10 Cara Mengkonstruksi Berita yang Baik dan Benar

Manusia semakin lama semakin berkembang dan bertambah. Kecanggihan teknologi di era globalisasi tercipta dengan begitu canggihnya dan sangat memudahkan pekerjaan manusia. Alat – alat teknologi canggih tercipta dengan segaal bentuk, model dan fungsinya. Selain itu, kecanggihan teknologi di bidang komunikasi dan informasi turut mewarnai arus globalisasi. Oleh karena itu, untuk mengimbangi hal tersebut kita sebaiknya mengikuti berita atau informasi terbaru agar tidak ketinggalan zaman.

Namun, perlu dicermati pula jika berita yang tersajikan terkadang ada bumbu – bumbu yang mengurangi keorisinilan berita atau malah banyak yang hoax. Sebagai orang yang beradab, berilmu dan bependidikan, kita harus menyaring setiap berita dan juga informasi yang kita terima apalagi jika itu menyangkut orang lain dan merugikan orang lain. Untungnya, sekarang ini sudah diatur Undang – undang di bidang Informasi dan Teknologi sehingga berita yang beredar di internet jika dirasa tidak sesuai dengan faktanya maka bisa dilaporkan.

Anda bisa mengetahui berita melalui media massa baik radio, televisi, koran, dll. Pada bidang jurnalistik, menulis berita dengan baik adalah hal yang sangat penting. Oleh karena itu, bagi orang yang terjun dan berprofesi dibidang jurnalistik maka penting untuk memperhatikan teknik penulisan berita yang benar dan lengkap. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, berita atau kabar adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang bangat.

Berita juga berarti suatu laporan, pemberitahuan ataupun pengumuman. Suatu berita dapat dinyatakan sempurna dan layak tayang jika telah memenuhi unsur unsur berita yang terdiri dari 5 W + 1 H yaitu what (apa yang terjadi), where (dimana hal tersebut terjadi), when (kapan peristiwa terjadi), why (mengapa peristiwa tersebut terjadi), who (siapa saja yang terlibat dalam kejadian tersebut) dan How (bagaimana peristiwa tersebut bisa terjadi).

Baca juga :

Pada suatu berita tersedia informasi bagi khalayak yang mungkin saja dibutuhkan untuk membuat keputusan. Berita yang disajikan seharusnya menarik dan menyenangkan untuk dibaca. Namun, yang perlu diperhatikan adalah bawah tujuan utama dibuatnya berita adalah salah satu sarana untuk menambah pengetahuan pembacanya. Menurut salah satu jurnalis asalah Amerika Serikat Ida Tarbel, “manusia membaca berita karena mereka mempunyai prinsip dan tujuan yang ingin dicapai”.

Dengan membaca berita mereka akan mengetahui fakta yang dapat membantu tujuan tersebut. Sekarang ini, kebiasaan membaca berita sudah mulai berkurang dan mulai berganti dengan kebiasaan dalam menggunakan internet dan juga sosial media. Arus informasi yang sangat cepat dan tidak terbatas dengan didukung oleh jaringan internet, maka kita harus pandai dalam memilah agar kita mendapatkan pengaruh yang baik.

Telah disebutkan sebelumnya, jika menulis berita yang baik dan benar adalah hal yang penting karena ini akan menyangkut bagi orang banyak. Maka dari itu, sebaiknya kita juga harus memperhatikan 10 cara mengkonstruksi berita yang baik dan benar :

1. Mencari Peristiwa yang akan dijadikan berita

Hal yang pertama harus dilakukan adalah mencari peristiwa yang akan dijadikan berita. Berita tersebut berisikan peristiwa yang sifatnya faktual dan masyarakat perlu untuk mengetahuinya. Misalnya adalah peristiwa bencana alam yang melanda suatu daerah, peristiwa kebakaran, pencurian, dan kejadian mendadak lainnya yang dapat menarik perhatian umum untuk membaca berita tersebut. Jika anda tidak menemukan peristiwa seperti itu, maka anda perlu mencari kegiatan atau peristiwa unik yang sedang dilakukan masyarakat. Misalnya, publik figur yang tiba tiba jadi tamu undangan orang biasa, atau peristiwa seperti adat dan istiadat suatu daerah.

