Komunikasi lintas budaya atau cross cultural communication adalah bidang studi komunikasi yang memandang bagaimana manusia yang berbeda latar belakang budaya berkomunikasi. Komunikasi lintas budaya adalah studi yang berakar dari studi antropologi budaya. Titik berat komunikasi lintas budaya adalah proses komunikasi yang terjadi dalam berbagai macam budaya yang berbeda. Komunikasi lintas budaya merupakan “pintu gerbang” agar dapat memahami komunikasi antar budaya atau intercultural communication.
Baca juga: Komunikasi Politik
Pengertian Komunikasi Lintas Budaya
Pengertian komunikasi lintas budaya seringkali merujuk pada pengertian komunikasi antar budaya.
Berikut adalah beberapa teori komunikasi lintas budaya, yaitu :
A.Face Negotiation Theory
Untuk menyampaikan makna tertentu, manusia menggunakan pesan verbal dan non verbal. Salah satu pesan non verbal yang digunakan adalah pesan fasial atau air muka. Leathers dalam Rakhmat (2001 : 289 – 290) menyatakan bahwa wajah dapat menyampaikan minimal 10 makna yaitu:
Baca juga: teori komunikasi menurut para ahli
Kemudian, Ia menyimpulkan bahwa wajah mengkomunikasikan penilaian dengan ekspresi. Seperti diantaranya senang dan tidak senang, berminat atau tidak berminat pada orang lain atau lingkungan, intensitas keterlibatan dalam suatu situasi. Dan juga, tingkat pengendalian individu terhadap pernyataannya sendiri serta ada atau kurangnya pengertian. Pesan fasial ini juga diaplikasikan dalam komunikasi lintas budaya.
Dari teropong komunikasi lintas budaya, manusia dengan berbagai latar belakang budaya yang berbeda tentu tidak bisa menghindari kodratnya untuk berhubungan atau berinteraksi dengan manusia yang lainnya. Dalam membangun hubungan antar manusia tidak jarang sering menemui konflik.
Stella Ting-Toomey kemudian merumuskan face negotiation theory untuk menjelaskan pengaruh perbedaan budaya dalam menangani atau mengelola konflik yang terjadi melalui “manajemen” wajah. Menurut teori ini, norma dan budaya yang dianut oleh manusia akan mempengaruhi cara mengelola situasi konflik dan membentuk citra di mata publik.
Baca juga: Komunikasi Antar Budaya
B. Expectancy Violations Theory
Expectancy Violations Theory mencoba menguraikan perilaku manusia yang tidak terduga saat mereka berinteraksi. Teori ini menitikberatkan pada proses komunikasi yang dipengaruhi oleh norma serta budaya yang dianut dan dijadikan sebagai patokan. Adanya pelanggaran pada norma dan budaya yang dianut dapat menimbulkan persepsi positif atau negatif. Sehingga individu akan bersikap hati-hati terhadap individu yang lain.
Expectancy violations theory juga bergantung pada jarak dan ruang. Manusia cenderung mengatur jarak dan ruang sebagai cara untuk mengungkapkan tingkat kedekatan antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Dalam teori ini jelaskan bahwa manusia cenderung untuk melindungi jarak dan ruang mereka saat harapan mereka mengalami pelanggaran.
Baca juga: Pengantar Ilmu Komunikasi
C. Teori Akomodasi Komunikasi
Teori akomodasi komunikasi menitikberatkan pada strategi individu untuk mengurangi atau menambah jarak komunikatif yang bergantung pada norma dan budaya yang dianut. Teori akomodasi komunikasi menguraikan kecenderungan manusia untuk menyesuaikan perilaku saat mereka berinteraksi.
Kemudian, alasan di balik perilaku ini dijelaskan sebagai bentuk untuk mengontrol perbedaan sosial yang ada. Orang mengakomodasi kegiatan komunikasi mereka untuk mendapatkan persetujuan dan menetapkan citra positif di depan orang lain. Lingkungan di mana mereka berinteraksi juga mempengaruhi perilaku komunikasi.
