12 Pendekatan Linguistik Dalam Komunikasi Politik

Pendekatan yang banyak digunakan dalam komunikasi politik saat ini adalah pendekatan linguistik. Pendekatan linguistik dianggap lebih efektif karena langsung mengarah pada sasaran komunikasi.

Pendekatan linguistik sendiri dianggap sangat efektif karena biasanya dilakukan dengan cara yang lebih mendekatkan diri pada sasaran komunikasi.

Untuk lebih memahaminya, berikut ini adalah beberapa contoh pendekatan linguistik dalam komunikasi politik:

1. Orasi

Orasi adalah sebuah pidato atau pernyataan yang disampaikan pada khalayak ramai. Orasi biasanya digunakan saat acara tertentu saja. 

Meskipun begitu, orasi saat ini identik sekali dengan politik. Dunia politik seolah akan hambar jika tidak dibumbui dengan orasi, baik dari kubu sendiri maupun pihak lawan politik.

Orasi sering digunakan dalam komunikasi politik karena mampu membawa semangat pada mereka yang menjadi sasaran komunikasi. 

Baca juga:

2. Mars

Pendekatan linguistik lainnya dalam komunikasi politik adalah mars atau lagu. Mars atau lagu akan lebih memudahkan penerima pesan untuk mengingat dan mengenali pesan politik yang disampaikan.

Mars atau lagu sendiri telah menjadi salah satu perangkat wajib dalam komunikasi politik. Mars juga merupakan salah satu media yang menunjukkan identitas dari partai politik 

3. Slogan

Slogan adalah kalimat singkat yang menjadi ciri khas tertentu. Slogan juga biasanya berisikan tujuan atau inti dari pesan politik yang disampaikan. 

Slogan dipilih dan ditetapkan sesuai dengan pesan namun tetap terasa ringkas dan mudah diingat.

Pendekatan linguistik dalam komunikasi politik yang satu ini cukup banyak digunakan karena kepraktisan dan efektivitasnya.

4. Diskusi

Pendekatan linguistik dalam komunikasi politik juga bisa ditemukan saat melakukan diskusi. Diskusi antar anggota juga akan menciptakan pendekatan yang mampu menghubungkan visi dan misi masing-masing anggota.

Diskusi yang dilakukan akan menimbulkan rasa kebersamaan antar anggota sehingga memudahkan terjadinya komunikasi politik yang lancar dan nyaman. Wadah diskusi biasanya membahas tentang visi dan misi partai.

Baca juga :

5. Moto

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, moto atau semboyan adalah kata atau perkataan rahasia yang dipakai sebagai alamat untuk mengetahui atau mengenal kawan sendiri; perkataan atau kalimat pendek yang dipakai sebagai dasar tuntunan atau pegangan hidup; inti sari suatu usaha dsb.

Moto menjadi salah satu pendekatan linguistik yang sengaja diciptakan untuk memudahkan komunikasi politik.

Dengan adanya moto, maka akan lebih mudah untuk mengenali suatu entitas dan memudahkan suatu organisasi berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapainya.

6. Yel yel

Yel yel adalah semacam sorakan yang biasa digunakan untuk memberikan semangat. Yel yel yang digunakan dalam komunikasi politik merupakan salah satu contoh pendekatan linguistik. 

Yel yel biasanya dibuat dengan nada yang berima dan kata-kata yang singkat serta mudah diingat.

Pendekatan semacam ini akan membuat suasana menjadi lebih cair sehingga pesan politik lebih mudah disampaikan.

Baca juga:

7. Seminar

Dalam beberapa kesempatan, sebuah organisasi atau partai politik biasanya mengadakan seminar yang bertujuan untuk memperkenalkan politik pada khalayak ramai.

Seminar atau kuliah umum sepele ini merupakan salah satu bentuk dari pendekatan linguistik yang cukup banyak dilakukan oleh beberapa pihak.

Dengan mengadakan seminar bertema politik, masyarakat akan lebih mengenal tentang dunia politik yang memang sangat sedikit yang mengetahuinya.

