12 Teknik Komunikasi dengan Anak Usia Dini

Anak adalah anugerah terindah bagi setiap orang tua. Hubungan antara orang tua dan anak haruslah terjalin dengan erat agar keharmonisan dalam keluarga dapat terjaga. Salah satu cara menjaga keharmonisan tersebut adalah dengan menjaga komunikasi yang baik sejak anak usia dini.

Dengan tahap-tahap komunikasi yang baik sejak anak usia dini akan menguatkan hubungan dalam keluarga. Meskipun berkomunikasi dengan anak usia dini gampang-gampang susah, tapi bukan berarti tidak bisa. Perlu beberapa teknik dalam melakukan komunikasi dengan anak usia dini. Berikut adalah teknik komunikasi dengan anak usia dini:

1. Menggunakan kata saya dibandingkan kamu

Berkomunikasi dengan anak usia dini, maka harus bersiap dengan keegoisan mereka. Salah satu teknik yang perlu diubah dalam komunikasi dengan anak adalah dengan membiasakan menggunakan kata ‘saya’ dibandingkan kata ‘kamu’.

Misalnya saja ketika ingin melarang anak membuang sesuatu sembarangan, maka sebaiknya katakan “Saya/Bunda akan marah kalau ada orang yang buang sampah sembarangan karena akan mengotori lingkungan”

Baca juga:

2. Bercanda

Anak usia dini adalah anak yang berada dalam masa keemasan. Pada masa ini ia diharuskan lebih banyak bermain dibandingkan belajar untuk mengasah kemampuan otaknya. Maka dari itu, dalam berkomunikasi pun harus menambahkan candaan agar ia lebih mudah menerima.

Sering bercanda dengan anak akan membuat hubungan Anda jauh lebih dekat sehingga komunikasi pun akan lebih mudah dijalin. Rasa nyaman dalam berkomunikasi karena adanya candaan membuat anak lebih mudah menyampaikan isi hatinya pada Anda.

3. Mengajarkan menambah kosakata

Anak usia dini biasanya hanya memiliki beberapa kosakata dalam pembicaraannya. Hal ini disebabkan ia baru belajar bahasa yang digunakan sehari-hari. Salah satu manfaat komunikasi dua arah ini adalah Anda bisa membantu anak untuk menambah kosakata yang ia punya dengan banyak mendengar dan memperhatikan setiap perkataannya.

Misalnya saja ketika ia bercerita bahwa ia menyukai Hello Kitty, coba tanyakan kenapa ia menyukai Hello Kitty. Pembicaraan yang sederhana seperti ini akan membuatnya lebih kaya kosakata.

4. Menggambarkan

Anak usia dini memiliki imajinasi yang sangat kuat sehingga aan jauh lebih mudah menyampaikan pesan jika Anda menggambarkan isi dari pesan Anda. Misalnya saja jika ingin menegur karena kondisi kamar yang berantakan, maka cukup dengan mengatakan “Saya/Bunda melihat mainan berserakan di dalam”. Dengan pesan seperti ini, ia kan mengerti bahwa ia harus membereskan mainannya.

Baca juga:

5. Banyak bertanya

Anak usia dini sangat senang bercerita, maka dari itu seringlah bertanya pada anak tentang apa pun. Mulai dari kegitannya seharian, makanan yang ia sukai, dan banyak topik lain yang bisa menjadi bahan pembicaraan.

6. Jadilah pendengar yang baik

Egoisme yang ada dalam anak usia dini harus Anda imbangi dengan banyak mengalah. Salah satunya adalah dalam komunikasi. Ketika ia berbicara, ia harus mendapat perhatian penuh dari Anda. TatAp wajahnya saat ia berbicara sehingga ia akan merasa lebih dihargai dan diperhatikan. Menjadi pendengar yang baik bagi anak menunjukkan bahwa Anda sangat mencintai buah hati Anda.

7. Memuji

Salah satu bentuk komunikasi yang sangat disukai anak adalah pujian. Dengan memuji hal baik yang ia lakukan, maka Anda akan memberikan penghargaan yang tinggi kepada anak Anda. Ia pun akan menjadi lebih bersemangat untuk melakukan komunikasi antar pribadi yang baik dengan Anda.

8. Sering menemani

Teknik dalam komunikasi yang bijak dengan anak usia dini bukan hanya tentang berbicara dengan anak, tapi usahakanlah agar Anda berkomunikasi secara langsung atau menemani ia bermain. Ketika menemaniya bermain, maka komunikasi akan terjalin dengan baik karena anak mersa lebih nyaman.

Luangkanlah waktu Anda untuk anak sesibuk apapun Anda karena komunikasi yang baik akan lebih efektif jika dilakukan secara langsung. Sangat banyak orang tua yang saat ini justru mengandalkan teknologi dalam berkomunikasi dengan anak sehingga ketika bertatap muka secara langsung justru menimbulkan kesan canggung akibat tidak terbiasa.

9. Jangan memulai kebohongan

Anak usia dini memiliki daya ingat yang sangat kuat sehingga Anda harus berhati-hati dalam berkata, termasuk soal kebohongan. Jangan memulai kebohongan pada anak sejak kecil karena ia justru akan meniru apa yang Anda lakukan.

Untuk mencegah ia melakukan sesuatu, jangan gunakan kebohongan dengan mengatakan ‘nanti digigit hantu’ atau kebohongan lainnya. Akan jauh lebih baik jika Anda mengatakan ‘Kalau kamu nakal, nanti Bunda jadi sedih’. Dengan begitu emosi anak akan tergerak untuk lebih menuruti Anda.

10. Jangan pernah membentak

Anak usia dini merupakan masa dimana kesabaran Anda akan selalu diuji. Jangan membentak anak Anda jika ia melakukan kesalahan. Beritahukan ia mengapa Anda melarangnya untuk melakukan sesuatu. Hal ini akan jauh lebih baik untuk psikologi anak dan membantunya menghindari kembali bersikap kasar kepada orang lain. Ingatlah bahwa Anda adalah sekolah pertamanya.

Baca juga:

11. Tatap matanya saat berbicara

Biasakan untuk menatap mata anak Anda ketika berbicara untuk membangun komunikasi visual yang baik. Selain membuatnya fokus pada apa yang dibicarakan, menatap mata saat berbicara mengajarkan ia mengetahui etika komunikasi  untuk berlaku sopan ketika berbicara dengan orang lain. Tatapan mata yang saling berinteraksi juga akan menguatkan hubungan antara orang tua dan anak.

12. Hindari membandingkan dirinya dengan orang lain

Salah satu kesalahan orang tua saat berkomunikasi dengan anak adalah kerap kali membandingkan anak sendiri dengan anak orang lain. Sebagian orang tua menganggap bahwa hal ini akan memotivasi anak untuk menjadi lebih baik, tapi faktanya justru akan membuat anak menjadi minder dan tidak percaya diri. Maka dari itu, sebisa mungkin hindarilah membandingkan anak dengan anak lain karena karakter dan perkembangan setiap anak itu berbeda.

Itulah 12 cara teknik komunikasi dengan anak usia dini. Berkomunikasi dengan anak usia dini memang gampang-gampang susah, namun dengan pendekatan yang tepat, maka komunikasi yang terjalin akan terbentuk dengan baik. Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua.