Komunikasi politik merupakan suatu proses komunikasi dimana dilakukan oleh aktor-aktor politik yang melibatkan pesan-pesan politik, atau juga sering melibatkan urusan kekuasaan, pemerintahan, hingga juga kebijakan pemerintah. Komunikasi tidak hanya penting bagi individu saja, tapi bagi suatu negara itu sendiri. Hal ini bertujuan untuk dapat bertahan serta diperlukan proses komunikasi didalamnya, salah satunya melalui komunikasi politik.
Sama halnya dengan teori komunikasi menurut para ahli, didalam komunikasi politik juga terdapat pendekatan-pendekatan yang berperan penting dalam perkembangan komunikasi politik itu sendiri. Sebagai contoh adalah pendekatan teoritik dalam komunikasi politik. Seperti apa pendekatan teoritik tersebut?. mari simak beberapa ulasan berikut ini:
- Pendekatan Fungsional
Pendekatan teoritik dalam komunikasi politik yang pertama dapat dilihat dari adanya pendekatan fungsional. Dimana pendekatan fungsional ini merupakan suatu kajian dari komunikasi politik yang lebih mengarah kepada peran maupun fungsi komunikasi politik itu sendiri. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa pendekatan ini juga berorientasi pada dampak dan pengaruh komunikasi politik terhadap penerima pesan, dimana juga dipengaruhi oleh peran media massa didalamnya sebagai salah satu alat komunikasi yang efektif.
2. Pendekatan Posmoderism
Pendekatan yang kedua adalah pendekatan posmoderism, dimana pendekatan ini mengarah pada adanya peran budaya dalam komunikasi politik. Peran budaya tersebut disesuaikan juga dengan perkembangan jaman yang semakin maju, beberapa diantaranya seperti melalui budaya-budaya populer seperti musik, fashion, dan lain sebagainya.
3. Pendekatan Dramaturgi
Pendekatan yang selanjutnya adalah pendekatan Dramaturgi. Pendekatan ini sering dikaitkan dengan konsep pertunjukkan. Dimana pada aktor atau komunikator akan lebih cenderung menyembunyikan sosok diri yang ideal, dan akan lebih memperkuat sosok yang diidealisasikan sesuai dengan citra dirinya.
Oleh sebab itu, pendekatan dramaturgi juga sering dipahami bahwa komunikasi politik akan menyesuaikan dengan kondisi atau situasi yang berlangsung.
4. Pendekatan Konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme dalam komunikasi politik merupakan salah satu pendekatan teoritik dalam komunikasi politik. Dimana memiliki pandangan bahwa setiap orang dalam menilai dunia sekitar akan didasarkan pada kategori-kategori dan perbedaan-perbedaan yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, pendekatan ini juga tidak jauh dari pengaruh media massa, yang mana akan memberikan pengaruh juga pada proses, dampak, dan juga hasil dari komunikasi politik yang berlangsung.
5. Pendekatan Linguistik
Pendekatan linguistik dalam komunikasi politik berhubungan erat dengan adanya peran bahasa didalam komunikasi politik. Dimana menurut pendekatan ini, bahasa yang sangat menentukan cara berfikir, dimana nantinya cara berfikir tersebut yang mengarahkan pada cara bersifat dan bertindak dalam komunikasi politik. Pendekatan ini juga yang kemudian mengarahkan pada munculnya suatu kajian mengenai perbedaan penggunaan bahasa pada kalangan elit politik.
6. Pendekatan Organisasional atau Institusional
Dari pendekatan organisasional atau institusional di pahami bahwa setiap cabang-cabang kekuasaan pemerintahan maupun pranata sosial dalam masyarakat dapat dikaji melalui sudut pandang komunikasi politik. Cabang-cabang kekuasaan pemerintah itu sendiri memang memiliki posisi didalam wilayah suprastruktur politik dan juga pranata sosial didalam wilayah infrastruktur politik.
7. Pendekatan Framning
Pendekatan ini digunakan untuk mengorganisir pandangan politik, kebijakan, dan juga wacana didalam mengapresiasikan realitas yang berlangsung. Dengan kata lain bahwa pendekatan ini membantu setiap individu untuk menggambarkan realitas yang terjadi, termasuk mengenai proses komunikasi politik yang berlangsung didalamnya. Dalam perkembangannya, pendekatan framning ini juga digunakan media massa dalam menyeleksi dan menyoroti aspek-aspek realitas.
8. Pendekatan Agenda Setting
Pendekatan teoritik dalam komunikasi politik yang terakhir adalah pendekatan agenda setting, dimana pendekatan ini menitik beratkan pada efek media. Dalam pendekatan ini, isu-isu yang dianggap penting oleh media akan cenderung berpengaruh pula terhadap isu-isu yang dianggap penting oleh masyarakat atau khayalak. Dimana setidaknya ada dua variabel didalamnya,yaitu variabel agenda media dengan metode analisis kuantitatif dan juga variabel publik dengan metode survei.
Demikianlah artikel tentang pendekatan teoritik dalam komunikasi politik yang dapat anda pelajari. Semoga bermanfaat dan jangan lupa baca artikel lainnya juga ya.