Teori Perubahan Sosial dan Budaya – Pengertian, Konsep, Penerapan, dan Kritik

Dalam ilmu komunikasi, terdapat banyak teori yang berkembang. Salah satunya adalah teori perubahan sosial dan budaya.

Pengertian

Teori perubahan sosial dan budaya adalah teori yang mempelajari perubahan yang terjadi pada masyarakat terutama pada bidang sosial dan budaya dalam kurun waktu tertentu.

Menurut Selo Soemardjan, perubahan-perubahan pada lembagakemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang memenuhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok di dalam masyarakat.

Baca juga:

Konsep

Dalam perkembangannya, teori perubahan sosial dan budaya terbagi lagi dalam berbagai macam konsep. Adapun beberapa konsep yang berkembang dalam teori perubahan sosial dan budaya adalah sebagai berikut:

1. Teori siklus

Dalam teori ini dikemukakan bahwa kehidupan akan selalu berputar. Setiap kehidupan akan mengalami kemajuan dan kemunduran. Seorang ahli sosiolog dari Rusia, Pitirim Sorokin membagi penyebab kemajuan dan kemunduran ini dalam tiga bagian yakni:

  • Kebudayaan ideasional (ideasional culture) yang menekankan pada perasaan atau emosi dan kepercayaan terhadap unsur supernatural.
  • Kebudayaan idealistis (idealistic culture) yang merupakan tahap pertengahan yang menekankan pada rasionalitas dan logika dalam menciptakan masyarakat ideal.
  • Kebudayaan sensasi (sensate culture) dimana sensasi merupakan tolok ukur dari kenyataan dan tujuan hidup.

2. Teori evolusioner

Teori evolusioner adalah teori yang percaya bahwa manusia berkembang sesuai dengan tahapan yang berlaku pada setiap manusia tanpa terkecuali. Seorang sarjana asal Prancis percaya bahwa manusia berkembang melalui tiga tahapan, yakni:

  • Tahap teologis (theological stage) yang mana masyarakat diarahkan oleh nilai-nilai supernatural yang berlaku.
  • Tahap metafisik (methaphysical stage) merupakan tahap peralihan dari kepercayaan terhadap unsur supernatural menuju prinsip-prinsip abstrak yang berperan sebagai dasar perkembangan budaya.
  • Tahap positif atau ilmiah (positive stage) dimana masyarakat diarahkan oleh kenyataan yang didukung oleh prinsip-prinsip ilmu pengetahuan.

Baca juga:

3. Teori nonevolusioner

Teori yang satu ini juga masih mengandalkan beberapa poin dari teori revolusioner, hanya saja terdapat beberapa perubahan akibat perbedaan hasil. Salah satu tokoh teori ini adalah Gerhard Lenski, yang menyatakan bahwa masyarakat bergerak dalam serangkaian bentuk masyarakat seperti berburu, bercocok tanam, bertani dan masyarakat industri berdasarkan bagaimana cara mereka memenuhi kebutuhan hidup mereka.

4. Teori fungsional

Tokoh yang menganut teori ini adalah Talcott Parson dimana ia melihat masyarakat layaknya organ tubuh manusia, dimana seperti tubuh yang terdiri dari berbagai organ yang saling berhubungan satu sama lain maka masyarakat pun mempunyai lembaga-lembaga atau bagian-bagian yang saling berhubungan dan tergantung satu sama lain.

5. Teori konflik

Dalam teori ini, Ralf Dahrendorfvpercaya bahwa dalam setiap masyarakat beberapa anggotanya akan menjadi korban pemaksaan oleh anggota yang lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa konflik kelas merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari.

Baca juga:

Penerapan

Secara garis besar, penerapan teori perubahan sosial dan budaya terjadi dimana saja dan kapan saja. Dan hampir semua konsep teori perubahan sosial dan budaya berlaku.

Misalnya saja teori konflik dimana setiap manusia yang kelas sosial yang ia miliki lebih rendah dibandingkan dengan orang lain, maka akan sulit baginya untuk melakukan beberapa hal. Contoh penerapan ini bukan hanya sekedar teori tapi kenyataan yang memang banyak terjadi dalam lingkungan sekitar kita.

Penerapan lain adalah teori siklus dimana setiap kehidupan manusia akan selalu berputar baik maju maupun mundur. Banyak kita lihat para pengusaha yang kini sukses dan menjadi hartawan adalah orang yang dulu sangat kesulitan dalam ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa hidup akan selalu berputar dan tidak ada kehidupan yang selalu datar.

Baca juga:

Kritik

Meskipun telah banyak bermunculan berbagai macam konsep teori perubahan sosial dan budaya, namun nyatanya masih ada kelemahan di dalamnya yang menimbulkan beberapa kritik dari para ahli. Berikut ini adalah beberapa kritik yang muncul terkait teori perubahan sosial dan budaya:

  • Tidak semua masyarakat melewati tahapan yang sama
  • Adanya kesemuanya pada masa transisi
  • Peranan negara lain yang mampu membantu memajukan atau bahkan memundurkan suatu masyarakat
  • Kemajuan yang terhambat akibat masalah modal
  • Tidak ada kejelasan mengenai solusi mengatasi masalah saat masa transisi

Itulah beberapa penjelasan singkat mengenai teori perubahan sosial dan budaya yang perlu diketahui. Meskipun memiliki kelebihan dan kekurangan, namun secara keseluruhan teori ini masih digunakan di banyak negara.