Teori komunikasi merupakan teori atau materi-materi yang telah disampaikan dan dipaparkan untuk mempelajari terkait dengan berbicara dengan individu lain atau menyampaikan informasi ke receiver. Hal ini dapat dipelajari di perguruan tinggi negeri atau bimbingan-bimbingan belajar tentang linguistik ataupun public relation.
Baca Juga: teori komunikasi menurut para ahli
Adapun jenis-jenis teori komunikasi Public Relations di antaranya :
Teori presentasi diri ini lebih menekankan penampilan kita sendiri sebagai informan atau penyampai informasi. Hal ini pada umumnya lebih diperhatikan pada seorang promotor, presentator, ataupun public relation ketika menyampaikan atau mempresentasikan sesuatu kepada receiver atau audience.
Seorang informan wajib menjaga dan mengatur penampilan sebaik dan sebenar mungkin agar receiver tertarik untuk memperhatikan apa yang disampaikan. Karena, receiver cenderung menggunakan mata mereka terlebih dahulu untuk menerima informasi.
Seperti contoh dari kasus seoang promotor atau public relation yang mengenakan pakaian rapi dan layak ketika ia berdiri di depan receiver atau audience ketika mempresentasikan perusahaannya atau produknya. Tujuannya agar terlihat bahwa perusahaan atau produk yang ia presentasikan itu layak dan patut untuk diajak bekerjasama. Karena, penampilan menunjukkan karakteristik seseorang atau perusahaan yang dipresentasikan.
Baca juga:
Teori ini telah ditemukan dan dikembangkan oleh John Green. Teori penyusunan tindakan ini merupakan teori di mana akan digunakan ketika memberikan informasi dan sebagai pengujian cara kita mengatur pengetahuan dalam pikiran dan pengalaman.
Sehingga, informasi akan terbentuk dengan menggunakan juga berdasarkan pengetahuan yang tertata rapi. Hal ini sangat diperlukan agar kita tidak berlebihan atau berbicara di luar topik pembahasan. Karena pengetahuan yang kita miliki sangatlah banyak dan berbagai macam pengetahuan ada di memori kita. Sehingga, kita tidak sembarangan menggunakan dan mengeluarkan pengetahuan agar kita tidak berbicara di luar topik. (Baca juga: Komunikasi Sosial)
Pada umumnya, pengetahuan yang kerap kali keluar dari mulut kita adalah pengetahuan yang sering kita ingat, hal ini disebut sebagai prosedural record atau rekam prosedural. Rekam prosedural merupakan sekumpulan hubungan di antara syaraf dalam sebuah jaringan tindakan dan terhubung secara otomatis. Sehingga, sebagai seorang public relation, perlu adanya penyusunan tindakan atau menyusun pengetahuan yang ada di dalam memorinya.
Terkadang, seorang public relation mengalami ketergantungan akan pengetahuan yang terkumpul di dalam memori. Hal ini adalah penyakit yang dimiliki oleh seorang informan sehingga ia akan berbicara keluar jalur. Dan hal itu dapat terjadi dengan tanpa kesadaran kita hingga kita pernah berbicara, “Saya tadi ngomong apa ya?”
Tidak ada pengetahuan atau tindakan yang dapat berdiri sendiri, sehingga hal itu dibutuhkan adanya kerjasama antara tindakan dengan kemampuan pengendalian diri secara efisien dan cepat. Hal demikian akan memakan waktu dan usaha. Teori penyusunan tindakan ini mungkin juga bisa disebut sebagai teori mikrokognitif karena berhubungan dengan pengaturan kognitif yang sangat spesifik.
Baca Juga: Komunikasi Antar Budaya
Teori ini dihubungkan dengan teori Jhon Searle tentang bagaimana manusia bisa memahami melalui susunan kata-kata. Seperti contoh kasus, keika ada yang berbicara “Saya akan menemui Anda”, maka akan ada beberapa premis di antaranya :
Tindakan bicara ini terkadang juga memiliki sifat persuasif atau ajakan dan mempengaruhi. Sehingga, seorang receiver akan memahami perkataan dan melakukan tindakan sesuai perkataan. Dalam teori ini, suatu pengetahuan yang konkret tidak menjadi sumber utama. Searle pun menguraikan lima jenis tindakan bicara, di antaranya :
Searle sendiri mengatakan bahwa ada maksud di balik sebuah perkataan yang sederhana. Tindakan berbicara ini tidak akan berhasil jika tindakan tidak dipahami dengan benar.
