Jurnalisme Umpan Klik – Sejarah, Perkembangan, Kelebihan dan Kekurangan

Jurnalisme umpan klik adalah salah satu hal di masa kini yang banyak dijumpai dalam dunia maya. Jurnalisme umpan klik sebenarnya merupakan salah satu cara menarik pembaca namun kebanyakan dengan cara yang salah. Mereka menempatkan judul yang menarik, namun ketika judul di-klik, justru berita lain yang muncul di layar.

Pengertian

Menurut Wikipedia, umpan klik (clickbait) adalah suatu istilah peyoratif yang merujuk kepada konten web yang ditujukan untuk mendapatkan penghasilan iklan daring, terutama dengan mengorbankan kualitas atau akurasi, dengan bergantung kepada tajuk sensasional atau gambar mini yang menarik mata guna mengundang klik-tayang (click-through) dan mendorong penerusan bahan tersebut melalui jejaring sosial daring.

Jurnalisme umpan klik selalu menggunakan judul yang menarik dan membuat orang penasaran sehingga orang akan masuk ke dalam laman yang di-klik. Jurnalisme umpan klik kini bahkan semakin merajalela. Berbagai judul berita yang begitu menarik selalu membuat banyak orang tertipu.

Baca juga:

Anggota Dewan Pers, Imam Wahyudi mengatakan, “Di tengah perkembangan masif digital, terutama dalam media sosial, media massa bertarung untuk mempertahankan eksistensinya. Namun, kadang cara bertahan hidup tersebut justru mengancam jurnalisme, terutama dengan prinsip kerja umpan klik (click bait) yang mengedepankan sensasi.”

Sejarah

Jurnalisme umpan klik pertama kali ditemukan di Amerika Serikat. Jurnalisme yang lebih banyak berisi berita tipuan ini muncul akibat ketatnya persaingan dalam dunia jurnalis saat itu.

Pada tahun 1888, di koran Amerika New York World muncul “Yellow Kid Cartoon” yang memarodikan seorang anak laki-laki berpakaian jubah kuning, yang di badannya tertulis serangkaian kata saat mengunjungi teman perempuannya. “Perkataan” di baju si anak kuning perlahan-lahan mulai berubah-ubah seiring anak perempuan itu mendekati pintu untuk menyambutnya, mulai dari mula-mula ingin memberi kejutan, bersemangat, kemudian saat di depannya sudah berdiri Liz –anak perempuan itu–, ekspresi si anak kuning berubah sama sekali kemudian pergi.

Menarik perhatian pembaca, seri kartun “Yellow Kid”  kemudian dilanjutkan pemilik New York World Joseph Pulitzer, yang waktu itu berusaha mati-matian mengatasi persaingannya dengan New York Journal. Momen inilah yang dalam sejarah media berita modern disebut-sebut sebagai cikal bakal istilah Yellow Journalism atau yang di Indonesia dikenal dengan istilah koran kuning.

Baca juga:

Saat itu, juga terdapat sebuah kartun dengan judul “The Evil Spirits of the Modern Day Press,” yang menggambarkan betapa banyak ‘setan’ dalam dunia jurnalis mulai dari berita kriminal, politik, skandal, berita lain yang sangat menarik mata. Namun pada kenyataannya, semua ‘setan’ tersebut hanya menebarkan keburukan.

Perkembangan

Jurnalisme umpan klik yang mewabah di Amerika Serikat ternyata juga sampai di Indonesia. Bahkan perkembangan dari jurnalisme umpan klik ini justru semakin berkembang dan meluas hingga saat ini. Awal perkembangan jurnalisme umpan klik di Indonesia tidak terlepas dari mulai masuknya dan dikenalnya internet secara luas oleh masyarakat Indonesia.

Lalu bagaimana jurnalisme umpan klik ini berkembang di Indonesia? Sama seperti di Amerika, jurnalisme umpan klik di Indonesia berkembang akibat kepentingan pihak tertentu. Dengan menggunakan judul yang menarik, bahkan meskipun isi berita yang disajikan tidak sesuai tapi setidaknya perusahaan akan mendapatkan income yang lebih tinggi dari trafik kunjungan setiap harinya. Hal inilah yang akan menyebabkan munculnya jurnalis abal-abal yang sengaja menggunakan jurnalisme umpan klik untuk menarik pengunjung.

Kelebihan

Jurnalisme umpan klik memiliki kelebihan yang membuat banyak orang semakin rajin membuat konten dengan umpan klik seperti ini. Salah satu kelebihan dari jurnalisme umpan klik ini adalah mampu menghasilkan banyak uang hanya dalam waktu singkat.

Bayangkan saja, sebuah artikel yang hanya terdiri dari 300 kata bisa mendapatkan trafik pengunjung hingga ratusan hanya dalam hitungan jam. Semakin banyak pengunjung laman tersebut tentu semakin banyak pula penghasilan yang didapatkan. Faktor ekonomi inilah yang menjadi faktor utama dari munculnya jurnalisme umpan klik.

Baca juga:

Selain itu, jurnalisme umpan klik juga lebih luas cakupannya dibandingkan dengan jurnalisme di media lain seperti media cetak. Kekuatan internet yang mampu melewati batas ruang membuat jurnalisme umpan klik bisa dilihat oleh banyak mata dari seluruh penjuru dunia.

Kekurangan

Meskipun menghasilkan banyak uang, namun pada kenyataannya jurnalisme umpan klik adalah level terendah dari dunia jurnalisme. Jurnalisme umpan klik justru menjadi sebuah coreng dalam jurnalistik.

Bagaimana tidak, hampir seluruh jurnalisme umpan klik merupakan tulisan yang melanggar kode etik jurnalistik. Salah satunya adalah pelanggaran kode etik jurnalistik pasal 1 yang berbunyi wartawan Indonesia bersikap independen, meghasilkan berita yang akurat, berimbang dan tidak beritikad buruk.  Begitu pula denga kode etik jurnalistik pada pasal 4 berbunyi wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis dan cabul. 

Isi jurnalisme umpan klik yang begitu banyak menyebarkan berita bohong inilah yang membuat pembaca menjadi kesal dan enggan membaca artikel di media tersebut. Hal ini dapat menyebabkan kebangkrutan perusahaan karena jika semakin banyak umpan klik yang ditebar, maka masyarakta akan semakin enggan membaca berita di media tersebut lagi.

Baca juga:

Itulah penjelasan singkat mengenai jurnalisme umpan klik. Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua.