10 Pengaruh Self-Disclosure dalam Komunikasi Antar Pribadi

Menurut Pearson dkk (2011 : 134), komunikasi antar pribadi atau komunikasi interpersonal didefinisikan sebagai proses menggunakan pesan untuk menyamakan makna minimal antara dua orang dalam sebuah situasi yang memungkinkan terjadinya peluang bagi keduanya untuk berbicara dan mendengarkan. Komunikasi antar pribadi atau komunikasi interpersonal juga didefinisikan sebagai komunikasi yang terjadi dalam hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal yang dibentuk akan menjadi lebih dekat dan lebih dalam apabila kedua belah pihak bersedia membuka diri dengan cara menyampaikan berbagai informasi terkait hal-hal yang sifatnya pribadi, sensitif, atau rahasia. Proses ini dinamakan self-disclosure.

Self-disclosure, atau yang disebut juga dengan membuka diri dalam psikologi komunikasi, adalah salah satu konsep penting dalam salah satu teori komunikasi interpersonal yaitu teori penetrasi sosial yang dicetuskan oleh Irwin Altman dan Dalmas A. Taylor. Self-disclosure terjadi ketika kita bertujuan untuk menyediakan atau memberikan informasi pribadi tentang diri kita kepada orang lain seperti pengalaman pribadi, gagasan, sikap, perasaan, nilai-nilai, kenangan masa lalu, kisah hidup, harapan, impian, ambisi, dan tujuan hidup. Dalam membagi informasi tersebut dengan orang lain, orang akan membuat pilihan dan keputusan tentang informasi apa yang akan dibagi dengan orang lain dan dengan siapa informasi itu dibagi. Altman dan Taylor percaya bahwa membuka diri kepada orang lain adalah hal utama untuk membentuk hubungan yang akrab.

Pengertian

Istilah self-disclosure pertama kali dikenalkan oleh seorang ahli psikologi kesehatan bernama Sidney Jourard melalui berbagai penelitian yang dilakukan dan ditulis dalam buku dan artikel ilmiah, misalnya The Transparent Self (1964, 1971a) dan Self-Disclosure : An Experimental Analysis of the Transparent Self (1971b). Jourard berpendapat bahwa keterbukaan -paling tidak dalam satu hubungan yang penting- merupakan prasyarat untuk kepribadian yang sehat. Menurut Sidney Jourard, self-disclosure membuat seseorang menjadi transparan di mata orang lain, dalam artian disclosure membantu orang lain untuk melihat seseorang sebagai manusia yang berbeda (Green dkk, 410 : tanpa tahun).

Sementara itu, Judy Pearson dan Paul Nelson dalam Human Communication (2011 : 140) menyatakan bahwa self-disclosure adalah proses membuka diri yang disengaja dilakukan dengan menyajikan  informasi pribadi yang bersifat sensitif dan rahasia yang tidak mungkin diketahui oleh orang lain. Dengan demikian, self-disclosure umumnya terdiri dari informasi yang sengaja diberikan melalui komunikasi verbal maupun komunikasi nonverbal.

Peran dan Pengaruh Self-Disclosure

Dalam sistem komunikasi interpersonal, self-disclosure memiliki peran yang sangat penting karena self-disclosure memungkinkan kita untuk mengembangkan pemahaman tentang diri sendiri, mengembangkan sikap yang lebih positif tentang diri sendiri dan orang lain, dan memungkinkan kita untuk mengembangkan hubungan yang lebih bermakna dengan orang lain. Dengan kata lain, membuka informasi pribadi tidak hanya menyuguhkan atau memberikan dasar bagi orang lain untuk memahami diri kita secara lebih baik namun juga menyampaikan tingkat kepercayaan dan penerimaan orang lain. Begitu pula sebaliknya, kita juga belajar untuk memahami orang lain dan memperdalam hubungan interpersonal antara kita dan teman, sahabat, pasangan hidup, dan lain-lain. Hubungan interpersonal tidak dapat mencapai keakraban tanpa adanya self-disclosure. Tanpa   self-disclosure, kita hanya membentuk hubungan yang biasa-biasa saja, tidak akrab. Melalui  self-disclosure kita dapat mengkonfirmasi konsep diri orang lain dan mengkonfirmasi konsep diri sendiri dengan syarat kedua belah pihak telah membuka diri satu sama lain.

Melihat begitu pentingnya peran self-disclosure dalam komunikasi antar pribadi atau komunikasi interpersonal, maka dapat dikatakan bahwa self-disclosure memiliki pengaruh dalam komunikasi antar pribadi atau komunikasi interpersonal. Adapun pengaruh self-disclosure dalam komunikasi antar pribadi atau komunikasi interpersonal selengkapnya adalah sebagai berikut :

  1. Pertumbuhan pribadi

Dengan bersedia membuka diri kepada orang lain, maka orang lain dapat melihat diri kita yang sebenarnya. Hanya dengan cara terbuka dengan orang lain, kita dapat mengenal dan memahami diri kita lebih baik. Dengan memahami diri lebih baik, maka kita dapat tumbuh dan dapat mengaktualisaikan diri dengan baik.

