17 Karakteristik Media Cetak Secara Umum

Pada artikel sebelumnya, berdasarkan media penyampaian dibedakan menjadi dua macam yaitu media massa dan media cetak, yang mana media massa disampaikan secara elektonik sedangkan media cetak disampaikan secara tertulis dan cetak. Media cetak dan massa pun memiliki karakteristik masing-masing sebagai ciri khas keunggulan dan kelemahan dari suatu media. Adapun karakteristik media cetak yang akan kita sebutkan di bawah ini.

Berikut ini adalah 17 karakteristik media cetak yang dijadikan sebagai ciri khas keunggulan dan kelemaham dari media cetak. (Baca juga: Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia)

1. Praktis, Cepat, dan Murah

Karakteristik media cetak yang pertama adalah praktis, cepat, dan murah. Walaupun sebenarnya media massa lebih praktis ketimbang media cetak, namun media cetak seiring berkembangnya teknologi dan komunikasi, semakin praktis dan cepat sampai kepada pembaca. Dengan adanya teknologi cetak yang memadai membuat konsumen pembaca cepat terpenuhi, dan kantor redaksi pun bisa memanfaatkannya.

Media cetak tergolong murah karena bisa dilakukan dengan metode berlangganan, sehingga dapat membeli media cetak seperti majalah atau koran yang dapat dipesan dengan memesan langganan. Di sini, pembaca akan mendapatkan potongan harga daripada membeli setiap hari. (Baca juga: Proses Komunikasi dalam Organisasi)

2. Daya Jangkau

Walaupun sebenarnya media massa oleh siapapun dan di mana saja, namun media cetak tidak kalah juga jangkauannya. Untuk media massa kelemahannya adalah pada kekuatan sinyal. Karena tidak semua tempat seperti tempat daerah yang pelosok dimungkinkan kesulitan pada sinyal, sehingga media massa tidak dapat menjangkaunya. Berbeda halnya dengan media cetak yang dapat menjangkau hingga ke pelosok desa sekalipun.

Di sinilah salah satu keunggulan dari media cetak, yang mana juga sebagai karakteristik media cetak yang dapat dimanfaatkan. Masyarakat desa pun juga dapat menikmati manfaatnya pada media cetak yang telah tersebar.

3. Tahan Lama

Media cetak memiliki ketahanan yang cukup lama, karena tidak basi dan tetap hangat berita dalam media cetak. Dalam hal ini, media massa pun juga berlaku demikian, namun dalam media cetak, beritanya masih bisa dibaca ulang tanpa harus mencarinya kembali karena tertumpuk oleh berita-berita yang baru. Ketahanan berita yang dapat dibaca ulang kapanpun, merupakan suatu keunggulan pada media cetak pada kategori kehangatan beritanya. (Baca juga: Fungsi Komunikasi Sosial Menurut Para Ahli)

Dengan kata lain, pembaca dimudahkan dalam membaca ulang berita yang mereka inginkan. Tinggal mencari arsip tanggal berita dan kategori yang diinginkan, maka pembaca dapat membaca ulang berita yang telah menumpuk oleh berita baru lainnya.

4. Informatif

Menurut survey, orang yang membaca berita melalui media massa akan mudah lelah matanya jika berita terlalu panjang, sehingga membuat orang tidak ingin membaca berita yang terlalu panjang dalam media massa. Hal ini membuat adanya aturan aliansi media massa yang memberikan aturan dan kesepakatan jumlah karakter pada berita dalam media massa. Dengan begitu, beberapa media massa selalu menggunakan berita-berita dan informasi yang jumlah katanya cenderung sedikit.

Berbeda halnya dengan media cetak yang bisa disampaikan secara naratif, mendalam, dan banyak. Sehingga berita yang disampaikan memiliki sifat yang informatif. Walaupun ada juga beberapa redaksi yang memiliki kebijakan batasan jumlah kata pada suatu berita dalam media cetak.

5. Massal

Umumnya, media massa memiliki informasi-informasi yang berdasarkan konten, sehingga membuat media massa hanya memberitakan pada satu topik saja pada satu website atau redaksi. Namun, hal ini tidak berlaku dalam media cetak yang memberikan beberapa informasi dan berita yang berbagai konten atau jenis topik. Sehingga media cetak memiliki karakteristik massal yang artinya adalah bahwa media cetak dapat memberikan informasi dan berita dari berbagai topik pembahasan.

Karakteristik media cetak dalam penyampaian topik massal ini juga merupakan suatu keunggulan dari media cetak yang mana pembaca dapat membaca dari berbagai topik sehingga membuat pembaca tidak mudah bosan. (Baca juga: Fungsi Filsafat Komunikasi)

6. Fleksibel

Karakteristik media cetak selanjutnya adalah sifatnya yang fleksibel alias mudah dibaca di mana saja dan kapan saja. Sehingga media cetak seperti majalah, koran, dan lain sebagainya bisa dibaca kapanpun dan di manapun kita berada. Karakteristik ini sebenarnya juga ada pada media massa yang mana bersifat fleksibel alias bisa dibaca di mana saja dan kapan saja. Namun, seiring berkembangnya jaman dan teknologi maupun komunikasi, media cetak pun memiliki inovasi dalam pencetakan media yang cepat dan fleksibel.

Sifat yang fleksibel ini seharusnya dapat menambah minat baca masyarakat, namun sayang manfaat ini tidak dimanfaatkan sebaik mungkin, sehingga menurunkan minat baca masyarakat. Padahal teknologi komunikasi sudah berkembang dengan pesat.

