Organisasi merupakan sebuah tempat atau wadah atau media berkumpulnya orang-orang dan membentuk suatu komunitas besar dengan tujuan utama yang sama. Organisasi bisa berupa partai politik, perusahaan atau lembaga bisnis, lembaga bantuan hukum hingga lembaga swadaya masyarakat. Didalam organisasi biasanya memiliki strukstur yang terdiri dari beberapa unsur strukstur inti, yakni :
- Dewan pembina
- Dewan pengurus
- Pengurus
- Anggota
Dari keempat unsur diataslah seluruh kegiatan, rencana, jadwal hingga keputusan ditentukan. Namun, untuk melaksanakan seluruh kegiatan berorganisasi diperlukanlah komunikasi yang intens. Komunikasi Organisasi adalah sebuah pertukaran informasi yang dilakukan oleh satu pihak dengan pihak yang lain didalam ruang lingkup kelompok besar yang disebut sebagai organisasi. Ketika melakukan komunikasi organisasi, cara terbaik melakukannya adalah dengan menggunakan Komunikasi Persuasif yang mengutamakan pendekatan, penguatan, untuk memberikan pengaruh bagi setiap lawan komunikasi.
Dengan menggunakan persuasif didalam setiap kegiatan komunikasi organisasi, maka Komunikasi yang Efektif akan mudah untuk didapatkan serta prosesnya juga akan menjadi lebih lancar. Persuasif juga akan membuat setiap kata ataupun kalimat lebih dimengerti oleh siapa saja yang mendengarnya, serta pengaruh atau dampak yang diakibatkan juga cukup besar. Terdapat beberapa Contoh Fungsi Persuasif dalam Komunikasi Organisasi, yang dapat digunakan diberbagai setiap kesempatan kegiatan berorganisasi. Apasajakah fungsinya tersebut? simak penjelasannya berikut ini.
Fungsi Persuasif Dalam Komunikasi Organisasi antara lain:
1. Membangun citra organisasi
Perlu diketahui bahwa Dampak Komunikasi terhadap Opini Publik sangatlah besar, sehingga ketika satu organisasi tidak mampu untuk melaksanakan persuasifitasnya, maka publik akan memiliki opini yang buruk terhadap organisasi tersebut. Sehingga, pantaslah jika fungsi persuasif dalam komunikasi organisasi yang pertama adalah untuk membangun citra organisasi. Citra organisasi yang terbangun dengan baik, tentunya juga akan mendukung setiap kegiatan organisasi tersebut dan organisasi tersebut akan mudah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.
2. Pengawasan
Melakukan pengawasan dengan persuasifitas yang tinggi tentunya akan lebih mudah mempengaruhi orang lain. Konstruski pesan yang dibangun untuk memberikan pengaruh terhadap orang lain juga akan lebih tersusun dan terkonsep dengan baik. Fungsi yang satu ini juga akan semakin menjaga citra atau image dari organisasi tersebut, sehingga segala rencara yang telah terKonsep Komunikasi Dalam Organisasi dapat berjalan dengan baik dan hasilnya juga sesuai dengan yang diinginkan.
3. Mempengaruhi
Salah satu fungsi persuasif adalah mempengaruhi orang lain menggunakan unsur-unsur kepercayaan, pendekatan, penguatan dan kemampuan komunikan. Fungsi yang satu ini sangatlah penting didalam kegiatan organisasi baik politik, perusahaan hingga lembaga swadaya masyarakat. Dengan fungsi ini organisasi tersebut akan mudah untuk menggerakkan seluruh bagian organisasi mulai dari pengurus hingga anggota untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasi. Selain itu, fungsi mempengaruhi juga akan menguatkan peran-peran komunikator untuk merubah Perspektif Komunikasi pada Opini Publik.
