Menurut McStay (2016), iklan digital umumnya merujuk pada iklan yang melibatkan jaringan komputasi. Bagi pengiklan, istilah iklan digital berfungsi untuk membagi luasnya macam-macam media komunikasi dan strategi yang digunakan dalam periklanan, termasuk web, mobile, tablet, social, lovative, wearable, dan alat-alat lainnya yang berkontribusi terhadap periklanan. Lebih lanjut McStay (2016) menjelaskan bahwa istilah iklan digital kerap dikaitkan dengan inovasi, jumlah informasi, dan interkoneksivitas.
Pertama, inovasi mengandung arti iklan-iklan dibuat dan disajikan dengan cara-cara terbaru. Kedua, semakin meningkatnya jumlah informasi yang digunakan oleh khalayak sasaran. Dan ketiga, interkoneksi yang semakin besar antara perangkat-perangakat yang digunakan untuk menyajikan iklan dan semakin banyak pula jumlah informasi yang dikumpulkan.
Sebagaimana iklan-iklan lainnya, iklan digital juga harus diproduksi sedemikian rupa agar dapat efektif. Untuk memproduksi iklan digital, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pengiklan terkait dengan konsumen, strategi penyusunan pesan iklan digital, dan filosofi di balik iklan digital yang disajikan. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam produksi iklan digital di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Privasi Konsumen
Siapakah yang saat ini tidak memiliki telepon pintar? Bisa dikatakan hampir semua orang kini memiliki telepon pintar. Sebagai media komunikasi modern, telepon pintar kini telah menjadi bagian dari gaya hidup dan seolah-olah wajib hadir di manapun penggunanya berada, setiap saat dan setiap waktu. Bagi pengiklan, tentunya hal ini memudahkan mereka untuk menjangkau khalayak yang lebih luas lagi.
Namun, di saat yang bersamaan, konsumen pengguna telepon pintar memandang alat komunikasi yang satu ini sebagai bagian dari ruang pribadi dan karenanya masalah privasi menjadi permasalahan tersendiri. Jika pengiklan tidak memahami privasi konsumen, iklan-iklan yang dikirimkan kepada konsumen melalui surat elektronik, SMS, atau media sosial akan menjadi mubazir dan lebih buruk lagi dianggap mengganggu konsumen.
Baca juga :
- Teori Efektivitas Iklan
- Jenis media dalam komunikasi kesehatan
- Pengaruh multimedia dalam bidang komunikasi
2. Jumlah Pesan yang Dikirimkan
Berkaitan dengan privasi konsumen, agar iklan-iklan digital yang dikirimkan kepada konsumen tidak mengganggu konsumen atau menjadi mubazir, pemasar hendaknya memerhatikan jumlah pesan yang dikirimkan kepada konsumen. Besarnya jumlah pesan yang masuk atau diterima konsumen dapat ditentukan oleh pemasar atau pemasar memberikan pilihan kepada konsumen dengan cara meminta izin kepada konsumen.
Misalnya, ketika kita memiliki akun di media sosial, kita selalu diberitahu mengenai iklan-iklan yang ada dan kita juga diberi pilihan untuk menerima atau tidak iklan-iklan tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk membatasi jumlah pesan yang dikirimkan oleh pemasar kepada konsumen dan tidak menganggu privasi konsumen. Cara ini juga dapat meningkatkan penerimaan dan efektivitas pesan iklan digital. (Baca juga : Teori Etika Periklanan)
3. Tingkat Kepercayaan Konsumen
Hal yang harus diperhatikan dalam produksi iklan digital lainnya adalah memastikan tingkat kepercayaan konsumen terhadap pengiklan dan nilai iklan yang disajikan. Seringkali konsumen hanya dapat menerima iklan-iklan digital dari pemasar yang mereka percaya.
Beberapa hasil studi yang telah dilakukan oleh para ahli seperti Barnes & Scornavacca (2004), Carroll dkk (2007) dan Ozaki (2008) menyebutkan bahwa faktor penting diterimanya iklan digital adalah kepercayaan konsumen terhadap pengiklan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa konsumen yang dihadapi oleh pemasar adalah konsumen yang telah mengetahui dan memercayai pengiklan atau pemasar.