7. Lebih Mahal dari Media Massa

Karakteristik media cetak selanjutnya tergolong sebagai kelemahan media cetak yang mana harganya lebih mahal dari media massa. Hal ini bisa kita ambil contohnya adalah bahwa dalam media cetak seperti majalah dan koran, kita harus membeli terlebih dahulu agar dapat membaca berita dan informasi terkini. Berbeda halnya dengan media massa yang mana informasi dan beritanya dapat kita terima melalui internet, televisi dan radio yang bisa kita dengar secara gratis. (Baca juga: Penerapan Komunikasi Daring)

Walaupun demikian, media cetak masih memiliki keunggulan pada jangkauannya yang mana dapat menjangkau hingga ke pelosok tempat jika tempat tersebut sulit dalam sinyal internet atau sinyal televisi maupun radio.

8. Masa Singkat

Media cetak memiliki masa yang singkat alias tidak seperti media massa yang mungkin bisa diakses kembali beritanya. Walaupun media massa beritanya selalu tertumpuk oleh berita-berita dan informasi yang baru, namun hal ini bisa diatasi dengan kita mencari sesuai keyword atau judul di kolom pencarian. Hal ini tidak berlaku pada media cetak yang mungkin bisa saja hilang jika kita tidak menyimpannya dengan baik dan benar.

Hal ini dapat dikatakan bahwa karakteristik media cetak yang satu ini merupakan suatu kelemahan dari media cetak yang umurnya singkat alias tidak panjang seperti media massa yang bisa mengabadikan tulisan dalam data internet dan server. Selama tidak terjadi maintence.

9. Kesalahan Cetak

Karakteristik media cetak selanjutnya adalah kelemahan dari media cetak yang mana jika terjadi kesalahan tulisan atau kesalahan cetak, tidak dapat diklarifikasi kembali. Kecuali dua cara, yang pertama yaitu cetak ulang, yang kedua adalah melakukan klarifikasi di periode atau tanggal selanjutnya. Namun kelemahannya adalah, jika salah cetak akan makan biaya yang lebih mahal dan untuk klarifikasi di periode selanjutnya bahwa kelemahannya adalah akan membuat masyarakat yang membaca menjadi salah paham.

Berbeda halnya dengan media massa yang bisa diedit dan diklarifikasi secara langsung pada postingan berita terbaru. Hal ini bisa meminimalisir kesalahpahaman pembaca jika terdapat informasi atau berita yang salah disampaikan. (Baca juga: Ciri-Ciri Media Pembalajaran)

10. Media Pasif

Di sini dikatakan bahwa media cetak adalah media yang pasif dikarenakan kurangnya interaktif antara pembaca dengan redaksi. Berbeda dengan media massa yang mana redaksi atau penulis dapat memberikan tanggapan jika terdapat pembaca yang meninggalkan komentarnya di kolom komentar di bawah postingan berita. Keaktifan redaksi sangatlah diperlukan dalam suatu media untuk menjaga ketertarikan pembaca akan berita-berita yang disampaikan.

Namun, seiring berkembangnya zaman dan komunikasi, media cetak mulai melakukan inovasi dengan menggunakan kolom pesan alias pembaca dapat mengirim pesan melalui email atau surat pos jika ingin menanggapi dan atau beropini.

11. Media Statis

Sama halnya dengan karakteristik kepasifan media. Bahwa media yang statis adalah ketidakadaan interaksi antara pembaca dengan redaksi. Sehingga media cetak bisa dikatakan sebagai komunikasi satu arah yang mana hanya disampaikan kepada pembaca tanpa adanya tanggapan dari pembaca, meskipun pembaca dapat menanggapi melalui surat pos dan kolom opini. Namun, hal ini tidaklah praktis dalam memberikan tanggapan berita dan informasi. (Baca juga: Fungsi Media Komunikasi)

Media yang statis atau pasif tidak akan bertahan lama keredaksiannya. Hal ini dapat dibuktikan mulai menurunnya minat baca masyarakat terhadap berita dalam media cetak, sehingga kebanyakan media cetak mulai mengembangkan bisnisnya melalui media massa juga.

12. Minat Baca

Karakteristik media cetak selanjutnya adalah pada minat baca alias pembaca. Jika disurvey, akhir-akhir ini pembaca media cetak mulai berkurang bahkan telah beralih ke media massa. Hal ini dikarenakan karakteristik media cetak di atas seperti kepasifan, statis, dan harganya. Sehingga membuat masyarakat kebanyakan mulai beralih ke media massa yang lebih praktis dan murah juga dapat dijangkau dengan mudah. Dengan catatan memiliki jaringan yang memadai.

Minat baca ini perlu diperhatikan oleh para redaksi agar pembaca masyarakat Indonesia tidak menurun dan seharusnya mulai membudayakan membaca. Hal ini adalah kegiatan yang positif dan mencerdaskan bangsa.

Karakteristik Lainnya (13-17)

Selain karakteristik media cetak di atas, juga terdapat 5 karakteristik media cetak lainnya yang di antaranya adalah sebagai berikut :

  1. Judul singkat, provokatif, informal, dan spesifik;
  2. Topik aktual dan menarik, berita terbaru;
  3. Berita cepat;
  4. Umur berita pendek;
  5. Bahan referensi berita

Nah, itulah 17 karakteristik media cetak yang juga merupakan kelemahan dan keunggulan dari media cetak. Namun dari kelemahan dan keunggulan yang sebagai karakteristik tersebut, kita dapat membedakan antara media cetak dengan media massa.