Memahami contoh prinsip motivasi dalam komunikasi lisan bisa menjadi hal yang dapat membantu kita untuk mengetahui kira-kira apa saja hal yang mendasari seseorang dalam melaksanakan komunikasi. Komunikasi lisan merupakan sebuah proses komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan verbal atau ucapan. Sifatnya bisa berupa komunikasi langsung maupun tidak langsung, namun pada dasarnya hal yang paling utama yang digunakan dalam komunikasi ini adalah dengan menggunakan ucapan.
Seseorang akan memiliki motivasi tertentu dalam melakukan komunikasi ini. Hal ini kemudian yang terbagi menjadi beberapa macam prinsip. Tentu saja berbagai macam prinsip tersebut menjadi pedoman untuk mengetahui apa saja yang menjadi motivasi seseorang untuk tergerak dan melangsungkan fungsi-fungsi komunikasi. Berikut adalah ringkasannya:
- Memberikan Stimulasi
Stimulasi atau rangsangan untuk membuat orang lain tertarik berkomunikasi merupakan salah satu contoh dari prinsip motivasi yang pertama dalam komunikasi lisan. Stimulasi ini bisa diberikan dengan cara mengajak orang lain untuk membahas isu-isu yang ada saat ini. Jika seseorang menemukan kesamaan hal yang menarik, tentu ini akan mendorongnya untuk semakin terlibat dalam berkomunikasi.
- Memancing Rasa Penasaran
Selain dengan memberikan stimulasi, seseorang juga bisa memancing rasa penasaran orang lain. Rasa ingin tahu yang besar ini bisa dipicu dengan memberikan informasi menarik tetapi tidak utuh. Tentu saja orang lain akan semakin intens untuk terlibat dalam berkomunikasi. Proses ini mungkin memerlukan keterampilan dan teknik tersendiri sehingga lama kelamaan kita menjadi lebih terbiasa. (Baca juga: Contoh komunikasi langsung)
- Memberikan Semangat
Pemberian semangat bisa menjadi salah satu bentuk dari contoh prinsip motivasi dalam komunikasi lisan. Semangat yang diberikan di sini lebih mengandung pada makna reinforcement atau penguatan. Saat seseorang mengemukakan pendapatnya dan pendapat tersebut terdengar sesuai, maka kita bisa memberikan penguatan dalam bentuk pujian atau sanjungan. Ini akan membuatnya semakin terlibat dalam proses komunikasi.
- Menyesuaikan Kebutuhan Pendengar
Seseorang cenderung akan lebih tertarik dalam berkomunikasi ketika ia mendapatkan informasi yang sedang dia butuhkan. Oleh karenanya, kita bisa menyesuaikan topik dari komunikasi lisan yang kita lakukan dengan menyesuaikan kebutuhan lawan komunikasi. Tanpa adanya penyesuaian ini, bisa saja hal ini justru menjadi faktor penghambat komunikasi dan contohnya.
- Memberikan Informasi Baru
Sama halnya dengan poin sebelumnya, informasi baru menjadi hal yang akan dicari oleh seseorang. Ketika kita bisa menginfokan hal-hal baru yang sifatnya menarik, ini mungkin akan menjadi sebuah kelebihan tersendiri dalam proses komunikasi lisan yang akan kita laksanakan.
- Mendorong Keinginan Belajar
Selain dengan memberikan stimulus, memancing rasa ingin tahu, kita juga bisa memancing orang lain untuk bisa berinteraksi dengan mendorong keinginan belajarnya. Cara ini biasanya lebih digunakan pada komunikasi pembelajaran. Motivasi dan semangat akan tumbuh dengan sendirinya ketika kita berhasil mendorong rasa ingin belajar.
- Tidak Menuntaskan Komunikasi
Sebenarnya prinsip ini harus hati-hati pada saat digunakan. Tidak menuntaskan komunikasi bukan berarti kita meninggalkan topik komunikasi begitu saja. Kita bisa menggunakan prinsip ini dalam rangka memancing rasa penasaran saja. Informasi akan diberikan utuh secara perlahan dan bertahap. Penggunaan prinsip-prinsip komunikasi tetap harus diperhatikan.
- Menggunakan Sistematika yang Jelas
Walaupun kesannya seperti setengah-setengah, namun pemberian informasi tetap harus sistematis sehingga nantinya akan menjadi kesatuan yang utuh. Prinsip motivasi ini memang memiliki tantangan tersendiri. Fungsi komunikasi verbal bisa didapatkan dengan baik dengan adanya sistematika yang jelas.
Contoh dari beberapa macam prinsip tersebut bisa kita terapkan untuk mendorong seseorang terlibat aktif di dalam berkomunikasi. Kita juga bisa mengembangkan contoh prinsip motivasi dalam komunikasi lisan tersebut sehingga pemahaman kita bisa menjadi lebih lengkap.