8 Penerapan Unsur Komunikasi dalam Proses Belajar Mengajar

Jika kita membahas tentang penerapan unsur komunikasi dalam proses belajar mengajar, maka kita perlu memahami konsep dari unsur komunikasi itu sendiri terlebih dahulu. Sebagaimana kita ketahui, unsur komunikasi terdiri dari beberapa komponen seperti misalnya komunikator, komunikan, pesan, tujuan, saluran dan lain sebagainya. Tanpa adanya setidaknya 5 unsur komunikasi yang lengkap tersebut, tentu saja proses komunikasi tidak akan berjalan dengan baik. Demikian halnya dengan proses belajar mengajar. Komponen-komponen komunikasi harus ada di dalamnya sehingga proses tersebut dapat berlangsung.

Berikut ini ada beberapa macam penerapan unsur komunikasi yang bisa kita ketahui di dalam proses belajar mengajar. Konsep ini merupakan konsep secara umum. Secara lebih spesifik kita dapat mempelajarinya dalam komunikasi pembelajaran. Namun setidaknya ringkasan berikut ini bisa memberikan pemahaman baru bagi kita yang ingin mengetahui aplikasi langsung dari unsur komunikasi:

  1. Guru

Guru dalam proses belajar mengajar bisa disebut sebagai komunikator. Komunikator adalah unsur paling penting di dalam komunikasi sehingga bisa memicu untuk terjadinya interaksi. Guru sebagai komunikator tidak terbatas hanya sebagai pengajar formal saja, siapa pun yang mampu memberikan pengajaran bisa disebut sebagai komunikator sebagai unsur dalam komunikasi.

  1. Siswa

Siswa atau peserta didik adalah unsur komunikasi sebagai komunikan atau penerima pesan. Istilah lain untuk unsur komunikasi ini adalah decoder. Siswa akan menerima informasi atau pesan pembelajaran dari pengajarnya. Komunikan ini juga termasuk komponen yang penting karena berperan sebagai lawan bicara dalam proses komunikasi.

  1. Materi pembelajaran

Materi pembelajaran yang diberikan dari pengajar kepada peserta didik merupakan unsur komunikasi yang disebut sebagai pesan atau informasi. Komunikasi akan terjadi bila terdapat pertukaran pesan antara komunikator (encoder) kepada komunikan (decoder). Materi pembelajaran menjadi informasi yang memiliki nilai edukatif tersendiri. (Baca juga: Strategi komunikasi pembelajaran dalam bahasa)

  1. Komunikasi Satu Arah

Bentuk penerapan lain dari unsur-unsur komunikasi yang sudah lengkap yakni dalam bentuk komunikasi arah. Kita dapat menemukannya pada model pembelajaran ceramah klasik dimana seorang guru akan memberikan materi pembelajaran banyak kepada muridnya secara terus menerus. Proses ini adalah proses satu arah dimana pesan hanya dikirimkan oleh komunikator tanpa ada umpan balik dari komunikan. (Baca juga: Strategi komunikasi efektif dalam pembelajaran)

  1. Komunikasi Dua Arah

Berbeda dengan komunikasi satu arah, komunikasi dua arah adalah penerapan unsur komunikasi dalam proses belajar mengajar yang sudah lengkap. Bentuk komunikasi ini merupakan bentuk paling interaktif dan sangat disarankan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi dua arah ini memungkinkan adanya hubungan timbal balik dari peserta didik kepada pengajar.

  1. Komunikasi Transaksi

Komunikasi transaksi merupakan bentuk yang paling luas dari proses belajar mengajar. Biasanya ini bisa terjadi pada saat sesi diskusi antara peserta didik. Guru biasanya hanya menjadi fasilitator yang menjaga supaya diskusi berlangsung dengan baik. Komunikasi transaksi bisa diartikan sebagai proses komunikasi dari banyak arah. Masing-masing yang terlibat dapat berkomunikasi satu dengan lainnya.

  1. Umpan Balik

Unsur lain dalam komunikasi yang bisa saja muncul yaitu umpan balik. Umpan balik akan diberikan oleh peserta didik kepada pengajar maupun sebaliknya. Biasanya umpan balik membuat komunikasi menjadi lebih hidup. Diskusi yang ada menjadi kesempatan untuk membuka wawasan lebih banyak lagi. Tentu saja hal ini menjadi sangat menarik.

  1. Gangguan

Terakhir yaitu gangguan atau hambatan-hambatan tertentu yang bisa menjadi unsur komunikasi. Dalam proses belajar mengajar pun hambatan ini bisa saja cukup berpengaruh dalam memberikan gangguan tertentu. Komunikasi pembelajaran menjadi kurang efektif dan penyampaian informasi edukatif tidak bisa optimal dilakukan.

Sekian ulasan mengenai penerapan dari unsur komunikasi. Yang jelas, penerapan unsur komunikasi dalam proses belajar mengajar ini termasuk bisa kita amati dalam keseharian terutama bagi mereka yang masih mengenyam jenjang pendidikan.