Teori Komunikasi Organisasi

12 Teori Komunikasi Organisasi Menurut Para Ahli dan Penjelasannya

Komunikasi organisasi adalah suatu penampakan dan persepsi pesan atau informasi di dalam unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Di dalam organisasi pada umumnya terdapat unit-unit komunikasi dalam beberapa hubungan hierarkis antara yang satu dengan yang lainnya juga berfungsi dalam suatu lingkungan tertentu.

Baca juga : Komunikasi Sosial

Di dalam komunikasi organisasi terdapat beberapa teori sebagai studi lanjutan tentang organisasi yang akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Teori Struktural Klasik/Organisasi Klasik/Tradisional

Teori ini bisa disebut juga sebagai teori mesin yang berkembang sejak tahun 1800-an (abad ke 19). Dalam teori ini, organisasi digambarkan sebagai lembaga yang tersentralisasi dengan tugas-tugasnya yang terspesialisasi juga memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku sehingga tidak kreatif, monton dan tanpa inovatif.

Sehingga dinamakan teori mesin karena mesin merupakan penggambaran sebagai sesuatu yang sudah ditetapkan tanpa bergerak sendiri. Dalam teori ini terdapat empat kondisi pokok di antaranya kekuasaan, saling melayani, doktrin, dan disiplin.

Baca juga :

2. Teori Neoklasik/Hubungan Manusiawi (Elton Mayo)

Teori ini telah muncul dikarenakan adanya ketidakpuasan dengan teori klasik. Teori ini juga menyempurnakan teori sebelumnya, yaitu teori klasik. Teori ini beracuan pada “Pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja.”

Percobaan yang dilakukan oleh Elton Mayo di Pabrik Howthorne pada tahun 1924. Perusahaan yang juga merupakan pemilik perusahaan Western Electric di Cicero dan disponsori oleh Lembaga Riset Nasional Amerika ini telah menemukan kesimpulan bahwa pentingnya memperhatikan insentif upah dan kondisi kerja karyawan, merupakan suatu hal yang sangat penting demi peningkatan produktivitas.

Baca juga : Komunikasi Sosial

3. Teori Fusi (Bakke & Argyris)

Karena dengan adanya kesadaran akan masalah pada kepuasan minat manusia yang berbeda-beda dalam suatu birokrasi, maka Bakke pada tahun 1950 telah menyarakan adanya proses fusi. Dia mengatakan bahwa organisasi, hingga suatu tahap tertentu, mempengaruhi individu. Sementara pada saat yang sama, individu memberikan pengaruh pada organisasi yang dipersonalisasikan oleh setiap individu pegawai dan invidu lainnya disosialisasikan oleh organisasi.

Hal tersebut menyebabkan adanya pegawai menunjukkan ciri-ciri organisasi, dan setiap jabatan nampak unik dan berbeda dengan ciri khasnya masing-masing. Sehingga membuat setiap individu dan jabatan dapat dimodifikasi sesuai dengan minat dan bakat khusus individu.

Di tahun 1957, Argyris yang juga seorang rekan Bakke di Universitas Yale telah menyempurnakan pendapat Bakke. Ia mengemukakan bahwa ada suatu ketidaksesuaian yang mendasar antara kebutuhan pegawai yang matang dengan persyaratan ormas organisasi. (Baca juga : Pengaruh Media Sosial)

Baca juga:

4. Teori Peniti Penyambung (Likert)

Renis Likert dari Universitas Michigan telah mengembangkan suatu model peniti penyambung atau the linking pin model. Teori ini menggambarkan struktur organisasi yang berkaitan dengan beberapa kelompok yang saling tumpang tindih. Dalam teori ini terdapat penyelia yang merupakan anggota dari dua kelompok yaitu pemimpin unit rendah dan tinggi.

Baca juga:

Penyelia ini memiliki fungsi sebagai peniti penyambung alias mengikat kelompok kerja yang satu dengan yang lainnya pada tingkat berikutnya. Pada teori ini lebih mengacu pada struktur ke atas daripada struktur ke bawah, komunikasi, pengawasan, dan pencapaian tujuan semua diarahkan ke atas.

Sehingga dapat dikatakan bahwa proses berkelompok memiliki peranan yang sangat penting pada suatu organisasi dalam membuat organisasi yang berstruktur peniti penyambung dengan efisien. Karena semua kelompok harus bersifat efektif.

Baca :

5. Teori Komunikasi Kewenangan (Chester Barnard)

Teori ini berfokus pada sumber kewenangan dari pemerintah dalam menjalankan proses hukum publik maupun pribadi. Teori ini dikembangkan oleh Chester Barnard.

Selain Chester, Indroharto juga menyampaikan tiga macam kewenangan yang bersumber dari perundang-undangan kewenangan di antaranya adalah atribusi, delegasi, dan mandat.

Atribusi merupakan pemberian kewenangan oleh pembuat undang-undang sendiri kepada suatu organ pemerintahan, baik yang sudah maupun yang masih baru. Delegasi merupakan penyerahan wewenang yang dimiliki oleh organ pemerintahan kepada organ yang lain. Sedangkan mandat merupakan suatu pelimpahan wewenang kepada bawahan dari atasan.

Baca juga : Teori Komunikasi Antar Pribadi

6. Teori Sistem (David Easton)

Teori ini memberikan arti sebagai kesatuan yang terbentuk dari beberapa unsure. Unsure yang banyak ini berada dalam keterkaitan yang mengikat dan fungsional. Masing-masing individu saling kohesif satu sama lain, hingga ketotalitasannya unit dapat terjaga utuh eksistensinya.

