10 Pentingnya Bahasa Jurnalistik Dalam Media Massa

Menurut Sudaryanto, bahasa jurnalistik adalah salah satu ragam bahasa kreatif bahasa Indonesia di samping terdapat juga ragam bahasa akademik (ilmiah, ragam bahasa usaha (bisnis), ragam bahasa filosofik, dan ragam bahasa literer.

Sedangkan Prof. S. Wojowasito menyatakan bahwa bahasa jurnalistik adalah bahasa komunikasi massa sebagai tampak dalam harian-harian dan majalah-majalah. Dengan fungsi yang demikian itu bahasa tersebut haruslah jelas dan mudah dibaca oleh mereka dengan ukuran intelek yang minimal. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa bahasa jurnalistik yang baik haruslah sesuai dengan norma-norma tata bahasa yang antara lain terdiri atas susunan kalimat yang benar, pilihan kata yang cocok.

Dalam bukunya berjudul Bahasa Jurnalistik dan Komposisi, Rosihan Anwar mengatakan bahwa bahasa jurnalistik merupakan bahasa yang digunakan oleh wartawan (jurnalis dalam menulis karya-karya jurnalistik di media massa). Maka dari itu, bahasa jurnalistik memegang peranan yang penting dalam media massa. Berikut ini adalah 10 hal yang membuat pentingnya bahasa jurnalistik dalam media massa.

1. Menyampaikan informasi dengan singkat

Bahasa jurnalistik dapat menyampaikan informasi hanya dengan beberapa kalimat saja. Penggunaan bahasa jurnalistik yang singkat akan membuat masyarakat jauh lebih tertarik untuk membaca berita yang disajikan. Penggunaan bahasa Indonesia yang tetap berpedoman pada kaidah EYD ditambah dengan beberapa perubahan untuk menyesuaikan kalimat yang singkat akan membuat bahasa jurnalistik jauh lebih menarik untuk dibaca.

Hal ini berkaitan dengan salah satu prinsip dalam bahasa jurnalistik yang harus bersifat singkat. Menyampaikan informasi yang singkat merupakan keharusan karena adanya keterbatasan dalam media yang ditampilkan pada masyarakat.

Baca juga :

2. Membuat lebih menarik

Apa jadinya jika bahasa Indonesia yang benar-benar baku digunakan dalam penyajian sebuah berita atau informasi? Tentu akan membosankan untuk dilihat. Dengan bahasa jurnalistik yang disesuaikan dengan kondisi yang berlangsung, maka penyajian informasi akan jadi lebih menarik untuk dibaca.

Masyarakat akan lebih senang dan nyaman dengan kalimat bahasa jurnalistik yang singkat dan padat. Namun penggunaan bahasa Indonesia dalam bahasa jurnalistik juga tetap memperhatikan kaidah penyusunan kalimat yang sesuai dengan EYD.

3. Menyampaikan informasi dengan tepat

Pentingnya bahasa jurnalistik dalam media massa, yakni media harus menampilkan informasi sesingkat dan sepadat mungkin untuk disajikan. Dengan begitu, maka informasi yang disampaikan dapat tepat sasaran. Namun jurnalis juga harus pandai dalam menyusun kalimat agar pembaca juga tidak salah memahami makna yang terdapat dalam kalimat tersebut.

4. Menunjukkan ekspresi

Bahasa jurnalistik tidak melulu menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Adakalanya terdapat beberapa selipan bahasa asing atau istilah baru di dalamnya. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan ekspresi diri dari penulis itu sendiri. Misalnya saja ketika ia ingin menunjukkan ekspresi senang, maka bisa saja ia menambahkan kalimat tertawa seperti ‘hahaha’ di dalam tulisannya.

Baca juga :

5. Menyesuaikan

Bahasa jurnalistik dalam media massa biasanya digunakan untuk menyesuaikan penyampaian berita atau informasi kepada penerima pesan. Misalnya saja ketika ingin menyampaikan sebuah berita duka cita untuk kalangan Tionghoa dalam sebuah surat kabar. Berita duka cita ini biasanya tidak hanya menggunakan bahasa Indonesia, tapi juga bahasa Hokkien atau Mandarin yang hanya bisa dimengerti oleh kalangan Tionghoa.

Hal inilah yang membuat bahasa jurnalistik harus menyesuaikan cara penyampaian informasi agar tepat sasaran. Begitu pula ketika memberitakan orang hilang, maka akan ditambahkan foto orang yang hilang tersebut agar pesan yang disampaikan bisa lebih dimengerti oleh yang membacanya.

6. Kontrol sosial

Pentingnya bahasa jurnalistik dalam media massa juga berfungsi menjaga emosi para pembaca dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan. Bahasa jurnalistik yang digunakan hendaknya bukanlah bahasa yang menyinggung beberapa pihak tertentu. Dalam media massa, bahasa jurnalistik haruslah mampu mengontrol pembaca untuk tetap menjadi pribadi yang mengedepankan norma sosial yang ada.

7. Menggerakkan pembaca

Sebuah media massa yang memiliki bahasa jurnalistik yang kuat memang dapat menggerakkan pembaca untuk melakukan sesuatu. Perbuatan yang akan dilakukan oleh pembaca pun bergantung pada isi dari pesan atau informasi yang didapatkan, entah itu baik atau justru buruk.

Baca juga :

Inilah kekuatan bahasa jurnalistik yang mampu mempengaruhi pembaca. Layaknya sebuah mantra, pembaca akan tergerak sehingga termotivasi untuk melakukan sesuatu.

8. Lebih dekat dengan masyarakat

Bahasa jurnalistik juga akan membuat pembuat pesan atau berita menajdi lebih dekat dengan para pembacanya. Bahasa jurnalistik biasanya menggunakan beberapa istilah yang sedang populer di masyarakat sehingga masyarakat pun akan merasa lebih dekat dengan media massa tersebut.

9. Mudah menyampaikan pesan

Dengan bahasa jurnalistik, maka isi pesan yang disampaikan akan lebih mudah diterima oleh masyarakat. Bahasa jurnalistik yang cenderung lebih akrab di masyarakat akan memudahkan penyebaran pesan.

Baca juga :

10. Melestarikan bahasa

Bahasa jurnalistik yang digunakan saat ini merupakan gabungan bahasa Indonesia dan istilah populer di masyarakat sehingga masyarakat tidak merasa canggung akibat penggunaan bahasa yang terlalu formal. Namun dengan begitu, masyarakat juga akan lebih mengetahui tentang struktur bahasa dengan cara yang lebih nyaman.

Itulah 10 pentingnya bahasa jurnalistik dalam media massa. Kekuatan bahasa jurnalistik memang sangat kuat dalam mempengaruhi masyarakat sehingga perannya begitu penting di media massa.