa temannya pergi dengan pakaian rapi untuk sembahyang, Kamis (5/10). Mereka menuju Pura Puseh Ulakan, Karangasem yang berjarak sekitar 100 meter dari Pos Pengungsian Ulakan, tempat Nengah Ayu tinggal pasca Gunung Agung ditetapkan berstatus awas sejak 22 September 2017. Hari itu bertepatan dengan upacara Purnama Kapat, salah satu momen penting meraih berkah dan kesucian bagi umat Hindu Bali. (Kompas, 14 Oktober 2017).

11. Teras berita narasi

Penulisan teras berita ini sangat diminati oleh penulis fiksi. Teknik penulisan teras berita narasi adalah menciptakan suatu suasana dan menjadikan khalayak sebagai tokoh utamanya. Teras berita narasi sangat efektif untuk menggambarkan petualangan atau melaporkan peristiwa kejahatan.

Contoh :

Dinding-dinding tinggi menjulang sampai lima meter, membuat Kampung Batik Laweyan seperti labirin nan misterius. Dinding tersebut menjadi pagar dari rumah-rumah yang ada di dalamnya. Pintu bear bermodel kuno seakan-akan menjadi magnet bagi pengunjung untuk membuka dan menari tahu apa yang ada di dalam dinding tersebut.(Kompas.com, 2 Oktober 2017).

12. Teras berita eksklamasi

Penulisan teras berita eksklamasi atau menjerit biasanya ditemukan dalam berita kriminal dan menggunakan pola jurnalistik sastra yang tidak kaku tetapi penuh warna dan nuansa.

Contoh :

Innalillahi wa inna ilahi rojiun. Berita duka melanda ribuan masyarakat di bagian utara Iran dan Irak. Telah terjadi gempa bumi berkekuatan 7,3 skala richter yang menelan cukup banyak korban. (Tribunnews.com, 13 November 2017).

Pedoman Penulisan Teras Berita

Melalui Karya Latihan Wartawan XIII Persatuan Wartawan Indonesia Pusat yang diadakan di Jakarta tanggal 10-15 Oktober 1977, para peserta yang terdiri dari seluruh pewarta di Indonesia menyetujui dan menyepakati pedoman penulisan teras berita untuk digunakan dalam pekerjaan mereka sebagai jurnalis seterusnya.

Dikutip dari buku Bahasa Jurnalistik dan Komposisi karya H. Rosihan Anwar (1984), kesepuluh pedoman penulisan teras berita tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Teras berita yang menempati alenia atau paragraf pertama harus mencermikan pokok terpenting berita. Alenia atau paragraf pertama itu dapat terdiri dari lebih satu kalimat, akan tetapi sebaiknya jangan melebihi dari tiga kalimat.
  2. Teras berita, dengan mengingat sifat bahasa Indonesia, jangan mengandung lebih dari antara 30 dan 45 perkataan. Apabila teras berita singkat, misalnya terdiri dari 25 perkataan atau kurang dari itu, maka hal itu akan lebih baik.
  3. Teras berita harus ditulis sedemikian rupa sehingga :
    • Mudah ditangkap dan cepat dimengerti, mudah diucapkan depan radio dan televisi, dan mudah diingat;
    • Kalimat-kalimat singkat, sederhana susunannya, dengan mengindahkan bahasa baku serta ekonomi bahasa, jadi menjauhkan kata-kata mubazir;
    • Jelas melaksanakan ketentuan “satu gagasan dalam satu kalimat”;
    • Tidak mendomplengkan atau memuat sekaligus semua unsur 3A dan 3M (APA-SIAPA-MENGAPA-BILAMANA-DIMANA-BAGAIMANA);
    • Dibolehkan memuat lebih dari satu unsur daripada 3A – 3M.
  4. Hal-hal yang tidak begitu mendesak, namun berfungsi sebagai penambah/pelengkap keterangan, hendaknya dimuat di dalam badan berita.
  5. Teras berita, sesuai dengan naluri manusia yang ingin segera tahu apa yang terjadi, sebaiknya menggunakan unsur APA. Jadi disukai teras berita yang memulai dengan unsur APA. Unsur APA itu diberikan dalam ungkapan kalimat yang sesingkat mungkin yang menyimpulkan/mengintisarikan kejadian yang diberitakan.
  6. Teras berita juga dapat dimulai dengan unsur SIAPA, karena ini selalu menarik perhatian manusia. Apalagi kalau SIAPA itu adalah seorang yang jadi tokoh di bidang kegiatan dan lapangannya. Akan tetapi, kalau unsur SIAPA itu tidak begitu menonjol sebaiknya ia tidak dipakai dalam permulaan berita.
  7. Teras berita jarang mempergunakan unsur BILAMANA pada permulaannya. Sebab unsur waktu jarang merupakan bagian yang menonjol dalam suatu kejadian. Unsur waktu hanya dipakai sebagai permulaan teras berita, jika memang unsur itu bermakna khusus dalam berita itu.
  8. Urutan unsur dalam teras berita sebaiknya unsur TEMPAT dulu, kemudian disusul oleh unsur WAKTU.
  9. Unsur BAGAIMANA dan unsur MENGAPA diuraikan dalam badan berita, jadi tidak dalam teras berita.
  10. Teras berita dapat dimulai dengan kutipan pernyataan seseorang, asalkan kutipan itu tidak suatu kalimat yang panjang. Dalam alenia berikut, hendaknya segera ditulis nama orang itu dan tempat serta kesempatan dia membuat pernyataan.

Manfaat Mempelajari Teras Berita

Mempelajari teras berita dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya adalah kita dapat mengetahui dan memahami arti teras berita, jenis-jenis teras berita, pedoman penulisan teras berita yang disertai dengan beberapa contoh, dan menerapkannya dalam tugas-tugas jurnalistik.

Demikianlah ulasan singkat tentang teras berita. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang pedoman penulisan teras berita serta menerapkannya dengan dalam tugas-tugas jurnalistik.