5 Proses Berpikir Kritis Dalam Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan dengan cara bertatap muka secara langsung kemudian mengolah informasi tersebut kemudian disimpan kembali dalam memori. Komunikasi interpersonal terjadi ketika dua individu atau lebih memiliki keterikatan hubungan.

Berikut adalah proses berpikir kritis dalam komunikasi interpersonal :

1. Sensasi

Proses berpikir kritis pertama kali adalah sensasi. Sensasi adalah keadaan dimana indera merasakan atau merespon suatu informasi. Proses sensasi akan terjadi jika memenuhi dua syarat, yakni objek atau informasi dan kemampuan alat indera. 

Ketika informasi disampaikan, maka indera akan merespon informasi tersebut lalu membawanya ke otak melalui saraf-saraf indera. Di dalam otak inilah lalu informasi tersebut diolah agar dapat dipahami. Jika salah satu syarat tidak dapat dipenuhi dalam sebuah komunikasi interpersonal, maka komunikasi interpersonal tidak akan terjadi.

Baca juga:

2. Asosiasi

Proses selanjutnya dalam komunikasi interpersonal adalah asosiasi. Asosiasi adalah proses dimana informasi yang diterima akan diproses. Pemrosesan informasi yang diterima dilakukan dengan cara menghubungkan informasi yang baru saja diterima dengan informasi yang dahulu pernah diterima sebelumnya untuk menemukan kecocokan atau hubungan.

Proses asosiasi pada setiap orang berbeda. Hal ini dikarenakan informasi atau pengetahuan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda. Dengan histori pengetahuan dan wawasan yang berbeda inilah maka dari itu, hasil yang didapatkan dari proses asosiasi setiap orang juga berbeda-beda.

Pemberi pesan tidak akan bisa mengendalikan sepeti apa pemahaman yang akan dihasilkan oleh penerima pesan karena setiap interpretasi orang berbeda-beda. Maka dari itu, proses asosiasi menjadi kewenangan sang penerima pesan sepenuhnya karena hanya penerima pesan yang mengerti koneksi pesan dengan memori di dalam ingatannya.

Baca Juga :

3. Persepsi

Proses selanjutnya dalam komunikasi interpersonal adalah persepsi. Persepsi adalah tahapan dimana informasi yang telah diproses dan dihubungkan dengan memori dan pengetahuan si penerima pesan akan disimpulkan menjadi satu pemikiran tertentu.

Persepsi merupakan tahapan dimana kesimpulan dari pesan yang diterima tadi akan disampaikan pada indera sehingga tercipta makna informasi inderawi. Dalam persepsi, biasanya penerima pesan akan mulai bereaksi terhadap informasi yang didapatkannya, namun belum sampai pada tindakan menyampaikan respon.

Persepsi sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor sehingga persepsi setiap orang berbeda-beda. Salah satunya adalah faktor personal. Faktor personal adalah faktor pengalaman dari si penerima pesan tersebut. Pengalaman masa lalu dari penerima pesan akan sangat mempengaruhi persepsi yang akan ditampilkan nantinya.

Baca juga:

Faktor lain yang mempengaruhi persepsi adalah faktor situasional. Faktor situasional adalah faktor yang dipengaruhi oleh berbagai stimulus yang dirasakan oleh si penerima pesan.

4. Memori

Proses berpikir kritis dalam komunikasi interpersonal selanjutnya dalam komunikasi interpersonal adalah memori. Dalam buku Psychology: A Dynamic Science, Schlessinger dan Groves mengemukakan bahwa memori menjadi pemegang peranan penting yang mempengaruhi persepsi dan berpikir. Menurutnya, Memori adalah suatu sistem yang sangat berstruktur, yang bisa menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya.

Dengan memori, banyak sekali informasi yang dapat digali dan ditelaah lebih lebih lanjut. Memori dalam proses komunikasi interpersonal terdiri dari 3 proses, yakni:

  • Encoding : Merupakan suatu pencatatan informasi melalui reseptor indera dan sirkit saraf internal.
  • Storage : menentukan berapa lama informasi itu berada beserta kita, dalam bentuk apa, dan di mana. Penyimpanan dapat bersifat aktif maupun pasif. Penyimpanan bersifat aktif, apabila kita menambahkan informasi tambahan. 
  • Retrieval : penggunaan informasi yang disimpan.

Baca juga:

Memori juga terdiri dari beberapa jenis seperti di bawah ini:

  • Recall atau pengingatan : proses aktif untuk menghasilkan kembali fakta dan informasi secara verbatim atau kata demi kata, tanpa petunjuk yang jelas. 
  • Recognition atau penjelasan : kesulitan untuk mengingat kembali sejumlah fakta, lebih mudah megenalnya kembali.
  • Relearning atau pembelajaran kembali : proses menguasai kembali pelajaran yang sudah pernah kita peroleh termasuk pekerjaan memori.
  • Redintegration atau redintegrasi : merekonstruksi seluruh masa lalu dari satu petunjuk memori kecil.

5. Berpikir

Proses terakhir dari berpikir kritis dalam komunikasi interpersonal adalah berpikir. Berpikir merupakan proses akhir dari penafsiran stimulus yang telah melalui proses sensasi, asosiasi, persepsi, dan memori. Proses berpikir sendiri terdiri dari beberapa jenis.

Pertama, berpikir autistik. Berpikir autistik biasa disebut dengan melamun. Berpikir autistik dibagi lagi menjadi 3, yakni:

  1. Ber-tamani yaitu melamun agar kembali ke masa mudanya.  
  2. Tafaji yaitu memikirkan suatu objek yang tidak ada, namun kemungkinan terjadinya bukan hal mustahil, contoh yang sangat populer untuk melamun, misalnya lamunan seorang anak muda yang membayangkan dapat bertemu dengan kekasihnya.
  3. Tawaqqu’ yaitu melamunkan tentang keselamatan orang lain.

Baca juga :

Kedua, berpikir realistis. Berpikir realistis merupakan proses berpikir yang menyesuaikan dengan kenyataan. Menurut Floyd L. Ruch, berpikir realistis terdiri dari 3 jenis, yakni:

  1. Berpikir Deduktif : berlangsung dari yang umum menuju khusus. Berpikir deduktif adalah mengambil kesimpulan dari dua pernyataan, yang pertama merupakan pernyataan umum, dalam logika, disebut dengan silogisme,
  2. Berpikir induktif : adalah proses berpikir yang bertolak dari satu atau sejumlah fenomena individual untu menurunkan suatu kesimpulan. Berfikir induktif ialah menarik kesimpulan umum dari berbagai kejadian yang ada disekitarnya.
  3. Berpikir Evaluatif : ialah berpikir kritis, menilai baik-buruknya, tepat atau tidaknya suatu gagasan.

Itulah 5 proses berpikir kritis dalam komunikasi interpersonal yang perlu diketahui. Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua.