Bahasa merupakan salah satu wujud budaya di masyarakat. Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Budaya di Indonesai terwujud dalam ras, suku, bahasa, agama, adat istiadat, peninggalan kuno (artefak), sumber daya alam, dan masih banyak lagi. Menurut Koentjaraningrat, budaya adalah sebuah sistem atau gagasan serta rasa, suatu tindakan dan karya yang dihasilkan manusia pada kehidupannya secara bermasyarakat yang dijadikan kepemilikan dengan belajar. Secara sederhana, budaya adalah suatu pola hidup yang dimiliki oleh individu maupun kelompok masyarakat dan diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Budaya bersifat abstrak, kompleks, luas, dan dinamis mengikuti perkembangan zaman.
Perbedaan budaya terkadang menjadi suatu hambatan dalam kehidupan biasanya berupa kesalahpahaman. Perbedaan bahasa biasanya menjadi pemicu pertama dalam hambatan komunikasi karena perbedaan latar belakang individu. Untuk mengatasi kesalahpahaman tersebut dibutuhkan komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif dilakukan dengan cara seorang komunikator mempelajari latar belakang budaya komunikannya. Budaya berhubungan erat dengan individu sebab budaya memberikan pembelajaran yang menghasilkan nilai dan perilaku untuk proses komunikasi. (Baca juga: Jenis-jenis Komunikasi Antar Budaya)
Pengkajian budaya dalam diri seseorang tentu memiliki keterkaitan dengan komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi. Komunikasi interpersonal dianggap memberikan komunikasi yang lebih efektif dibandingan dengan komunikasi lainnya. Pasalnya, komunikasi interpersonal dianggap mampu menciptakan perubahan terhadap sikap, perilaku, dan pendapat seseorang. Menurut Devito, komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerima pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera.
Secara sederhana, komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang bertujuan untuk mendapatkan umpan balik segera. Adapun hubungan budaya dan komunikasi interpersonal memberikan pengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Berikut merupakan pengaruh budaya dalam komunikasi interpersonal:
- Pengetahuan
Perbedaan latar belakang budaya dalam individu menjadi kendala dalam proses komunikasi untuk menjalin keharmonisan dalam berkomunikasi maka seorang komunikator harus mengkaji latar belakang seorang komunikan. Proses pengkajian budaya tersebut memberikan dampak positif terhadap komunikator, yaitu menambah ilmu pengetahuan.
Seorang komunikator dapat mempelajari budaya lawan bicaranya dengan cara mecari berbagai referensi melalui internet, buku, majalah, film, dan lain sebagainya. Misalnya, seorang komunikator dari suku betawi, sedangkan komunikan berasal dari suku batak. Cara yang tepat untuk mencegah kesalahpahaman adalah mengkaji tentang kebudayaan suku batak. Biasanya ketika berbicara orang batak berintonasi lebih keras dan tinggi. (Baca juga: Etika Komunikasi Antar Budaya)
- Toleransi
Pengaruh budaya dalam komunikasi interpersonal ini berhubungan dengan penerimaan individu terhadap individu lain. Perbedaan budaya dalam komunikasi interpersonal dapat memberikan kesamaan makna apabila seorang individu dapat menerima perbedaan tersebut. Hal ini berhubungan denga sikap toleransi.
Toleransi adalah sikap saling menghormati dan menghargai budaya seseorang atau kelompok dalam lingkungannya. Misalnya, seorang individu beragam islam tetangganya beragama Kristen. Ketika memasukin hari raya idul fitri, seorang tetangganya yang beragama Kristen ikut memberikan ucapan selamat dan bersilaturahmi ke tempat tetangganya yang beragama islam. (Baca juga: Model Komunikasi Antar Budaya)
- Mengurangi ambiguitas
Ketika seorang komunikator dapat berkomunikasi secara efektif dengan komunikan yang berbeda latar belakang budayanya, maka komunikator tersebut dapat mengurangi ambiguitas dalam komunikasi. Kurangnya pengetahuan tentang budaya menjadi pemicu terjadinya ketidakjelasan atau ambiguitas dalam proses komunikasi. Misalnya, ketika orang sunda meminum es teh manis maka ia akan berkata “es tehnya amis”. Orang betawi akan beranggapan bahwa es tehnya berbau amis.
Padahal yang dimaksud adalah es teh itu rasanya manis. Perbedaan budaya dalam bentuk bahasa tersebut menjadi pemicu ketidakjelasan makna yang berimbas pada hambatan dalam komunikasi. Untuk menghindari perbedaan makna dalam berkomunikasi, seorang komunikator harus mempelajari budaya komunikan. (Baca juga: Pengaruh Budaya dalam Komunikasi Bisnis)
- Mengurangi etnosentrisme
Etnosentrisme adalah penilaian yang dimiliki oleh seseorang yang menganggap bahwa kebudayaan sendiri lebih baik dibandingkan kebudayaan orang lain. Hal ini memberikan dampak buruk terhadap komunikasi antarpribadi. Mengurangi pandangan tentang etnosentisme dapat menciptakan komunikasi yang efektif. hal ini berkaitan dengan penerimaan individu terhadap budaya yang berbeda. (Baca juga: Komunikasi Interpersonal)
- Menghindari diskriminasi budaya
Diskriminasi adalah sikap tidakadil terhadap individu maupun kelompok mengenai karakteristik individu tersebut. Adanya “melek” budaya berpengaruh pada proses komunikasi. Penerimaan budaya masuk ke dalam lingkungan masyarakat dapat mengindari diskriminasi karena perbedaankarakter yang dibawa oleh budaya itu sendiri. (Baca juga: Teori Komunikasi Interpersonal)
- Kepercayaan
Salah satu pengaruh budaya dalam komunikasi adalah kepercayaan. Menurut Mulyani, kepercayaan merujuk pada pandangan dimana sesuatu memiliki ciiri-ciri dan kualitas tertentu, tidak peduli apakah sesuatu dapat dibuktikan secara empiris (logis) atau tidak. Dalam komunikasi interpersonal, seseorang tidak dapat menjalin hubungan yang baik apabila orang tersebut tidak dapat menghargai kepercayaan orang tersebut. (Baca juga: Elemen Komunikasi Interpersonal)
- Persepsi tentang diri orang lain
Perbedaan budaya dalam masayarakat memberikan penilaian yang berbeda kepada setiap orang. Pengaruh budaya dalam komunikasi interpersonal berikutnya berhubungan dengan persepsi tentang diri orang lain. Persepsi ini muncul ketika seseorang sudah terbiasa menilai budaya orang tersebut. Misalnya, orang barat cenderung lebih individualis dibandingkan dengan orang Indonesia yang terkenal dengan keramahannya. (Baca juga: Komunikasi Antar Pribadi)
- Orientasi kegiatan dan peranan status
Budaya mempengaruhi orientasi kegiatan seseorang. Artinya, budaya mempengaruhi peranan status masyarakat dalam komunikasi. Misalnya, bagaimana cara seseorang berbicara kepada seorang kepala pemerintahan, teman, orangtua, dan lainnya. (Baca juga: Model Komunikasi Antar Pribadi)
Demikian penjelasan terkait apa saja pengaruh budaya dalam komunikasi interpersonal yang biasa hadir ditengah-tengah penyampaian pesan antara komunikan dan komunikator.