4. Perlindungan
Fungsi yang keempat adalah melakukan perlindungan bagi setiap orang yang melakukan komunikasi organisasi dengan persuasif. Fungsi perlindungan akan memberikan komunikator ataupun komunikan pandangan yang baik untuk menyaring dan memilah berbagai pesan atau informasi yang diterimanya. Didalam organisasi, fungsi ini sangat penting untuk melindungi organisasi, melindungi anggota organisasi dari berbagai kemungkinan yang akan membuat citra organisasi jatuh. (baca juga : Alasan Perlunya Psikologi Dalam Komunikasi)
5. Informatif
Persuasif juga memiliki fungsi untuk memberikan seluruh informasi terkait dengan sebuah organisasi. Dengan fungsi ini, seluruh rencana, kegiatan hingga apa yang diinginkan dari sebuah organisasi akan mampu disebarkan dengan baik keseluruh lapisan yang ada didalam organisasi tersebut. Selain itu, fungsi informatif juga akan membuat organisasi dapat mengetahui seluruh informasi yang ada didalam maupun diluar organisasi tersebut. (baca juga : Penerapan Komunikasi dalam Manajemen Keperawatan )
6. Regulatif
Regulatif ataupun regulasi sering juga disebut sebagai peraturan, tata cara, AD/ART, hingga panduan didalam suatu organisasi. Regulatif sebenarnya tidak dapat dilepaskan dengan unsur Komunikasi Sosial yang terjadi didalam organisasi. Karena komunikasi sosial inilah, regulasi yang dibuat haruslah bersifat persuasif dan berfungsi sebagai sarana atau media persuasif. Tujuan utamanya adalah agar regulasi tersebut dapat diterima dengan mudah oleh seluruh anggota organisasi dari tingkat bawah hingga tingkat yang paling atas
7. Persuasif
Persuasi ataupun persuasif adalah sebuah kegiatan yang mengutamakan cara-cara yang halus dan saling menghargai. Dengan fungsi ini, maka setiap Jenis Informasi Edukatif, Persuasif, dan Rekreatif yang diberikan akan mudah diterima. Persuasi juga akan membuat atasan atau pengurus atau pimpinan organisasi lebih mudah untuk memberikan berbagai perintah, tugas, arahan, wejangan kepada orang-orang dibawahnya. Ketika komunikasi organisasi berhasil melakukan persuasi untuk mencapai seluruh tujuannya, maka organisasi tersebut akan bertahan dalam waktu yang cukup lama.
8. Integratif
Fungsi persuasif dalam komunikasi organisasi yang berikutnya adalah fungsi integratif. Fungsi yang satu ini akan memudahkan setiap pihak yang berada didalam organisasi untuk saling berintegrasi, saling berhubungan sehingga seluruh rencana, jadwal ataupun arahan dapat dilakukan dengan baik. Selain itu, fungsi integratif juga akan memungkinkan organisasi dapat berintegrasi dengan pihak-pihak lain. Integrasi tersebut tentunya akan berguna untuk menentukan masa depan organisasi, mencari dukungan hingga menjalin hubungan baik dengan masyarakat. (baca juga : Tujuan Penerapan Komunikasi dalam Organisasi)
9. Perubahan sikap
Didalam sebuah organisasi perubahan sikap tentunya menjadi suatu hal yang sangat penting, sehingga komunikasi organisasi yang dijalankan juga harus dilakukan dengan baik. Perubahan sikap yang terjadi akan merubah segala pendapat, keputusan, pola pikir, tingkah laku, sehingga tujuan utama dari organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik. (baca juga : Penerapan Unsur Komunikasi dalam Proses Belajar Mengajar)
10. Perubahan sosial
Persuasif dalam komunikasi organisasi juga berfungsi untuk melakukan perubahan sosial, dengan cara mengajak masyarakat untuk merubah prinsip, pola pikir, perilaku, lingkungan dan tatacara bermasyarakat disekitar organisasi. Misalnya pada organisasi berbentu LSM atau lembaga swadaya masyarakat, persuasif akan membantu organisasi tersebut untuk mengarahkan dan melakukan perubahan sosial masyarakat dari yang buruk ke yang baik. (baca juga : Contoh Iklim Komunikasi dalam Sebuah Organisasi atau Perusahaan)
11. Himbauan
Fungsi yang berikutnya adalah untuk memperlancar pimpinan organisasi memberikan himbauan kepada anggota organisasi. Dengan memberikan himbauan dengan cara persuasif, tentunya himbauan tersebut akan lebih mampu diterima dan dilaksanakan oleh anggota organisasi. Fungsi persuasif didalam pemberian ataupun penyampaian himbauan juga akan menentukan hasil yang dicapai oleh organisasi. Ketika himbauan dilakukan dengan baik, maka seluruh program organisasi akan berjalan dengan baik pula.(baca juga : Contoh Hambatan Psikologis dalam Komunikasi Massa)
12. Mencari Dukungan
