7 Gangguan Komunikasi Pada Anak Berkebutuhan Khusus

Komunikasi adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Karena dari sanalah segala informasi berasal. Komunikasi yang terganggu secara otomatis juga akan menganggu arus informasi. Dan didalam tulisan ini kita akan membahas 7 gangguan komunikasi pada anak berkebutuhan khusus.

Anak berkebutuhan khusus merupakan tipe anak yang memiliki kriteria khusus yang tidak dimiliki oleh anak lain pada umumnya. Anak berkebutuhan khusus biasa juga disebut dengan sebutan Anak Luar Biasa. Dan karena kriterianya inilah kemudian terdapat beberapa gangguan komunikasi yang dihadapi orang sekitar pada saat berkomunikasi dengannya. Dan berikut adalah 7 gangguan komunikasi pada anak berkebutuhan khusus:

  1. Gangguan Bahasa

Gangguan bahasa dalam komunikasi merupakan gangguan yang paling umum terjadi. Hal ini karena komunikan tidak mengerti bahasa yang digunakan oleh komunikator dalam berkomunikasi sehingga informasi tidak tersampaikan dengan baik. Dalam dunia bisnis, gangguan bahasa merupakan jenis hambatan komunikasi bisnis yang dapat berdampak pada lesunya sebuah bisnis. Diluar dari itu, anak kebutuhan khusus ternyata merupakan pihak yang akan kesulitan dalam berinteraksi jika terdapat gangguan bahasa ini. Oleh karena itu, jika anda ingin berinteraksi dengan anak berkebutuhan khusus, gunakanlah bahasa yang baik dan benar. Hal ini penting untuk dilakukan karena daya tangkap anak berkebutuhan khusus berbeda dengan anak pada umumnya.

  1. Gangguan Bicara

Poin selanutnya dalam 7 gangguan komunikasi pada anak berkebutuhan khusus adalah gangguan bicara. Gangguan bicara ini adalah jenis gangguan yang masih berhubungan erat dengan gangguan bahasa karena anak berkebutuhan khusus memiliki keterbatasan dalam berbicara. Gangguan biacara adalah salah satu jenis gangguan yang dapat menyebabkan gangguan lain. Yaitu gangguan emosional dalam berkomunikasi. Anak berkebutuhan khusus yang memiliki gangguan emosional dalam beraktifias ini akan sulit untuk diajak berinteraksi oleh lingkungan sekitarnya.

  1. Gangguan Suara

Suara merupakan faktor penyebab gangguan komunikasi yang cukup umum dialami oleh anak berkebutuhan khusus. Salah satu contoh ganguan suara tersebut adalah suara bising yang ada disekitarnya dan menyebabkan dia sulit berkosentrasi terhadap orang yang sedang berinteraksi dengannya. Tidak hanya itu, terkadang anak berkebutuhan khusus juga memiliki kendala dalam mengatur tinggi rendahnya suara ataupun kosakata yang digunakan untuk berkomunikasi. Selain itu, gangguan suara merupakan faktor penyebab distorsi dalam komunikasi yang paling umum terjadi. tulah kenapa anak berkebutuhan khusus harus mendapatkan pelajaran khusus tentang bagaimana seharusnya berbicara.

  1. Gangguan Irama

Tidak hanya bagi anak berkebutuhan khusus, irama atau intonasi terkadang menjadi hambatan komunikasi antar pribadi yang cukup umum terjadi. Tidak jarang, karena intonasi yang tidak sesuai banyak orang yang merasa tersinggung dengan ucapan temannya hingga terjadi perselisihan diantara keduanya atau bahkan konflik yang lebih besar lagi.

Jika mengalami hambatan-hambatan komunikasi yang disebabkan oleh irama saat sedang berinteraksi dengan anak berkebutuhan khusus, segaralah mengganti irama bahasa anda sehingga emosi dia kembali stabil dan bisa diajak berkomunikasi lagi.

Secara umum, gangguan irama terdiri dari Stuttering dan Cluttering. Stuttering merupakan gangguan irama yang terjadi karena tidak lancarnya dalam pengucapan kata, pengulangan kalimat, ataupun pengulangan bunyi. Stuttering biasa dikenal dengan sebutan gagap. Berbeda dengan Cluttering dimana merupakan salah satu jenis gangguan dimana anak tidak bisa berbicara secara perlahan. Anak yang mengalami Cluttering biasanya akan berbicara dengan sangat cepat yang mengakibatkan artikulasi dari kata yang diucapkan menjadi tidak jelas dan sulit dimengerti.

  1. Gangguan Lingkungan

Selain gangguan yang berasal dari diri masing-masing orang yang sedang berkomunikasi, gangguan komunikasi pada anak berkebutuhan khusus juga bisa berasal dari lingkungan.

Gangguan seperti kemanan diri yang terancam atau suara bising menjadikan anak mengalami gangguan makna dalam komunikasi. Gangguan makna menjadikan anak tidak mengerti apa yang anda bicarakan karena kosentrasinya teralihkan oleh keadaan lingkungan sekitar.

  1. Gangguan Persepsi

Poin-poin yang sudah dijelaskan diatas merupakan faktor-faktor penghambat komunikasi dan contohnya adalah gangguan persepsi. Tidak hanya dialami oleh anak berkebutuhan khusus karena pada umumnya semua orang juga bisa mengalami gangguan ini. Hanya saja anak berkebutuhan khusus lebih sering mengalaminya. Untuk menghindari masalah ini, jika anda ingin berkomunikasi dengan anak berkebutuhan khusus, usahakan berkomunikasi dengan artikulasi yang jelas, tenang, dan tidak terburu-buru agar persepsi yang diterima oleh anak merupakan persepsi yang sama dengan orang yang berkomunikasi dengannya.

  1. Gangguan Kultur

Gangguan kultur merupakan hambatan komunikasi lintas budaya yang cukup sering terjadi. Hal ini bisa terjadi karena masing-masing orang memiliki latar belakang budaya yang berbeda dengan orang lainnya. Hal serupa juga dialami oleh anak berkebutuhan khusus dimana komunikasi yang dilakukannya terkadang sedikit berbeda dari anak lainnya.

Itulah 7 gangguan komunikasi pada anak berkebutuhan khusus. Sama seperti namanya, anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang memiliki kelebihan tersendiri yang tidak dimiliki oleh anak pada umumnya. Sayangnya, terkadang kelebihan tersebut dinilai sebagai sebuah kelemahan oleh orang lainnya. Jadi, jika anda ingin berinteraksi dengan anak berkebutuhan khusus, mulailah berbicara dengan baik. Semoga bermanfaat.