Komunikasi interpersonal memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Apakah yang dimaksud dengan komunikasi interpersonal? Menurut DeVito, komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi adalah interaksi verbal dan nonverbal antara dua (atau terkadang lebih dari dua) orang yang saling bergantung satu sama lain.
Komunikasi interpersonal dapat terjadi dalam berbagai macam bentuk hubungan antar manusia seperti dengan pasangan hidup, kekasih, bisnis, dokter dan pasien, dan lain-lain. Seringkali kita menggunakan komunikasi interpersonal untuk mempengaruhi orang lain atau mempersuasi orang lain. Meskipun kita terikat dalam komunikasi interpersonal setiap hari, proses komunikasi interpersonal atau proses komunikasi antar pribadi sejatinya adalah proses yang sangat kompleks. Hal ini disebabkan karena banyaknya faktor pengaruh atau faktor pembentuk komunikasi interpersonal yang mempengaruhi jalannya proses komunikasi interpersonal atau proses komunikasi antar pribadi.
Adapun faktor-faktor pengaruh komunikasi interpersonal adalah sebagai berikut :
1. Budaya
Faktor pengaruh komunikasi interpersonal yang pertama adalah budaya. Pada umumnya, budaya mengacu pada kebiasaan, bahasa, kesenian, nilai-nilai yang dipelajari, kepercayaan, dan perilaku yang umum bagi sekelompok individu. Komunikasi dan budaya memiliki hubungan yang sangat erat dan bersifat timbal balik. Dalam artian, komunikasi berperan dalam membentuk budaya dan sebaliknya budaya juga berperan dalam membentuk komunikasi.
Budaya membantu proses pertukaran pesan atau informasi yang bertujuan untuk mengirimkan ide, perasaan, dan situasi tertentu yang ada dalam pikiran individu. Peran ini perlu dipahami oleh partisipan komunikasi guna menciptakan hubungan interpersonal yang penuh makna antar partisipan komunikasi yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Adapun pengaruh budaya dalam komunikasi interpersonal diantaranya adalah menghindari etnosentrisme dan diskriminasi budaya.
2. Kekuasaan
Faktor pengaruh komunikasi interpersonal berikutnya adalah kekuasaan. Kekuasaan merupakan salah satu dimensi dari seluruh hubungan interpersonal. Yang dimaksud dengan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain dan mengendalikan apa yang terjadi pada orang lain. Seluruh interaksi antar manusia sesungguhnya mencerminkan beberapa bentuk kekuasaan baik secara tersembunyi maupun terang-terangan. Mereka yang berada di tampuk kekuasaan umumnya membagi kekuasaan mereka kepada individu-individu yang tidak memiliki kompetensi yang sama. Ketidaksetaraan ini dapat menjadi hambatan bagi efektivitas komunikasi interpersonal.
3. Teknologi
Selain budaya dan kekuasaan, faktor pengaruh komunikasi interpersonal lainnya adalah teknologi. Berbagai peralatan teknologi informasi dan komunikasi yang kini bertebaran di sekitar kita telah berkembang menjadi media komunikasi modern dalam komunikasi interpersonal. Di era digital seperti sekarang, teknologi berperan penting dalam komunikasi interpersonal. Kehadiran teknologi telah mengubah pola komunikasi interpersonal dan memberikan kemudahan bagi partisipan komunikasi untuk melihat, mendengar, mengenalkan diri, dan berkomunikasi dengan orang lain yang berada di seluruh penjuru bumi tanpa harus meninggalkan rumah. Selain itu, teknologi mengubah perasaan tentang diri sendiri, norma sosial, kebahagiaan, pilihan interpersonal, dan peraturan komunikasi yang diikuti.
4. Media
Menurut McLuhan, media adalah pesan. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa saluran atau media komunikasi memberikan dampak atau pengaruh dalam proses pengiriman dan penerimaan pesan. Seringkali, kata-kata yang sama akan menyampaikan pesan yang berbeda tergantung pada media komunikasi yang digunakan. Dalam komunikasi interpersonal, umumnya menggunakan media komunikasi lebih dari satu, misalnya dua atau lebih secara simultan.
Misalnya, dalam interaksi secara tatap muka, partisipan komunikasi menggunakan saluran vokal-pendengaran untuk berbicara dan mendengarkan serta saluran visual untuk menampilkan bahasa tubuh dan menerima sinyal secara visual. Kehadiran teknologi komunikasi dan informasi telah menambah jenis media komunikasi yang digunakan dalam komunikasi interpersonal. Misalnya, interaksi kini dilakukan melalui surat elektronik, situs jejaring sosial, pesan instan, film, televisi, radio, faks, dan lain-lain.
5. Persepsi
Persepsi adalah faktor pengaruh komunikasi interpersonal selanjutnya. Persepsi adalah proses memberi makna pada sensasi sehingga manusia memperoleh makna yang baru. Dalam sistem komunikasi interpersonal, persepsi merujuk pada persepsi interpersonal. Dengan kata lain, masing-masing partisipan komunikasi akan membentuk sebuah kesan atau persepsi terhadap partisipan lainnya. Kesan atau persepsi ini sangat penting untuk mencapai kesamaan makna.