Baca :

Tinjauan tersebut merupakan pandangan dari segi bentuknya. Sehingga dapat dikatakan bahwa pengertian sistem, di samping dapat diterapkan pada sesuatu yang bersifat ‘immaterial’ atau suatu proses ‘immaterial’, juga dapat diterapkan pada sesuatu yang bersifat material. Dalam sifat ‘immaterial’, penentuan modelnya lebih cenderung berfungsi sebagai alat analisis, dan merupakan suatu cara, tata, rencana, skema, prosedur, atau metode. Sistem sendiri merupakan suatu cara yang mekanismenya berpola tapi tetap konsisten dan otomatis.

Baca juga:

Sistem adalah suatu model yang menjelaskan hubungan tertentu antara sub-sub sistem dengan sistem sebagai suatu unit (David Easton, 1984:59).

Baca juga:

7. Teori Organisasi Modern/Teori Terbuka

Teori ini diawali pada tahun 1950 yang merupakan kelanjutan dari teori klasik atau neoklasik. Teori modern biasa disebut sebagai ‘Analisa Sistem’ atau ‘teori Terbuka’. Karena pada teori ini, pemikiran atau paradigma orang sudah mengalami perkembangan dan lebih kritis lagi daripada sebelumnya yang cenderung disetir oleh atasan. Teori ini sebenarnya merupakan teori yang memadukan antara teori klasik dengan teori neoklasik yang berusaha member pengembangan mengenai teori-teori sebelumnya.

Baca juga :

Teori ini memandang karena pada hakikatnya, suatu organisasi merupakan satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukanlah sesuatu yang tertutup dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar, melainkan sesuatu yang terbuka dan berkaitan dengan lingkungan sekitar. Dengan kata lain, siapa yang ingin bertahan, maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.

Baca juga:

Teori lain yang berkaitan dengan komunikasi organisasi, diantaranya:

8. Teori X dan Y (Douglas Mcgregor)

Teori ini disebut juga sebagai teori perilaku yang menjelaskan bahwa suatu perilaku tertentu dapat membedakan antara pemimpin dengan yang bukan pemimpin. Konsep teori ini dikemukakan oleh Douglas McGregor dalam buku ‘The Human Side Entreprise’ yang mana para manajer atau pemimpin memiliki dua jenis pandangan terhadap anggotanya.

Baca juga: pengantar ilmu komunikasi

9. Teori Contigency (Joan Woodward)

Teori Contigency yang diprakarsai oleh Joan Woodward ini telah menganggap bahwa kepemimpinan merupakan suatu proses yang melihat kemampuan seorang pemimpin untuk melakukan pengaruhnya tergantung dengan situasi tugas kelompok atau grup dan tingkat-tingkat daripada gaya kepemimpinannya, kepribadiannya, dan pendekatannya yang sesuai dengan kelompoknya.

Baca juga :  komunikasi massa – Cabang Ilmu Komunikasi

10. Teori Interaksi Simbolik

Teori interaksi simbolik merupakan teori yang memiliki asumsi bahwa manusia pasti membentuk makna melalui proses komunikasi. Teori ini lebih cenderung pada pentingnya konsep diri dan paradigm yang dimiliki setiap individu berdasarkan interaksinya dengan individu lain.

Baca juga :

11. Teori Kultural Organisasi

Dalam suatu organisasi terdapat berbagai orang dengan latar belakang yang berbeda-beda. Organisasi akan baik, jika terdapat di dalamnya adalah suatu budaya yang baik pula, pun dengan sebaliknya. Karena budaya merupakan perangsang pikiran dan sauh, seperti sistem dalam beberapa teori objektif.

Baca juga :

12. Teori Hierarki (Abraham Maslow)

Teori ini telah diprakarsai oleh Abraham Maslow yang mengungkapkan bahwa beberapa kebutuhan di tingkat rendah haruslah terpenuhi terlebih dahulu sebelum beberapa kebutuhan di tingkat lebih tinggi. Teori ini sebenyanya sebagai teori yang memberikan mnotivasi pada setiap orang yang menangkapn kiasan ini.

Baca juga :

Itulah seiring berkembangnya zaman dan juga dengan teori tentang komunikasi organiassi yang pernah ada. Beberapa teori memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga tidak ada yang baru di dunia ini, yang ada hanya pengembangan dari yang sebelumnya.

[accordion multiopen=”true
Artikel terkait lainnya

Recent Posts

Stonewalling: Pengertian dan Dampaknya

Perdebatan maupun pertengkaran dalam sebuah hubungan memang menjadi sebuah hal yang wajar terjadi, namun yang…

3 years ago

Komunikasi Pemasaran Terpadu – Pengertian, Tujuan, Strategi, Proses

Dalam menjalankan sebuah usaha, berkomunikasi menjadi hal yang perlu dilakukan dan tidak boleh diabaikan begitu…

4 years ago

6 Strategi Komunikasi Efektif Saat Pandemi

Seperti yang diketahui, dengan maraknya pandemi Covid-19 yang menyerang hampir ke penjuru dunia, banyak aktifitas…

4 years ago

8 Tips Komunikasi Efektif Di Media Sosial

Sosial media menjadi sebuah lahan promosi yang cukup menguntungkan dan bisa dengan mudah untuk digunakan…

4 years ago

9 Teknik Digital Marketing Paling Efektif

Saat ini digital marketing atau pemasaran digital menjadi senjata yang cukup ampuh bagi mereka pelaku…

4 years ago

5 Contoh Komunikasi Terapeutik Pada Lansia

Komunikasi  Teraupetik adalah sejenis komunikasi yang dirancang dan direncanakan dengan tujuan terapi untuk membina hubungan…

4 years ago