  1. Meningkatkan komunikasi

Bersikap terbuka kepada orang lain dapat meningkatkan komunikasi dengan orang lain. Kita tidak akan sungkan untuk bertanya atau bahkan memberikan bantuan kepada orang lain. Komunikasi yang efektif pun dapat tercapai.

  1. Meningkatkan pengetahuan

Dengan membuka diri kepada orang lain, maka kita dapat meningkatkan pengetahuan kita tentang diri kita sendiri dan juga orang lain. Begitu pula sebaliknya. Pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang diri dan orang lain dapat meningkatkan kualitas komunikasi yang dilakukan.

  1. Mengkonfirmasi konsep diri

Membuka diri dapat mengkonfirmasi konsep diri. Dalam artian, kita dapat mengkonfirmasi konsep diri sendiri dan juga konsep diri orang lain. Hal ini dikarenakan konsep diri merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam komunikasi interpersonal karena orang akan berperilaku sesuai dengan konsep diri yang dimiliki. Efektivitas komunikasi interpersonal sebagain besar bergantung pada kualitas konsep diri yang dimiliki.

  1. Menghindari sikap defensif

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa dengan membuka diri maka kita dapat mengkonfirmasi konsep diri. Hal ini juga mengarah pada terhindarnya kita dari sikap yang defensif.  Kita menjadi lebih terbuka pada hal-hal baru atau berbagai ide baru serta menerima pengalaman-pengalaman baru. Sikap terbuka seperti ini secara tidak langsung dapat mengembangkan cakrawala berpikir kita dan juga sikap kita terhadap sesuatu yang baru.

  1. Lebih cermat dalam mempersepsi orang lain

Sebagaimana telah dijelaskan dalam teori persepsi dalam komunikasi antar pribadi bahwa persepsi mempengaruhi cara kita berkomunikasi dengan orang lain. Dengan membuka diri, kita menjadi lebih berhati-hati dalam mempersepsi orang lain. Karena jika kita melakukan kesalahan dalam mempersepsi orang lain dapat mempengaruhi komunikasi yang dilakukan sehingga kegagalan komunikasi pun tudak dapat dihindari. Untuk mengatasi kesalahan persepsi maka kita harus memahami berbagai  cara mengatasi kesalahan persepsi dalam komunikasi.

  1. Meningkatkan rasa percaya diri

Membuka diri merupakan salah satu bentuk konsep diri yang positif. Konsep diri yang positif timbul karena adanya rasa percaya diri atau percaya pada kemampuan sendiri. Orang yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi tidak akan menghindari situasi komunikasi dan tidak akan takut untuk berkomunikasi. Rasa percaya diri sangat berpengaruh pada komunikasi karena dengan rasa percaya diri kita dapat melakukan yang terbaik.

  1. Meningkatkan atraksi interpersonal

Atraksi interpersonal merujuk pada ketertarikan kita kepada seseorang akan meningkatkan kecenderungan kita untuk berkomunikasi dengan orang tersebut. Hal ini tentunya tanpa kita sadari pernah mengalaminya. Kita suka pada seseorang, kemudian berteman atau bersahabat, atau menjadikannya pasangan hidup akan memberikan peluang semakin terbukanya kita pada orang tersebut.

  1. Menciptakan rasa percaya kepada orang lain

Dengan saling membuka diri dapat menciptakan rasa percaya kita kepada orang lain. Begitu pula sebaliknya. Ketika seseorang menunjukkan bahwa mereka cukup menyukai dan mempercayai kita untuk berbagai informasi pribadi yang dimiliki maka kita juga akan mulai untuk menyukai dan mempercayai mereka.

  1. Membentuk norma interaksi

Sikap membuka diri kepada orang lain tentunya disesuaikan dengan tingkatan atau derajat kedekatan yang kita miliki dengan orang lain. Walaupun kita bersikap terbuka pada orang lain, ada batasan-batasan tertentu yang disesuaikan dengan etika komunikasi antar pribadi dimana kita tidak dapat seratus persen untuk membuka diri kepada orang lain. Karena hal ini justru dapat menimbulkan hambatan komunikasi antar pribadi yang mengarah pada kegagalan komunikasi dan merusak hubungan interpersonal.

Manfaat Mempelajari Pengaruh Self-Disclosure dalam Komunikasi Antar Pribadi

Mempelajari pengauh self-disclosure dalam komunikasi antar pribadi dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya adalah :

  • Kita dapat mengetahui dan memahami pengertian sel-disclosure
  • Kita dapat mengetahui dan memahami peran self-disclosure dalam komunikasi antar pribadi
  • Kita dapat mengetahui dan memahami berbagai pengaruh self-disclosure dalam komunikasi antar pribadi

Demikianlah ulasan singkat tentang pengauh self-disclosure dalam komunikasi antar pribadi. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang komunikasi antar pribadi atau komunikasi interpersonal secara umum dan diri sebagai partisipan dalam proses komunikasi antar pribadi atau proses komunikasi interpersonal.