Baca juga: Komunikasi Antar Pribadi
Ada dua jenis proses akomodasi yang dijelaskan dalam teori ini, yaitu :
• konvergen – adalah proses di mana orang cenderung untuk beradaptasi dengan karakteristik komunikasi orang lain untuk mengurangi perbedaan sosial.
• divergen – adalah proses dimana individu menekankan pada perbedaan sosial dan perbedaan nonverbal yang ada.
Baca juga: Komunikasi Organisasi
C. Conversational constraints theory
Teori yang dikembangkan oleh Min-Sun Kim ini mencoba untuk menjelaskan perbedaan strategi percakapan yang dimiliki oleh masing-masing budaya dan dampak yang ditimbulkan oleh perbedaan tersebut. Teori ini menggunakan pendekatan ilmu komunikasi sosial yang memandang bahwa budaya mempengaruhi komunikasi.
Baca juga: Komunikasi Massa
D. Anxiety/Uncertainty Management Theory
Teori yang dikemukakan oleh William Gundykunst mengasumsikan bahwa individu akan merasa menjadi orang asing diantara pertemuan antar budaya yang menimbulkan rasa cemas, ketidakpastian dan ketidaknyaman.
Fokus dari teori ini adalah perbedaan budaya yang terdapat dalam suatu kelompok atau orang asing. Rasa kecemasan dan ketidakpastian menyebabkan komunikasi menjadi tidak efektif. Komunikasi yang efektif dapat terjadi apabila komunikator dapat mengelola kecemasan dan ketidakpastian tersebut dengan tepat.
Baca juga: Komunikasi Bisnis
Karakteristik Komunikasi Lintas Budaya
Komunikasi lintas budaya memiliki beberapa karakteristik, yaitu :
Baca juga: Sosiologi Komunikasi
Chaney dan Martin (2004 : 11) dalam bukunya Intercultural Business Communication, menyatakan bahwa yang dimaksud dengan hambatan komunikasi atau communication barrier adalah segala sesuatu yang menjadi penghalang untuk terjadinya komunikasi yang efektif.
Perbedaan budaya sendiri merupakan salah satu faktor penghambat dalam komunikasi antar budaya, karenanya hambatan – hambatan komunikasi tersebut juga sering disebut sebagai hambatan komunikasi antar budaya, sebagai hambatan dalam proses komunikasi yang terjadi karena adanya perbedaan budaya antara komunikator dan komunikan.
Baca juga: Teori Komunikasi Antar Budaya
Adapun faktor hambatan komunikasi antar budaya yang sering terjadi antara lain: fisik, budaya, persepsi, motivasi, pengalaman, emosi, bahasa (verbal), nonverbal, kompetisi.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bahwa komunikasi lintas budaya merupakan pintu gerbang untuk bisa memahami komunikasi antar budaya. Seringkali komunikasi lintas budaya merujuk pada komunikasi antar budaya. Padahal keduanya memiliki cakupan yang berbeda.
Sebagaimana bentuk komunikasi lainnya, mempelajari komunikasi lintas budaya memiliki berbagai manfaat, yaitu :
Baca juga: Pola Komunikasi Organisasi
Demikian ulasan singkat mengenai komunikasi lintas budaya dan perbedaannya dengan komunikasi antar budaya. Semoga menambah pengetahuan kita mengenai komunikasi lintas budaya pada khususnya dan ilmu komunikasi pada umumnya.
Perdebatan maupun pertengkaran dalam sebuah hubungan memang menjadi sebuah hal yang wajar terjadi, namun yang…
Dalam menjalankan sebuah usaha, berkomunikasi menjadi hal yang perlu dilakukan dan tidak boleh diabaikan begitu…
Seperti yang diketahui, dengan maraknya pandemi Covid-19 yang menyerang hampir ke penjuru dunia, banyak aktifitas…
Sosial media menjadi sebuah lahan promosi yang cukup menguntungkan dan bisa dengan mudah untuk digunakan…
Saat ini digital marketing atau pemasaran digital menjadi senjata yang cukup ampuh bagi mereka pelaku…
Komunikasi Teraupetik adalah sejenis komunikasi yang dirancang dan direncanakan dengan tujuan terapi untuk membina hubungan…