Baca juga : Pengantar Ilmu Komunikasi
Teori rencana ini merupakan sesuatu yang ada sebelum adanya tindakan, berpikir tentang persoalan yang akan ada, berorientasi untuk masa yang akan datang sesuai dengan empiris. Sehingga, teori perencanaan ini sangatlah berpengaruh dan saling keterkaitan dengan waktu yang akan datang entah jangka panjang maupun pendek dengan suatu tindakan yang telah terintegrasi. (Baca juga: Sistem Komunikasi Indonesia)
Teori rencana pada umumnya dapat mengubah suatu keadaan untuk mencapai maksud yang dituju dan diperlukan adanya analisis, kebijakan, dan rancangan atau hipotesa. Dan ciri khusus dari teori perencanaan ini diadakan dengan tujuan untuk memecahkan persoalan-persoalan di waktu yang akan datang melalui tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-tahapan itu di antaranya :
Walaupun teori rencana ini disusun melalui tahap-tahap yang rapi, namun jika tidak diikuti dengan syarat yang benar dalam penyusunan rencana, hasilnya tidak akan memecahkan masalah. Syarat-syarat tersebut di antaranya :
Syarat-syarat tersebut diadakan agar terhindar dari kendala, dinamika tak beratur, kepentingan bersama, dan norma-norma yang telah berlaku. Dan faktor-faktornya melingkupi sumber daya alam maupun manusia, ideologi, sasaran atau target, kebijakan, metode, dan kondisi yang ada.
Baca juga : Komunikasi Antar Pribadi
Teori kovergensi Simbolis telah dikemukakan oleh Bales dan dikembangkan oleh Ernest Bormann dengan kelompok mahasiswa dari Universitas Minnesota (1960-1970). Teori ini lebih menekankan pada permainan kata-kata menjadi cerita, analogi, dan pidato yang menghidupkan suasana.
Sehingga, teori ini lebih sering digunakan ketika ice breking atau pidato yang memunculkan anecdote. Terkadang teori ini digunakan sebagai alat pengakraban antar individu. Mereka akan mendramatisasikan dan berfantasi untuk ajang pengakraban antar individu.
Baca juga : Komunikasi Organisasi
Paul Grice mengemukan tentang teori aturan percakapan yang menjelaskan bahwa percakapan itu haruslah logis dan mudah dimengerti. Jika percakapan tersebut menimbulkan ambiguitas dan kebingungan seorang receiver, maka seorang informan dianggap gagal dalam menyampaikan informasi. Kemudian, untuk mencapai keberhasilan percakapan yang logis, ada empat macam aturan yang harus dilakukan, di antaranya :
Baca juga : Komunikasi Massa
Sebenarnya, fungsional bukanlah sebuah teori, melainkan sebuah perspektif yang dapat digunakan sebagai pijakan atau landasan teori. Sehingga, fungsional ini lebih menekankan pada tujuan informan menyampaikan informasi kepada receiver. Seperti halnya seorang promotor atau public relation yang menyampaikan informasi kepada receiver agar tertarik dengan perusahaan yang dipromosikan atau presentasikan.
Baca Juga: Komunikasi Bisnis
Teori ini lebih menekankan bahasa yang terjadi dan diciptakan dari wajah kita sebagai informan. Wajah kita tidak akan bisa membohongi seorang receiver. Sehingga perlu adanya teori negoisasi wajah yang merupakan bagaimana seseorang dari budaya yang berbeda dapat mengelola mimik wajah yang dapat mempengaruhi persuasif atau ketertarikan seseorang. (Baca juga: Komunikasi Visual)
Teori ini telah ditulis oleh Morisson yang memiliki pengertian yaitu mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi salah satunya membahas bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan misi pada organisasi tersebut. Organisasi itu akan terbentuk ketika adanya interaksi satu sama lain dalam mencapai tujuan bersama. Lima aspek dalam berorganisasi pun di antaranya :
Baca juga : prinsip-prinsip komunikasi
Menurut Frank Jefkins, definisi citra dalam konteks humas citra diartikan sebagai sebuah kesan, gambaran, atau impresi yang tepat. Impresi yang tepat dimaksudkan sebagai pernyataan yang sesuai dengan kenyataan. Impresi tersebut merupakan bentuk keberadaan dari berbagai kebijakan para personil atau jasa-jasa dari suatu organisasi atau perusahaan.
Kemudian, terdapat empat komponen pembentukan citra, antara lain:
(Baca juga: Pola Komunikasi Organisasi)
Dari teori-teori di atas dan manfaat mempelajari teori komunikasi tentang public relations ini sangat dibutuhkan oleh seorang informan seperti public relation, promotor, bahkan seorang yang penting dalam perusahaan. Hal ini mengacu karena adanya pola pemikiran manusia yang samakin beragam hingga timbulnya konflik kesalahpahaman. Oleh karena itu, dibutuhkannya hal-hal di atas untuk mengurangi bahkan menghilangkan konflik komunikasi.
Artikel Terkait” state=”opened
Perdebatan maupun pertengkaran dalam sebuah hubungan memang menjadi sebuah hal yang wajar terjadi, namun yang…
Dalam menjalankan sebuah usaha, berkomunikasi menjadi hal yang perlu dilakukan dan tidak boleh diabaikan begitu…
Seperti yang diketahui, dengan maraknya pandemi Covid-19 yang menyerang hampir ke penjuru dunia, banyak aktifitas…
Sosial media menjadi sebuah lahan promosi yang cukup menguntungkan dan bisa dengan mudah untuk digunakan…
Saat ini digital marketing atau pemasaran digital menjadi senjata yang cukup ampuh bagi mereka pelaku…
Komunikasi Teraupetik adalah sejenis komunikasi yang dirancang dan direncanakan dengan tujuan terapi untuk membina hubungan…