Komunikasi adalah proses dimana terjadinya pertukaran informasi atau pesan. Sedangkan persuasif yang merupakan kata serapan dari bahasa inggris ‘persuation’ yang berarti merayu, meyakinkan, dsb. Sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi persuasif merupakan sebuah proses pertukaran informasi/ pesan dimana komunikator berusaha mempengaruhi pemikiran atau perilaku komunikan melalui pesan/ informasi yang disampaikannya.
Ada beberapa faktor yang mperlu diperhatikan agar komunikasi persuasive berjalan dengan baik, yaitu kejelasan tujuan, aspek-aspek keragaman sasaran persuasif, serta pemilihan strategi komunikasi yang tepat. Komunikasi persuasif sendiri memiliki beberapa bentuk (teori), berikut ini akan PakarKomunikasi jelaskan mengenai teori komunikasi persuasif tersebut.
1. Teori Perubahan Sikap
Teori ini menjelaskan tentang perubahan sikap idividu. Perubahan sikap terjadi dari waktu ke waktu, dan terjadi karena perbedaan sikap individu dalam menanggapi suatu rangsangan (baca juga: Teori Semiotika Charles Sanders Peirce). Contohnya: perubahan sikap seseorang yang tadinya tersenyum kemudian menjadi kesal karena seseorang mendorongnya hingga tercebur ke kolam renang.
2. Teori Konsistensi Afektif – Kognitif
Konsistensi Afektif merupakan sikap yang mengacu pada perasaan, emosi, atau nilai seseorang (baca juga: psikologi komunikasi). Sedangkan konsistensi kognitif merupakan sikap yang mengacu pada pikiran, pengetahuan, atau pengalaman. Namun jika sikap afektif berubah maka kognitif pun akan berubah, begitu pula sebaliknya.
Contohnya: pada awalnya Budi berpikir bahwa presiden adalah orang yang hidup mewah. Namun ketika melihat presiden memotong rambut di tempat cukur biasa, maka akan muncul inkonsistensi dalam diri Budi akibat kedua kognisi ini. Sehingga Budi akan melakukan sesuatu untuk membuat konsistensi yang menyenangkan untuknya. Misalnya dengan mengubah struktur kognitif melalui pernyataan kepada dirinya sendiri bahwa presiden juga manusia biasa.
3. Teori Belajar
Teori belajar berbicara mengenai kegiatan seseorang untuk mengubah prilaku. Kegiatan belajar akan selalu diikuti dengan perubahan baik secara kognitif, psikomotor, maupun afektif. Misalnya perubahan dalam hal kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, nilai, dsb (baca juga: filsafat komunikasi).
Contohnya: ketika Budi yang merupakan seorang pelajar sekolah, belajar dengan giat sehingga berhasil lulus ujian dengan hasil memuaskan. Lalu orangtuanya memberikan hadiah kepada Budi sebagai ungkapan penghargaan mereka. berkat penghargaan tersebut, budi menjadi lebih bersemangat lagi dalam belajar, agar bisa mendapatkan hadiah lagi nanti.
4. Teori Penilaian Sosial
Social Judgement Theory mempelajari proses psikologis yang mendasari perubahan dan pernyataan sikap melalui komunikasi. Bahwa manusia membuat deskripsi dan kategorisasi khusus (perbandingan – perbandingan), untuk menilai stimulus – stimulus yang datang dari luar. Menurut teori ini seseorang mengetahui apa sikapnya dan mampu menentukan perubahan, apa yang ditolaknya dan apa yang diterimanya. Contohnya: Kelompok orang yang pro Ahok, yang tidak pro, dan yang netral, dalam kasus penodaan agama yang menjeratnya (baca juga: teori fenomenologi).
5. Teori Persepsi
Teori persepsi berbicara tentang keinginan seseorang untuk membentuk sesuatu, sehingga diciptakanlah suatu persepsi. Persepsi ini membuat seseorang berusaha agar tujuannya tercapai (baca juga: Sosiologi Komunikasi). Contohnya: Seorang pelajar yang mendengar gurunya berkata jika bekerja keras, maka seseorang akan berhasil. Disitulah kemudian diciptakan persepsi bekerja keras yang seperti apa yang bisa membuatnya berhasil.
6. Teori Keseimbangan
Teori keseimbangan mengungkapkan bahwa seseorang tertarik pada yang lain berdasarkan atas kesamaan sikap dalam menanggapi tujuan tertentu (baca juga: teori komunikasi kelompok). Misalnya pendapat seseorang dalam memecahkan suati masalah,akan di dukung oleh orang lain yang sependapat dengannya.
7. Teori Fungsional
Teori fungsional mempelajari tentang perubahan sikap seseorang tergantung pada kebutuhannya. Sikap ini berfungsi untuk mengekspresikan nilai yang dianut oleh seseorang (baca juga: teori komunikasi organisasi). Contohnya, seseorang yang menginginkan dirinya dianggap toleran, akan bersikap positif terhadap keragaman.
8. Teori Ditorsi Kognitif
Pada teori distorsi kognitif, seseorang dengan gangguan psikologis tertentu akan menyebabkannya berpikiran secara berlebihan dan tidak rasional dalam menanggapi stimulus. Misalnya rasa kagum berubah menjadi rasa muak ketika seseorang yang dikagumi berbuat kesalahan yang kecil saja.
Teori ini membahas mengenai perubahan pada diri seseorang akibat dipengaruhi oleh media massa (baca juga: teori pers). Cukup banyak teori efek media massa dalam komunikasi persuasif yang berkembang, diantaranya:
Demikian artikel mengenai teori komunikasi persuasif ini. Ada 9 teori komunikasi persuasif yaitu teori perubahan sikap, teori konsistensi afektif-kognitif, tori belajar, teori penilaian sosial, teori efek media massa, teori persepsi, teori fungsional, teori keseimbangan, dan teori distorsi kognitif.
Anda juga bisa membaca teori – teori lainnya seperti teori komunikasi menurut para ahli, teori media baru, teori public relations, Teori Komunikasi Organisasi, Teori Dramaturgi, Teori Pers, Teori Komunikasi Antar Pribadi, Teori Komunikasi Politik, Teori Interaksi Simbolik, Teori Konstruksi Sosial, Teori Komunikasi Organisasi, Teori Public Relations, dan teori lainnya. Semoga bermanfaat.
Artikel Komunikasi Lainnya
Perdebatan maupun pertengkaran dalam sebuah hubungan memang menjadi sebuah hal yang wajar terjadi, namun yang…
Dalam menjalankan sebuah usaha, berkomunikasi menjadi hal yang perlu dilakukan dan tidak boleh diabaikan begitu…
Seperti yang diketahui, dengan maraknya pandemi Covid-19 yang menyerang hampir ke penjuru dunia, banyak aktifitas…
Sosial media menjadi sebuah lahan promosi yang cukup menguntungkan dan bisa dengan mudah untuk digunakan…
Saat ini digital marketing atau pemasaran digital menjadi senjata yang cukup ampuh bagi mereka pelaku…
Komunikasi Teraupetik adalah sejenis komunikasi yang dirancang dan direncanakan dengan tujuan terapi untuk membina hubungan…