11 Tujuan Seni Drama Dalam Pembuatan Film

Dalam bahasa Yunani kata drama berasal dari kata “Dramoi” yang artinya perbuatan atau aksi. Namun berdasarkan istilah, pengertian drama adalah peniruan gerak yang menggunakan unsur unsur nyata. Seni drama biasanya dilakukan di atas teater.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, teater adalah gedung atau ruangan tempat pertunjukan film, sandiwara, dan sebagainya; ruangan besar dengan deretan kursi-kursi ke samping dan ke belakang untuk mengikuti kuliah atau untuk peragaan ilmiah; pementasan drama sebagai suatu seni atau profesi; seni drama; sandiwara; drama.

Baca juga :

Meskipun begitu, seni drama juga sering dibawakan dalam sebuah pembuatan film. Seni drama memegang peranan penting dalam proses pembutan sebuah fim. Untuk lebih memahaminya, berikut ini adalah beberapa tujuan seni drama dalam pembuatan film.

1. Edukasi nilai sosial

Tujuan seni drama dalam pembuatan film adalah sebagai edukasi bagi masyarakat yang melihatnya. Seni drama mengajarkan kepada masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang dibawakan dalam sebuah film. Setiap film pastinya memiliki makna sosial yang memang ingin disampaikan kepada para penonton.

Dengan adanya seni drama dalam sebuah film, maka norma sosial yang disampaikan dapat ditunjukkan secara langsung. Tujuan edukasi ini akan semakin mudah disampaikan lewat seni drama yang benar-benar realistis.

2. Hiburan

Seni drama merupakan salah satu cabang dalam kesenian. Salah satu tujuan seni drama dalam pembuatan film adalah hiburan. Seni drama memberikan hiburan kepada penonton melalui gerakan, musik, suara, dan unsur drama lainnya. Penambahan unsur musik dalam sebuah seni drama akan menambah hiburan bagi para penonton.

Baca juga :

3. Menstimulasi imajinasi

Aksi peran dalam seni drama merupakan salah satu cara untuk bisa menstimulasi imajinasi para penonton. Melalui peran atau akting para pemainnya, penonton akan dibawa ke dalam sebuah imajinasi yang dilihatnya.

Penonton akan masuk ke dalam dunia khayalan yang terlihat dalam sebuah film dan merasa seolah ia merupakan salah satu pelaku dalam pembuatan film tersebut.

4. Penyampai pesan

Sebuah film membawa setiap pesan yang ingin disampaikan. Dengan adanya seni drama, maka pesan moral dalam sebuah film akan dapat disampaikan dengan baik dan lebih mudah untuk diterima para penonton. Namun pesan moral ini baru akan dapat dipahami jika aksi peran yang dibawakan oleh para pemainnya benar-benar baik.

Jika seorang pemain film yang harus berpura-pura menangis justru mengeluarkan ekspresi yang tidak terlihat sedih, maka penonton pun tentunya tidak akan memahami pesan yang disampaikan. Bahkan dapat terjadi kesalahpahaman makna.

Baca juga :

5. Membantu pemain film menjiwai karakternya

Seni drama bagi seorang pemain film sangatlah penting. Hanya dengan seni drama yang baik, maka pemain film tersebut dapat bermain dengan baik dan sesuai dengan karakter yang ia bawakan. Penjiwaan terhadap karakter dalam sebuah film sangatlah penting.

Seorang sutradara film sendiri tentunya akan melakukan casting atau pemilihan pemain terlebih dahulu sebelum membuat film yang sebenarnya. Dalam casting tersebut, para calon pemain film akan diuji ilmu seni dramanya untuk mengetahui seberapa baik ia membawakan peran yang diberikan.

Hal ini begitu penting karena kesuksesan sebuah film sangat bergantung dari seberapa kuat karakter yang melekat pada seorang pemain film. Bahkan saking pentingnya, banyak pemain film yang terus terbawa karakter yang dimainkannya ke dalam kehidupan sehari-hari.

6. Menimbulkan emosi

Tujuan seni drama dalam pembuatan film juga memegang kendali penuh untuk memainkan emosi para penonton. Seni drama yang benar-benar dijiwai oleh para pemainnya akan menimbulkan emosi yang berkecamuk dalam hati setiap orang.

Meskipun hanya sebuah akting, namun berkat seni drama, penonton akan terbawa arus emosi ketika melihat film tersebut. Bahkan tidak jarang kita lihat para wanita yang ikut histeris hingga menangis ketika melihat sebah adegan yang menyedihkan dalam sebuah film.

7. Memperluas wawasan

Dalam sebuah film, seorang pemain akan dipaksa untuk memainkan sebuah peran yang asing yang mungkin tidak pernah ia bayangkan. Misalnya saja peran seorang pengacara. Ketika ia mendapatkan peran tersebut, maka ia harus bisa menjadi seorang pengacara baik dari segi pemikiran hingga gaya bicara.

Hal ini akan membuat si pemain film harus menambah wawasannya mengenai sikap dan pekerjaan seorang pengacara. Begitu pula dengan para penonton yang juga akan mendapat wawasan baru seperti bagaimana seorang pengacara berbicara atau beberapa aturan hukum yang diucapkan pemain film tersebut saat berperan menjadi pengacara.

Baca juga :

8. Menginspirasi

Ketika seseorang disuguhkan seni drama yang memicu daya imajinasinya, maka biasanya ia juga akan terinspirasi untuk melakukan sesuatu yang baru. Seni drama dalam sebuah film memang memiliki kekuatan yang sangat besar dalam mempengaruhi pikiran seseorang. Pesan moral yang tersampaikan dalam sebuah film tentu akan menginspirasi penonton untuk melakukan hal yang baru dalam kehidupannya.

9. Meningkatkan empati

Peran protagonis dalam seni drama sebuah film biasanya selalu menjadi idola bagi para penonton. Peran yang baik seperti ini akan memicu penonton untuk menjadi lebih peka dan berempati terhadap sesama manusia. Hal ini dikarenakan seni drama yang dibawakan membuat penonton berusaha untuk bisa menjadi karakter dalam film tersebut.

10. Mengenalkan seni

Bukan hanya menyampaikan pesan moral atau meraup keuntungan semata, seni drama dalam sebuah film juga bertujuan untuk mengenalkan seni pada para penonton. Mulai dari seni peran, seni musik, dan bentuk seni lainnya yang terdapat dalam sebuah film.

11. Meningkatkan kepercayaan diri

Seni drama dapat meningkatkan kepercayaan diri para pemainnya. Dengan banyak berlatih seni drama, maka para pemain film tidak akan lagi merasa canggung atau gugup untuk berakting di depan kamera.

Itulah 11 tujuan seni drama dalam pembuatan film. Seni drama dan film memang tidak bisa dipisahkan. Ibarat dua mata koin yang saling menempel satu sama lain.