Dalam komunikasi interpersonal, persepsi dibentuk faktor personal (pengalaman, motivasi, dan kepribadian) dan faktor situasional (deskripsi verbal dan petunjuk-petunjuk nonverbal). Pengaruh persepsi dalam komunikasi interpersonal dapat bersifat negatif maupun positif. Pengaruh persepsi yang negatif misalnya terjadi kesalahan persepsi yang dapat menimbulkan konflik. Sementara itu, pengaruh persepsi yang positif misalnya memahami dan menghargai adanya perbedaan persepsi.
6. Konsep Diri
Pengaruh konsep diri terhadap komunikasi interpersonal tidak dapat diabaikan karena berkaitan erat dengan pola komunikasi interpersonal. Menurut William D. Brooks, konsep diri adalah perasaan dan pandangan tentang diri. Konsep diri merupakan semacam pelabelan yang secara konstan digunakan untuk menggambarkan diri sendiri kepada orang lain. Sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai yang dipegang oleh partisipan komunikasi akan tampak saat berkomunikasi dan hal-hal tersebut merupakan cerminan diri.
Dengan kata lain, orang akan berperilaku sebisa mungkin sesuai dengan konsep diri yang dimiliki. Konsep diri seseorang umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu orang lain dan kelompok rujukan. Konsep diri berdampak pada kemampuan seseorang terkait dengan nubuat yang dipenuhi sendiri, membuka diri, rasa percaya diri, dan selektivitas.
7. Atraksi
Dalam komunikasi interpersonal, yang dimaksud dengan atraksi adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif, dan daya tarik seseorang. Atraksi interpersonal memiliki peran yang sangat penting karena menurut Barnlund, melalui atraksi interpersonal dapat kemunculan pesan dapat diprediksi, siapa yang menjadi penerima pesan, dan bagaimana pesan akan diterima. Atraksi interpersonal dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kesamaan karakteristik personal, tekanan emosional, harga diri yang rendah, isolasi sosial, daya tarik fisik, ganjaran, familiarity, kedekatan, dan kemampuan.
8. Emosi
Emosi adalah salah satu faktor personal dalam komunikasi interpersonal. Secara umum, emosi merupakan reaksi biologis, kognitif, perilaku dan afeksi subyektif terhadap sebuah peristiwa atau kejadian. Emosi merupakan reaksi terhadap apa yang dialami. Pada umumnya, emosi berasal dari stimuli eksternal atau akibat terjadinya perubahan fisiologi yang mempengaruhi perilaku dan komunikasi seseorang. Emosi berperan dalam membantu manusia mengelola kehidupan sosial yang kompleks termasuk di dalamnya hubungan interpersonal. Ekspresi emosional pada umumnya dipengaruhi oleh norma-norma sosial budaya dan aturan-aturan.
9. Konteks
Konteks pada umumnya merujuk pada lingkungan tempat terjadinya komunikasi yang mempengaruhi dan membentuk komunikasi. Yang termasuk dalam konteks adalah tempat, waktu, latar belakang partisipan komunikasi, dan saluran sosial lainnya. Dalam komunikasi interpersonal, konteks berperan dalam membentuk dan mengendalikan hubungan baik formal maupun informal. Secara umum, terdapat empat dimensi konteks yaitu dimensi fisik, dimensi sosial-psikologis, dimensi temporal atau waktu, dan dimensi budaya.
10. Harga diri
Harga diri adalah salah satu faktor personal dalam komunikasi interpersonal. Harga diri berkaitan erat dengan atraksi interpersonal dan konsep diri. Menurut para ahli, bila harga diri seseorang direndahkan, maka hasrat untuk berafiliasi atau bergabung dengan orang lain akan meningkat dan hal ini dapat membuat seseorang menjadi semakin responsif untuk menerima kasih sayang dari orang lain.
Seperti halnya konsep diri, harga diri dapat mempengaruhi komunikasi dan hubungan interpersonal karena harga diri bertindak sebagai filter dalam setiap interaksi yang dilakukan dengan orang lain. Harga diri menentukan bagaimana mendekati seseorang, memberikan tanggapan, dan menafsirkan pesan. Dengan kata lain, harga diri berdampak pada kemampuan seseorang untuk lebih peka terhadap orang lain, nubuat yang dipenuhi sendiri, cara menafsirkan pesan, kebutuhan sosial, dan gaya berkomunikasi.
11. Keterbukaan
Faktor pengaruh dalam komunikasi interpersonal berikutnya adalah keterbukaan. Keterbukaan juga berkaitan erat dengan konsep diri. Konsep diri seseorang akan berkembang dan meningkat jika ia menerima reaksi orang lain terhadap keterbukaan dirinya. Keterbukaan diri atau membuka diri atau self-disclosure terjadi ketika seseorang dengan tujuan tertentu menyuguhkan beragam informasi tentang dirinya kepada orang lain yang tidak akan orang lain ketahui jika ia tidak mengatakan kepada mereka.