Komunikasi organisasi yang dilakukan dengan persuasi, sangatlah baik ketika proses pencarian dukungan. Persuasi akan memberikan citra positif dalam pembentukan opini terhadap orang – orang yang ditargetkan sebagai pemberi dukungan. Ketika dukungan sudah didapatkan, maka kekuatan organisasi tersebut akan menjadi lebih kuat. Pencarian dukungan misalnya untuk kepentingan politik, kepentingan keuangan dan sebagainya. (baca juga : Contoh Prinsip Motivasi dalam Komunikasi Lisan)
13. Instruksi
Komunikasi didalam organisasi tentunya tidak bisa terlepas dari kegiatan pemberian perintah atau instruksi. Terkadang, pemberian instruksi tidak akan berjalan dengan baik karena yang diberikan instruksi sudah terlanjur sakit hati dengan perkataan pemberi instruksi. Atas dasar itulah pemberian instruksi harus dilakukan dengan persuasifitas yang tinggi, tanpa menghilangkan unsur ketegasan serta perintah. Meskipun secara persuasi, komunikasi organisasi akan lebih baik dan lebih mampu mencapai target yang dihasilkan. (baca juga : Makna Pesan Dalam Komunikasi Antar Budaya)
14. Mendidik
Fungsi persuasif dalam komunikasi organisasi berikutnya adalah mendidik. Fungsi yang satu ini biasanya dapat kita temukan pada kegiatan – kegiatan seminar yang dilakukan oleh organisasi. Kegiatan mendidik yang dilakukan dengan cara persuasif, akan lebih mengena kepada peserta didik meskipun terdapat sedikit paksaan untuk mengubah opini, mengubah keputusan dan sebagainya. (baca juga : Contoh Kesalahan dalam Komunikasi Pemasaran Global)
15. Media iklan
Fungsi persuasif kini tidak lagi hanya dilakukan melalui komunikasi organisasi yang dilakukan secara langsung bertatap muka, melainkan dapat pula dilakukan menggunakan media iklan berupa media elektronik hingga media sosial. Fungsi yang satu ini, kini menjadi salah satu fungsi yang paling penting untuk meningkatkan citra organisasi dan mendapatkan dukungan dalam jumlah yang besar. (baca juga : Peranan Filsafat Komunikasi Dalam Kehidupan Manusia)
16. Memotivasi
Fungsi persuasi dalam komunikasi organisasi juga dapat menjadi bagian memotivasi setiap pihak yang ada didalam organisasi tersebut. Memotivasi menggunakan persuasi diketahui dapat lebih mencapai tujuan dari pada menggunakan jenis komunikasi lainnya. Motivasi yang diberikan secara langsung akan menggugah semangat anggota organisasi untuk lebih memperkuat organisasi dan mengembangkan organisasi. (baca juga : Makna Komunikasi dalam Bimbingan Konseling)
17. Menentukan keputusan
Didalam kegiatan penentuan keputusan pada suatu organisasi, cara pelaksanaannya sangatlah penting, apalagi ketika keputusan yang akan diambil terdapat kepentingan politik ataupun kepentingan suatu pihak. Oleh sebab itu, penggunaan persuasi didalam setiap kegiatan penentuan keputusan sangatlah penting. Tujuannya adalah untuk menghindari berbagai konflik yang mungkin saja akan terjadi. (baca juga : Perbedaan 4 Konsep Karakteristik Komunikan dalam Psikologi Komunikasi)
Dari seluruh fungsi persuasif diatas, dapat kita simpilkan bahwa persuasif didalam komunikasi organisasi sangatlah penting untuk dilakukan agar organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik dan seluruh kegiatan yang direncanakan dapat memberikan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Untuk melakukan komunikasi organisasi persuasif, dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa jenis pendekatan, seperti :
- Pendekatan Sistem hierarki, garis komunikasi, dan prosedur operasi standar
- Pendekatan adaptasi dalam berbagai kondisi dan perubahan.
- Pendekatan Budaya
- Pendekatan interaksi-interaksi para anggotanya.
- Pendekatan Kritik
Selain dari beberapa pendekatan – pendekatan diatas, komunikasi organisasi persuasif juga memiliki beberapa kriteria untuk melakukan tahapan pelaksaanaan komunikasi. Seperti :
- Proses terbuka yang dinamis untuk saling menukar pesan diantara anggota
- Penyampaian pesan harus mampu diterima semua anggota
- Jaringan, posisi atau jabatan dalam sebuah organisasi
- Saling ketergantungan antar setiap anggota organisasi
- Hubungan diantara baik antar anggotanya
- Lingkungan sosial internal dan eksternal
Demikianlah tadi 17 fungsi persuasif dalam komunikasi organisasi yang dapat kami jelaskan pada kesempatan hari ini. Semoga penjelasan diatas dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi kamu semua. Sampai ketemu pada artikel berikutnya.