Seminar seperti ini memang sangat diperlukan untuk menambah wawasan masyarakat tentang politik.

8. Tag line

Perkembangan dunia internet semakin maju saat ini, terutama perkembangan media sosial. Media sosial seolah menjadi salah satu kebutuhan bagi banyak orang.

Salah satu bentuk pendekatan linguistik dalam komunikasi politik juga diaplikasikan melalui media sosial, yakni tag line. Tag line merupakan kata singkat yang mewakili topik terkini. 

Tag line membuat siapa saja lebih mudah melakukan pencarian mengenai informasi yang terkait sehingga siapa saja bisa mengakses informasi tersebut.

9. Penggunaan bahasa daerah

Tidak selamanya komunikasi politik menggunakan bahasa resmi. Ketika ingin menyampaikan pesan politik di satu daerah yang kebanyakan penduduknya tidak mengerti bahasa resmi atau bahasa Indonesia, maka penyampaian pesan harus dilakukan dengan menggunakan bahasa daerah tersebut.

Penggunaan bahasa daerah tersebut akan membuat komunikasi menjadi lebih efektif karena penyampaian pesan menjadi lancar dan dimengerti oleh penerima pesan.

Pendekatan linguistik seperti ini banyak dilakukan dengan menggunakan bantuan orang yang memiliki kemampuan bahasa daerah. 

10. Ceramah

Hampir sama dengan orasi atau pidato, namun pendekatan  linguistik yang dilakukan kali ini lebih kepada religius.

Dengan menggunakan kalimat-kalimat yang berisi ajakan untuk beriman kepada Tuhan, pendekatan linguistik dalam komunikasi politik juga akan lebih mudah diterima oleh pendengarnya.

Ceramah yang dilakukan bukan hanya sekedar berbicara soal politik, tapi lebih kepada kewajiban dalam memilih jalan yang benar menurut agama dengan ikut mengawasi pemerintahan.

Dengan begitu, pendengar akan ikut diajak berpartisipasi dalam perpolitikan di negara yang ia tinggali.

Baca juga:

11. Istilah baru

Di jaman yang semakin kekinian dan semakin banyak kreativitas, penggunaan istilah baru sebagai pendekatan linguistik dalam komunikasi politik juga akan sangat baik diaplikasikan.

Istilah baru yang digunakan sebaiknya mempunyai bunyi yang singkat atau berima serta memiliki ciri khas yang kekinian.

Istilah baru banyak digunakan oleh kawula muda dalam mengekspresikan suatu hal, misalnya istilah ‘badai’ yang mempunyai arti ‘sangat’. Penggunaan istilah ini akan membuat pendengar atau lawan bicara menjadi lebih tertarik untuk meneruskan komunikasi yang dilakukan.

Penggunaan istilah baru juga menunjukkan pembicara memiliki kemampuan bahasa yang luwes dan tidak kaku.

Pembicara yang seperti ini tentunya akan membuat lawan bicara jauh lebih nyaman dalam mengungkapkan opininya sendiri.

12. Puisi

Siapa bilang puisi tidak bisa dikaitkan dengan komunikasi politik yang selalu tampak kaku?

Puisi justru bisa menjadi salah satu bentuk pendekatan linguistik  dalam komunikasi politik. Keindahan syair dalam puisi akan mampu mencairkan suasana atau mood dalam komunikasi yang kaku menjadi lebih santai.

Namun pastikan pemilihan puisi sesuai dengan topik pembicaraan yang sedang berlangsung. Pastikan pula puisi tidak memiliki unsur SARA sehingga nyaman didengarkan oleh siapa saja.

Itulah 12 pendekatan linguistik dalam komunikasi politik yang perlu diketahui.

Apapun bentuk pendekatan yang dilakukan, tetap pastikan bahwa Anda ikut mengajak lawan bicara memberikan pendapatnya sehingga lawan bicara pun tidak akan bosan dengan komunikasi yang dilakukan.