Peran media, utamanya media massa, dalam konstruksi realitas sosial dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat kita abaikan. Media massa seperti radio dan televisi ataupun media komunikasi modern seperti internet memberikan pengaruh kepada cara pandang kita sebagai khalayak dalam memandang dunia. Selain itu, kehadiran media pun mempengaruhi perilaku serta pola tanggapan yang diberikan oleh khalayak.
Konstruksi realitas sosial merupakan premis yang sangat mendasar untuk mengetahui bagaimana dan mengapa individu memandang dunia dengan cara tertentu serta apa peran media dalam membentuk pandangan itu. Konstruksi realitas sosial pada hakekatnya menerima suatu pengalaman subyektif dengan realitas baik melalui peliputan media atau media itu sendiri.
Baca :
Pengertian
Teori konstruksi sosial merujuk pada proses dimana khalayak secara bersama-sama membentuk pemahaman mereka tentang dunia. Para ahli mengasumsikan bahwa proses pemaknaan dikembangkan melalui koordinasi antar khalayak. Berbagai macam terminologi telah digunakan oleh para ahli untuk mengidentifikasi pemikiran ini yaitu social construction of reality, social constructionism, social constructionist, social constructivism, social constructivist, namun yang paling sering digunakan adalah konstruksi sosial yang dapat mengacu pada proses dan gerakan para peneliti yang menggunakan pendekatan ini.
Terminologi konstruksi sosial dikenalkan pertama kali oleh Peter Berger dan Thomas Luckmann dalam bukunya The Social Construction of Reality yang berakar pada paradigma Amerika dan interaksi simbolik. Mereka mengkombinasikan berbagai asumsi dalam sosiologi dan filsafat. Menurut Berger dan Luckmann, manusia membentuk lingungannya sendiri melalui pembahasaan. Mereka dengan rinci mengupas bagaimana realitas diproduksi ulang melalui praktek-praktek sosial melalui tiga tahapan proses, yaitu eksternalisasi, objektifikasi, dan internalisasi. Berger dan Luckmann hanya fokus untuk memahami konstruksi pengetahuan bukan untuk mengetahui proses komunikasi yang berlangsung. Karena itu, dalam bukunya mereka sama sekali tidak menyinggung tentang komunikasi massa.
Baca : Karakteristik Komunikasi Massa
Asumsi Dasar
Asumsi dasar teori konstruksi sosial yang digagas oleh Berger dan Luckmann adalah bahwa terdapat korespondensi yang terus berlanjut antara makna dan maknanya di dunia ini (dan) bahwa kita mempunyai akal sehat tentang realitas (mereka). Asumsi ini dikembangkan untuk menjelaskan bagaimana realitas dibangun secara sosial.
Sementara itu, dalam komunikasi, asumsi dari teori konstruksi sosial adalah bahwa manusia merasakan pengalaman dengan cara membentuk sebuah model dunia sosial dan cara kerjanya. Pada dasarnya, teori konstruksi realitas sosial menunjukkan asumsi ontologis yang merupakan hakekat eksistensi manusia.
Baca :
Dalam komunikasi, terdapat dua unsur yang sangat relevan yaitu asumsi bahwa manusia merasakan pengalaman dengan membentuk sebuah model dunia sosial dan bagaimana ia bekerja serta penekanan pada bahasa sebagai sistem terpenting dalam pembentukan realitas. Adapun implikasi yang dihasilkan adalah bahwa percakapan memiliki fungsi sebagai instrumen yang paling penting dalam memelihara realitas. Dalam konstruksi realitas sosial, terdapat tiga konsep dasar yaitu sosial, konstruksi, dan realitas.
1. Sosial
Salah satu implikasi teori konstruksi sosial adalah adanya pengakuan bahwa realitas sosial melibatkan adanya interaksi antar manusia. Konstruksi dapat bersifat sosial manakala membutuhkan kerja sama dibandingkan dengan usaha individu.
2. Konstruksi
Inti dari konstruksi sosial adalah kata kerja untuk membangun, yang memiliki arti membangun sesuatu atau menghasilkan sesuatu, atau mewujudkan sesuatu yang sebelumnya tidak ada. Menurut James Carey, umumnya konstruksi sosial dipahami sebagai usaha yang dilakukan melalui 4 (empat) tahapan yaitu konstruksi, perawatan, perbaikan, dan perubahan.