Hubungan seperti ini membuat iklan digital lebih menemui keberhasilan dibandingkan dengan hubungan antara pemasar dengan konsumen yang tidak mengetahui dan memercayai pemasar. (Baca juga : Teori Manajemen Periklanan)
4. Interaktif
Salah satu karakteristik media baru atau karakteristik new media seperti internet sebagai media komunikasi adalah bersifat interaktif. Hasil studi yang telah dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa interaktifitas merupakan kunci utama keberhasilan komunikasi bermedia komputer.
Interaktifitas iklan digital dapat mengikat konsumen sehingga konsumen tertarik untuk tetap terhubung dengan laman yang menjadi media iklan digital. Interaktifitas iklan digital dapat berbentuk kuis, voting, chatting atau menyediakan masukan atau umpan balik terhadap sesuatu.
Baca juga :
- Teori media periklanan
- Jenis-jenis kamera digital
- Hal yang harus diperhatikan dalam penyajian berita online
5. Perumusan Pesan
Satu di antara komponen-komponen komunikasi periklanan yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh pengiklan adalah pesan. Menurut teori produksi pesan, pesan adalah pikiran, ide atau gagasan, sikap, citra atau informasi lainnya yang ingin disampaikan oleh pengiklan kepada khalayak sasaran. Bagaimana pesan-pesan iklan disajikan sangat tergantung pada jenis media, elemen visual, serta elemen nonverbal yang digunakan dan karenanya sangat mempengaruhi efektivitas sebuah iklan.
Mengacu pada teori AIDDA dalam periklanan, idealnya, sebuah pesan iklan yang baik adalah pesan yang dapat menarik perhatian, merangsang minat, dan membangkitkan gairah khalayak sasaran terhadap produk atau layanan yang ditawarkan sehingga khalayak sasaran tergerak untuk membeli atau menggunakan produk atau layanan yang ditawarkan. Selain itu, pesan iklan digital yang disampaikan juga hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
6. Menghibur
Salah satu efek pesan iklan terhadap penggunaan produk pemasaran adalah meningkatkan minat beli konsumen. Untuk dapat meningkatkan minat beli konsumen, pengiklan atau pemasar hendaknya merumuskan pesanpesan iklan digital yang menghibur.
Hasil studi menunjukkan bahwa pesan-pesan yang menghibur cenderung lebih berhasil memengaruhi minat beli konsumen dalam konteks media baru khususnya iklan digital. Pesan-pesan menghibur iklan digital dapat mengarahkan sikap positif konsumen terhadap iklan dan membantu keputusan pembelian produk atau layanan oleh konsumen.
7. Membangun Branding
Salah satu tujuan periklanan adalah membangun branding. Untuk itu, selain harus menghibur, pesan-pesan iklan digital yang dirumuskan juga hendaknya dapat membangun branding sebuah produk atau layanan. Untuk membangun branding di internet, pengiklan hendaknya membangun dan menguatkan branding suatu produk atau layanan kepada calon konsumen atau konsumen melalui penyajian informasi yang terus menerus.
Hal ini disebabkan konsumen di era milanial dapat dengan cepat mengubah kesadaran terhadap produk atau layanan ke keputusan pembelian karena sifat interaktif yang dimiliki oleh media baru. Ketika konsumen sadar akan suatu produk atau layanan, mereka akan segera mengunjungi laman yang bersangkutan untuk mempelajari produk atau layanan yang ditawarkan.
Setelah mempelajari produk atau layanan yang dimaksud, kerap kali konsumen memutuskan untuk membeli produk atau layanan tersebut baik secara daring maupun langsung. Inilah salah satu bentuk pengaruh pesan iklan terhadap brand awareness.
Demikianlah ulasan singkat tentang beberapa hal yang harus diperhatikan dalam produksi iklan digital. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang iklan digital dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam produksi iklan digital.