Pengaruh self-disclosure dalam komunikasi antar pribadi diantaranya meningkatkan komunikasi dan menciptakan kualitas hubungan interpersonal yang baik. Hubungan interpersonal tidak akan mencapai kedekatan atau keintiman tanpa adanya self-disclosure. Cara seseorang mempelajari dirinya dari sudut pandang orang lain dikaji lebih mendalam dalam teori Johari Window dan teori penetrasi sosial.
12. Kesadaran diri
Kesadaran diri adalah pemahaman terhadap diri. Berdasarkan teori interaksi simbolik, setiap individu memaknai dunia sekitarnya dan konsep dirinya berdasarkan interaksi yang dilakukan dengan orang lain. Inti memahami diri adalah memahami pentingnya orang lain dalam membentuk pemahaman diri. Teori interaksi simbolik merupakan salah satu teori komunikasi yang sangat berpengaruh karena cara seseorang meresap komunikasi dengan orang lain akan mempengaruhi sikap, kepercayaan, nilai-nilai, dan konsep diri yang dimiliki.
13. Gender
Budaya membentuk gender dan gender juga berperan dalam membentuk komunikasi. Gender adalah ciptaan sosial yang menerapkan tatanan sosial dengan mencerminkan karakteristik masyarakat yang terkait dengan kategori biologis antara laki-laki dan perempuan. Secara psikologis, laki-laki dan perempuan berbeda dalam berkomunikasi dan cara mempengaruhi orang lain. Perbedaan gaya berkomunikasi berdasarkan gender ini menjadi bidang kajian komunikasi gender dan dijelaskan secara lebih rinci oleh para ahli melalui berbagai teori gender dalam komunikasi.
14. Kepribadian
Kepribadian adalah faktor pengaruh dalam komunikasi interpersonal yang juga berkaitan erat dengan konsep diri. Kepribadian terdiri dari serangkaian predisposisi internal yang bertahan lama dan karakteristik perilaku yang menggambarkan bagaimana seseorang bereaksi terhadap lingkungan sekitar. Dengan memahami kekuataan yang membentuk kepribadian maka seseorang dapat meningkatkan kesadaran terkait konsep dirinya dan bagaimana ia berhubungan dengan orang lain.
15. Bidang Pengalaman
Faktor pengaruh komunikasi interpersonal selanjutnya adalah bidang pengalaman atau field of experience. Menurut perspektif model komunikasi interaksional dan model komunikasi transaksional, setiap partisipan yang terlibat dalam proses komunikasi interpersonal memiliki bidang pengalaman masing-masing.
Bidang pengalaman merujuk pada berbagai elemen yang mempengaruhi proses komunikasi seperti latar belakang budaya, pengalaman masa lalu, sejarah personal, hereditas dan lain-lain. Jika bidang pengalaman partisipan komunikasi saling tumpang tindih maka mereka dapat berkomunikasi secara efektif.
16. Kedekatan
Kedekatan adalah salah satu faktor situasional dalam komunikasi interpersonal. Dalam komunikasi interpersonal, yang dimaksud dengan kedekatan tidak hanya kedekatan secara fisik namun juga mengacu pada ruang. Dari sisi psikologis, tempat yang netral dapat dimanipulasi guna menciptakan persahabatan dan menimbulkan simpati.
17. Gangguan
Faktor pengaruh komunikasi interpersonal yang terakhir adalah gangguan. Gangguan adalah faktor ekspternal yang dapat bertindak sebagai hambatan komunikasi efektif. Gangguan yang terjadi dalam proses penerimaan pesan dapat menyebabkan divergensi antara partisipan komunikasi. Secara umum terdapat empat macam gangguan dalam komunikasi yaitu gangguan fisik, gangguan fisiologis, gangguan psikologis, dan gangguan semantik.
Gangguan dalam komunikasi tidak dapat dihilangkan secara total namun bukan berarti efek yang ditimbulkannya tidak dapat dikurangi. Efek gangguan dalam komunikasi dapat diatasi diantaranya dengan mempertajam keterampilan dalam mengirim dan menerima pesan-pesan nonverbal serta memperbaiki keterampilan mendengarkan dan memberikan umpan balik.
Manfaat Mempelajari Faktor Pengaruh Komunikasi Interpersonal
Mempelajari faktor pengaruh komunikasi interpersonal dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya adalah :
- Kita mengetahui dan memahami makna komunikasi interpersonal.
- Kita mengetahui dan memahami beberapa faktor pengaruh komunikasi interpersonal.
Demikianlah ulasan singkat tentang faktor pengaruh komunikasi interpersonal. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang komunikasi interpersonal dan berbagai faktor yang mempengaruhinya.