Kita cenderung untuk menciptakan makna sosial sebagai bagian dari dunia fisik. Banyak sekali realitas sosial yang tidak memiliki eksistensi fisik seperti misalnya peran sosial dan lain-lain. Dapat dikatakan bahwa aktor atau pelaku sosial memberikan teks verbal maupun nonverbal serta pemahaman mengenai pentingnya produksi sosial dan lain-lain.
Para pelaku sosial menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi untuk membuat sesuatu terjadi atau menjadi nyata. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa bahasa merupakan konstruksi sosial yang paling penting sehingga menjadi topik utama untuk dianalisis oleh para peneliti.
Konstruksi Sosial sebagai Teori Komunikasi
Teori konstruksi sosial sangat penting bagi komunikasi karena melalui komunikasilah kita dapat membangun dan memahami dunia sosial kita. Kita menciptakan dunia sosial melalui kata-kata, tindakan, dan produk media. Teori konstruksi sosial sangat tepat untuk menjelaskan hubungan antara tingkatan mikro yang meliputi kata-kata, gambar, atau tindakan untuk menyelidiki proses makro yang mencakup struktur atau institusi.
Misalnya bagaimana orang menggunakan kata-kata yang menggambarkan ras tertentu. Teori konstruksi sosial menyediakan kerangka dasar bagi berbagai teori komunikasi massa berupa asumsi serta teknik penelitian yang mendasarinya.
Terdapat beberapa teori yang dapat dikaitkan langsung dengan konstruksi realitas sosial, diantaranya adalah :
Teori-teori komunikasi massa tersebut memberikan pengaruh mengenai “makna di kepala kita” yang dinyatakan dalam teori konstruksi sosial. Menurut Malvin De Fleur (2016), konstruksi sosial dibangun melalui proses komunikasi antar pribadi dan komunikasi massa. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa teori konstruksi realitas sosial merupakan seperangkat proposisi yang sistematis dan saling berkaitan. Adapun intisari dari teori konstruksi realitas sosial menurut Melvin De Fleur adalah sebagai berikut :
Baca : Teori Dramaturgi
Sebagaimana diketahui bahwa media memegang peranan yang sangat penting dalam proses konstruksi sosial melalui hiburan dan informasi. Informasi yang diperoleh melalui media memberikan pengaruh yang besar terhadap persepsi manusia tentang dunia. Masing-masing individu tidak selalu dapat secara langsung mengalami berbagai kejadian yang ada, karenanya mereka harus tergantung pada yang lainnya dalam artian menyediakan pengalaman yang tidak dapat dialami secara langsung.
Menurut R. Surette (2007) terdapat 4 tahapan konstruksi sosial oleh media, yaitu :
Baca : Teori Semiotika Ferdinand de Saussure
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan konstruksi sosial, yaitu :
1. Kelebihan Teori Konstruksi Sosial
2. Kelemahan Teori Konstruksi Sosial
Mempelajari teori konstruksi sosial yang diulas oleh para ahli dapat menambah pengetahuan dan pemahaman kita mengenai konstruksi sosial dari berbagai sudut pandang, khususnya komunikasi karena melalui komunikasilah kita membangun, membentuk, dan memahami dunia sosial kita.
Demikianlah uraian singkat tentang teori konstruksi sosial. Semoga menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang teori konstruksi sosial sebagai teori komunikasi massa kontemporer. Semoga bermanfaat.
Perdebatan maupun pertengkaran dalam sebuah hubungan memang menjadi sebuah hal yang wajar terjadi, namun yang…
Dalam menjalankan sebuah usaha, berkomunikasi menjadi hal yang perlu dilakukan dan tidak boleh diabaikan begitu…
Seperti yang diketahui, dengan maraknya pandemi Covid-19 yang menyerang hampir ke penjuru dunia, banyak aktifitas…
Sosial media menjadi sebuah lahan promosi yang cukup menguntungkan dan bisa dengan mudah untuk digunakan…
Saat ini digital marketing atau pemasaran digital menjadi senjata yang cukup ampuh bagi mereka pelaku…
Komunikasi Teraupetik adalah sejenis komunikasi yang dirancang dan direncanakan dengan tujuan terapi untuk membina hubungan…