Buku adalah jendela dunia. Tanpa perlu bersusah payah keluar dari rumah, kita bisa menikmati keindahan dunia hanya lewat buku. Namun sebuah buku memiliki perjalanan yang cukup panjang untuk bisa dinikmati oleh pembaca.
Ada banyak proses yang perlu dilewati untuk bisa menjadi sebuah buku yang layak untuk dibaca. Dalam penerbitan, naskah harus melewati penilaian kriteria kelayakan naskah terlebih dahulu. Berikut ini adalah beberapa kriteria kelayakan naskah dalam penerbitan:
1. Kesesuaian visi dan misi
Hal pertama yang harus dinilai dari sebuah naskah adalah kesesuaian dari visi dan misi penerbitan. Naskah haruslah sesuai dengan visi misi penerbitan. Jika penerbitan punya visi dan misi mengembangkan pendidikan, maka naskah haruslah memiliki visi dan misi yang sama di dalamnya.
2. Kesesuaian tema
Penilaian kriteria kelayakan naskah dalam penerbitan selanjutnya dari sebuah naskah adalah kesesuaian tema. Naskah tidak boleh melenceng dari tema yang sedang digunakan dalam penerbitan. Jika tema yang diusung oleh penerbitan adalah tentang kesehatan, maka naskah juga harus membahas mengenai kesehatan.
Baca juga:
- Teori produksi pesan
- Teori komunikasi dalam budaya organisasi
- Pendekatan teoritik dalam komunikasi politik
- Objektivitas dalam teori komunikasi
- Metode pendekatan objektif dalam teori komunikasi
Naskah yang tidak sesuai dengan tema yang dibahas akan dikembalikan atau tidak dilanjutkan penilaiannya. Maka dari itu, sangat penting bagi seorang penulis untuk memiliki pengetahuan yang cukup mengenai tema yang sedang berlangsung agar naskahnya layak untuk diterbitkan.
3. Orisinil
Pihak penerbitan tentunya hanya akan menerbitkan naskah yang benar-benar asli atau orisinil. Naskah yang orisinil akan memiliki nilai yang lebih karena belum pernah diterbitkan sebelumnya. Naskah orisinil juga sangat aman sehingga penerbitan tidak akan mendapatkan masalah mengenai hak cipta dari naskah yang dijiplak.
4. Kesesuaian format
Setiap penerbitan pasti memiliki standar kriteria kelayakan naskah dalam penerbitan itu tersendiri dalam format penyusunan naskah. Mulai dari ukuran kertas, ukuran huruf, hingga jenis paragraf yang digunakan. Dengan memberikan ketentuan format naskah kepada penulis, maka pihak penerbitan akan jauh lebih mudah untuk mengoreksi naskah. Penerbitan juga tidak perlu melakukan editing pada penyusunan naskah yang memakan waktu cukup banyak.
5. Tidak bertele-tele
Naskah yang layak untuk diterbitkan adalah naskah yang enak untuk dibaca. Naskah yang isinya singkat dan padat namun tepat sasaran dalam menyampaikan isinya. Naskah yang seperti ini akan lebih menarik untuk dibaca para penikmat buku.
Baca juga:
- Teori Aus dalam komunikasi intrapersonal
- Teori jaringan dalam komunikasi organisasi
- Teori strukturasi dalam komunikasi organisasi
- Cara membuat pesan persuasif dalam komunikasi bisnis
- Teori komunikasi dalam periklanan
Berbeda dengan naskah yang bertele-tele justru akan membuat pembaca menjadi bosan. Imbasnya bukan hanya buku tersebut saja yang tidak dibaca, namun buku selanjutnya yang akan diterbitkan karena sudah mencap perusahaan penerbitan hanya memproduksi buku yang tidak layak baca.
6. Bahasa yang mudah dipahami
Sebuah naskah bukan hanya harus memiliki kesesuaian tema dan visi misi, namun juga harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh para pembaca, bahkan pembaca yang minim pendidikan sekalipun.
Bahasa yang mudah dipahami akan membuat pembaca menjadi lebih nyaman untuk menyelesaikan bacaannya. Selain itu, pembaca juga tidak akan bosan karena tidak perlu berpikir keras untuk mengartikan bahasa yang digunakan. Bahasa yang tidak sesuai dengan jenjang pendidikan dapat mempengaruhi siapa pembeli buku dan jumlah buku yang akan terjual.
7. Segmentasi pembaca yang tepat
Sebuah buku bukan hanya harus diterbitkan begitu saja agar mendapatkan keuntungan yang besar, tapi juga manfaat yang akan diberikan pada para pembaca nantinya. Segmentasi pembaca yang tepat akan sangat mempengaruhi diterima tidaknya buku tersebut di pasar nanti.
Baca juga:
- Teori modernisasi dalam komunikasi internasional
- Efek pesan iklan terhadap penggunaan produk pemasaran
- Pola komunikasi organisasi
- Teori konflik dalam sosiologi komunikasi
- Teori hubungan manusia dalam komunikasi organisasi
Jika penerbitan adalah perusahaan yang bergerak dalam produksi buku anak-anak, maka pastikan bahwa segmentasi pembaca yang ada di dalam naskah adalah anak-anak. Jangan sampai naskah yang diterbitkan justru menargetkan pembaca dewasa.
8. Memiliki nilai jual yang tinggi
Sebuah penerbitan sudah seharusnya mampu untuk menilai apakah suatu naskah layak untuk diterbitkan atau tidak. Sebuah naskah yang memiliki nilai jual yang tinggi di dalamnya akan memudahkan pihak penerbitan untuk memasarkannya.
Penentuan nilai ini dilihat dari isi naskah, bahasa yang digunakan, serta kemampuan naskah dalam menyuguhkan bacaan yang menarik. Maka dari itu, diperlukan orang yang benar-benar ahli dalam menilai sebuah buku untuk menentukan kelayakan sebuah naskah.
Itulah kriteria kelayakan naskah dalam penerbitan yang layak untuk diterbitkan. Semua kriteria penilaian naskah ini biasanya dilakukan dalam rapat redaksi dimana naskah diputuskan untuk diterima atau dikembalikan kepada penulisnya.
Meskipun melalui pemrosesan yang cukup panjang, namun hasil yang didapatkan juga akan selalu memuaskan. Maka dari itu, sudah selayaknya bagi kita untuk selalu menghargai setiap buku yang telah diterbitkan.