2. Mencari sumber data

Jika peristiwa yang akan dijadikan berita sudah ditemukan maka cara mengkonstruksi berita yang baik dan benar selanjutnya adalah mencari sumber data yang relevan sehingga berita yang disajikan menjadi lebih akurat dan tepat. Misalnya, berita tentang pencurian maka perlu dicari informasi mengenai saksi, korban, waktu kejadian, keadaan pada saat kejadian berlangsung, dll.

3. Melakukan wawancara, pengamatan dan juga dokumentasi

Seperti pada poin sebelumnya, jika sudah menemukan peritiwa untuk dijadikan berita maka langkah selanjutnya adalah mencari sumber data yang mendukung. Jika didapatkan sumber data yang lain, maka mungkin saja perlu dilakukan wawancara, pengamatan atau observasi dan juga dokumentasi. Seperti pada kasus poin 2, bisa dilakukan wawancara pada saksi mata kejadian pencurian, data korban dan juga detail kejadian. Pengamatan dilakukan dengan mengamati setiap gejala yang terlihat pada lokasi kejadian. Lalu dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data lain yang bersumber dari buku, majalah, arsip, dll.

4. Mencatat poin penting

Cara mengkonstruksi berita yang baik dan benar selanjutnya adalah mencatat hal yan penting mulai dari apa yang terjadi (what), siapa yang terlibat dalam peristiwa (who), dimana kejadian terjadi (where), kapan peristiwa tersebut terjadi (when), mengapa kejadian bisa terjadi (why) dan bagaimana peristiwa tersebut bisa terjadi (how).

5. Menyusun Kerangka Berita

Untuk menggambarkan bagaimana informasi atau peristiwa tersebut terjadi maka perlu disusun menjadi laporan atau dibuat kerangka berita terlebih dahulu. Dalam suatu struktur berita setidaknya terdapat judul berita, teras berita dan isi berita. Judul berita haruslah ringkas yang biasanya terdiri dari 3 sampai 5 kata dan merupakan kalimat aktif yang terdiri dari subjek, predikat dan objek.

6. Memperhatikan Teras Berita

Dalam sebuah naskah berita, teras berita merupakan paragraf pertama setelah judul. Teras berita yang baik biasanya terdiri dari 30 hingga 35 kata atau setidaknya tiga barisan ketikan. Teras berita disusun dengan menempatkan unsur Who dan what di awal kalimat dan unsur when dan where di akhir kalimat. Sedangkan unsur whty dan how ada ditubuh berita.

7. Menulis Isi Berita

Detail informasi yang ingin disampaikan ditulis dalam isi berita yang disajikan setelah teras berita. Pada saat menulis berita sebaiknya terdiri dari 3 hingga 5 kalimat dengan masing masing paragraf terdiri dari satu ide yang dapat mendorong pembaca untuk melanjutkan membaca.

8. Menyunting Berita

Suatu berita sebelum disajikan sebagai tahap akhir perlu dilakukan penyuntingan terlebih dahulu untuk meminimalisir kesalahan kesalahan dalam penulisan mulai dari ejaan, makna kalimat, tanda baca, dll. Disamping itu, harus juga diperhatikan peraturan perundang – undangan berlaku dan kode etik jurnalistik. Sebelum benar- benar disajikan kepada publik, berita tersebut sebaiknya dicek ulang dan dibaca lagi, revisi lagi hingga benar benar tidak terdapat kesalahan.

9. Objektif

Berita yang disajikan haruslah objektif sehingga seorang wartawan tidak boleh melibatkan kepentingan pribadi, opini dan juga pandangan subjektif. Berita tersebut merupakan suatu fakta dan ada data yang dapat membuktikan kebenarannya.

10. Memperhatikan nilai – nilai yang berlaku dalam masyarakat

Suatu berita yang disajikan kepada publik haruslah memperhatikan kenyamanan publik yang membacanya. Artinya, berita yang disajikan harus menghargai, menghormati dan menerapkan nilai – nilai yang berlaku di masyarakat mulai dari norma kesopanan, kesusilaan dan nilai – nilai lainnya. Hal ini penting jika berita yang dibuat ingin sampai kepada masyarakat, jika tidak bisa saja berita tersebut akan dicekal untuk ditayangkan atau dipublikasikan.