Banyak orang yang menyamakan antara penerbitan dan percetakan. Namun pada dasarnya keduanya sangat berbeda. Untuk lebih memahaminya, berikut ini adalah beberapa perbedaan penerbitan dan percetakan buku yang harus dipahami
1. Modal
Hal pertama yang paling membedakan antara penerbitan dan percetakan adalah pada modalnya. Pada perusahaan penerbitan, modal yang diperlukan tidaklah terlalu besar. Modal utama dari sebuah penerbitan biasanya hanyalah ide atau tulisan yang akan dijual.
Penerbitan hanya perlu mendapatkan ide untuk sebuah buku. Mereka biasanya tidak memiliki mesin cetak untuk melakukan pencetakan secara massal sehingga tidak memerlukan modal besar untuk membuka sebuah penerbitan.
Baca juga :
- Strategi komunikasi pemasaran dalam bisnis berbasis mix media
- Teori Public Relations
- Teori Komunikasi Massa
- Komunikasi Dakwah
- Teori Komunikasi Dalam Konteks Media
Meskipun terdapat beberapa penerbitan yang mempunyai mesin cetak sendiri, namun mereka hanya mampu mencetak dalam jumlah yang sedikit sehingga jika ada pesanan yang cukup besar, maka mau tidak mau harus mengorder dari pihak percetakan lain.
Berbeda dengan penerbitan, percetakan justru membutuhkan modal yang besar karena mereka hanya mempunyai mesin cetak sebagai penghasil uang. Mereka harus melakukan pencetakan buku dalam jumlah yang banyak sehingga membutuhkan banyak mesin cetak.
Selain itu, buku yang dicetak juga tidak hanya berasa dari satu penerbitan saja tapi juga penerbitan lain sehingga jumlah orderan akan sangat banyak, apalagi jika musim semester baru untuk anak sekolah.
2. Tanggung jawab
Hal lain yang membedakan penerbitan dan percetakan adalah bentuk tanggung jawabnya. Pada penerbitan, mereka bertanggung jawab terhadap isi dari buku yang dicetak. Kesalahan tersebut bisa berupa gambar, tulisan, nama, atau bahkan huruf.
Baca juga:
- Teori modernisasi dalam komunikasi internasional
- Efek pesan iklan terhadap penggunaan produk pemasaran
- Pola komunikasi organisasi
- Teori konflik dalam sosiologi komunikasi
- Teori hubungan manusia dalam komunikasi organisasi
Jika terjadi kesalahan dalam sebuah buku, baik itu isi maupun gambar di dalam buku tersebut, maka resiko yang akan ditanggung oleh pihak penerbitan adalah buku yang telah diproduksi tidak bisa dijual. Jika pihak penerbitan tetap menjual buku tersebut, maka dapat terjadi masalah lain yang bisa membuat nama penerbitan menjadi buruk.
Sedangkan pada percetakan, tanggung jawab mereka adalah pada kualitas hasil cetakan. Jika hasil cetakan tidak sesuai dengan pesanan penerbitan, maka percetakan wajib bertanggung jawab. Entah itu dengan mencetak ulang atau memberikan ganti rugi pada pihak penerbitan.
3. Break Even Point
Perbedaan penerbitan dan percetakan buku lainnya adalah Break Even Point atau BEP. Hal ini juga berkaitan dengan jumlah modal yang harus dikeluarkan oleh keduanya. Pada penerbitan, modal yang dikeluarkan untuk berinvestasi dan melakukan produksi terhitung cukup kecil sehingga BEP yang akan didapatkan juga akan lebih cepat.
Selain itu, penerbitan juga lebih mudah mencari ide atau gagasan baru untuk dijadikan sebuah buku sebelum buku yang sebelumnya selesai dicetak sehingga mereka memiliki lebih banyak waktu untuk terus mencari pendapatan baru.
Baca juga:
- Sistem komunikasi dalam komputer dan jaringan
- Cara mengurangi ketidakpastian dalam komunikasi antar budaya
- Sejarah perkembangan jaringan komputer dalam komunikasi data
- Macam-macam media komunikasi dalam jaringan
- Peran komunikasi persuasif dalam pembentukan sikap
Berbeda dengan percetakan yang harus mengeluarkan modal yang lebih besar sehingga BEP yang mereka dapatkan juga lebih lama. Mereka juga hanya bisa menerima orderan baru jika orderan sebelumnya telah selesai karena setiap orderan membutuhkan waktu untuk diselesaikan.
4. Tenaga kerja
Perbedaan penerbitan dan percetakan buku berikutnya terletak pada tenaga kerja yang bekerja di dalam penerbitan dan percetakan. Dalam penerbitan, tenaga kerja yang sangat dibutuhkan adalah tenaga kerja yang memiliki kreativitas tinggi. Hal ini dikarenakan yang menjadi sumber utama dari sebuah penerbitan adalah ide atau gagasan baru.
Selain itu, penerbitan juga akan melakukan berbagai edit dan penyesuaian pada ide yang didapatkan sehingga dibutuhkan orang-orang yang mampu mengubah sebuah tulisan yang memiliki kekurangan menjadi sempurna dan layak untuk dibaca oleh para pembeli buku.
Baca juga:
- Teori Modernisasi Dalam Komunikasi Internasional
- Saluran Komunikasi dalam Organisasi
- Kelebihan strategi personal selling dalam meningkatkan brand awareness
- Hambatan Komunikasi Bisnis
- Hambatan Komunikasi Organisasi
Pihak penerbitan juga harus membuat layout atau tampilan cover dari buku yang akan dicetak. Beberapa ilustrasi di dalamnya juga akan digambar oleh pihak penerbitan sehingga tenaga profesional dalam bidang desain sangat dibutuhkan.
Sedangkan pada percetakan, tenaga kerja yang sangat dibutuhkan adalah mereka yang mampu mengoperasikan mesin cetak dengan baik dan benar. Kemampuan dan pengetahuan untuk mengoperasikan, merawat, dan memperbaiki mesin cetak sangat dibutuhkan dalam percetakan.
Itulah perbedaan penerbitan dan percetakan buku yang perlu diketahui. Meskipun keduanya memiliki perbedaan, namun keduanya sama-sama memiliki peran yang sangat penting dalam terbitnya sebuah buku.