Pada posting kali ini kita akan membahas mengenai contoh hambatan psikologis dalam komunikasi massa. Komunikasi massa sebagaimana kita tahu merupakan bentuk komunikasi yang berfokus pada keterlibatan masyarakat secara luas dalam melakukan proses komunikasi. Proses ini tentu saja bervariasi, tergantung dengan tujuan apa yang hendak dicapai dalam komunikasi tersebut. Biasanya komunikasi massa juga akan melibatkan kelompok satu dengan kelompok lainnya. Sifatnya memang sangat luas dan terbuka.
Namun demikian, rupanya ada hambatan dari sisi psikologis yang bisa saja muncul dalam komunikasi massa. Ini bisa disebut sebagai faktor penghambat komunikasi bersifa psikis. Adanya hambatan-hambatan komunikasi ini mungkin bisa membuat komunikasi massa menjadi tidak terlaksana sama sekali. Apa sajakah bentuk dari hambatan psikologis tersebut? Berikut adalah penjelasannya:
- Prasangka
Prasangka bisa terbentuk akibat perasaan yang tidak percaya dalam diri seseorang. Dalam komunikasi massa, ini bisa saja terjadi terutama bila seseorang sudah memiliki pengalaman buruk sebelumnya dan situasi saat ini sepertinya sangat familiar dengan yang pernah ia hadapi. Akibatnya akan muncul prasangka dan menghambat terjadinya proses komunikasi massa.
- Kesalahan Persepsi
Persepsi adalah bagian dari aspek psikologi yang seringkali menyebabkan hambatan dalam komunikasi. Hampir mirip dengan prasangka, persepsi ini terbentuk karena penerimaan seseorang terhadap situasi atau objek yang ia hadapi melalui panca inderanya. Kesalahan persepsi, seperti misalnya kesalahan melihat atau kesalahan dalam mendengar menjadikan komunikasi massa terhambat.
- Stereotip
Stereotip bisa dijelaskan sebagai penilaian tertentu dari seseorang terhadap sifat dan watak pribadi orang lain dengan corak yang negatif. Artinya, bahkan sebelum komunikasi terjadi pun saat seseorang sudah memiliki stereotip maka komunikasi tersebut bisa sangat terganggu. Tak heran bila kita harus menghindari untuk memiliki stereotip tertentu—walaupun kenyataannya sulit.
- Motivasi
Motivasi adalah hambatan psikologis dalam komunikasi massa yang juga sangat berpengaruh dalam komunikasi massa. Seseorang pada saat tidak berminat pada suatu topik mungkin akan lebih abai dan tidak peduli dengan hal yang menarik ada di hadapannya. Motivasi merupakan dorongan seseorang untuk melakukan sesuatu. (Baca juga: Fungsi komunikasi massa)
- Kepentingan
Sedikit mirip dengan motivasi, setiap orang pasti memiliki kepentingan tertentu. Bila komunikasi massa tidak memiliki sebuah tujuan khusus yang bisa memenuhi kepentingan seseorang, maka bisa saja ia tidak tertarik sama sekali untuk terlibat. Bahkan informasi atau pesan yang disampaikan dalam komunikasi massa bisa diabaikan begitu saja.
- Emosi Labil
Emosi yang labil cenderung bisa membuat seseorang berubah-ubah dengan keputusannya. Manakala ia terlibat dalam suatu komunikasi massa, ia tidak bisa menentukan sikap. Akibatnya, informasi yang ada menjadi simpang siur dan komunikasi yang berlangsung menjadi kurang bermakna. (Baca juga: Hambatan komunikasi antar pribadi)
- Hilang Rasional
Seseorang yang tidak mampu berpikir dengan menggunakan rasional juga cenderung bisa memperkeruh arus informasi dalam komunikasi massa. Kebenaran sebuah informasi menjadi goyah karena rasional tidak digunakan di dalamnya. Oleh karena itu, kita harus mengedepankan penggunaan data yang valid dan akurat sehingga informasi yang ada juga tetap logis.
- Dominasi Ego
Dominasi ego seseorang merupakan cara seseorang dalam mengukuhkan apa yang menjadi pendapatnya. Ia tidak peduli dengan informasi lain selama itu bertentangan dengan pendapatnya, ia akan menentangnya. Tentu saja ini bisa menimbulkan hambatan tersendiri, dimana efek komunikasi massa tidak bisa diterima dengan baik.
Demikian penjelasan singkat mengenai apa saja yang bisa menjadi hambatan psikologi. Aspek-aspek tersebut perlu diperhatikan supaya mencegah terjadinya hambatan lebih lanjut. Jangan ragu untuk membaca lebih banyak lagi tentang hambatan psikologis dalam komunikasi massa dan semoga posting ini bermanfaat.