Komunikasi Organisasi merupakan bentuk pertukaran pesan antara unit-unit komunikasi yang berada dalam organisasi tertentu sebagaimana dengan melihat pada sejarah perkembangan ilmu komunikasi . Organisasi sendiri terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hirarkis antara yang satu dengan yang lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan dalam komponern komponen komunikasi. Komunikasi organisasi melibatkan manusia sebagai subyek yang terlibat dalam proses menerima, menafsirkan, dan bertindak atas informasi. Menurut Wiryanto, Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi.
Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi dalam upaya menciptakan proses komunikasi efektif . Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual, komunikasi organisasi serupa dengan komunikasi internal dan juga teori komunikasi persuasif .
Teori Strukturasi Dalam Komunikasi Organisasi
Strukturasi merupakan proses yang mana konsekuensi tindakan yang tidak disengaja (unintended consequences of action) menciptakan norma, aturan, peran, atau struktur sosial lainnya yang akan menghambat atau mempengaruhi tindakan di masa
depan. Gagasan teori ini diterapkan ke dalam komunikasi organisasi. Struktur merupakan manifestasi dan produk komunikasi dalam organisasi sebagaimana teori kosnsitensi kognitif dalam komunikasi pesuasif .
Teori strukturasi sendiri mengajarkan konsep tentang individu yang dikatakan sebagai aktor(agency) yang memiliki peran untuk meproduksi dan mereproduksi struktur dalam tatanan ssosial yang mapan. Jadi agen mampu untuk merubah dan menghasilkan struktur-struktur baru jika tidak menemukan kepuasan dari struktur yang sudah ada sebelumya. Struktur merupakan seperangkat aturan (rule) dan sumber daya (resource) atau seperangkat hubungan transformasi yang diorganisasikan secara rekursif sebagai sifat-sifat sosial.
Dalam teori strukturasi, si agen atau aktor memiliki tiga tingkatan kesadaran:
- Kesadaran diskursif (discursive consciousness). Yaitu, apa yang mampu dikatakan atau diberi ekspresi verbal oleh para aktor, tentang kondisi-kondisi sosial, khususnya tentang kondisi-kondisi dari tindakannya sendiri. Kesadaran diskursif adalah suatu kemawasdirian (awareness) yang memiliki bentuk diskursif.
- Kesadaran praktis (practical consciousness). Yaitu, apa yang aktor ketahui (percayai) tentang kondisi-kondisi sosial, khususnya kondisi-kondisi dari tindakannya sendiri. Namun hal itu tidak bisa diekspresikan si aktor secara diskursif. Bedanya dengan kasus ketidaksadaran (unsconscious) adalah, tidak ada tabir represi yang menutupi kesadaran praktis.
- Motif atau kognisi tak sadar (unconscious motives/cognition). Motif lebih merujuk ke potensial bagi tindakan, ketimbang cara (mode) tindakan itu dilakukan oleh si agen. Motif hanya memiliki kaitan langsung dengan tindakan dalam situasi yang tidak biasa, yang menyimpang dari rutinitas. Sebagian besar dari tindakan-tindakan agen sehari-hari tidaklah secara langsung dilandaskan pada motivasi tertentu.
Menurut Barker (2011) Strukturasi mengandung tiga dimensi, yaitu sebagai berikut:
- Moralitas atau arahan yang tepat, yaitu menyatakan cara bagaimana seharusnya sesuatu itu dilakukan.
- Pemahaman (interpretation / understanding), yaitu menyatakan cara agen memahami sesuatu.
- Kekuasaan dalam bertindak, yaitu menyatakan cara agen mencapai suatu keinginan.
Anthony Giddens merupakan seorang sosiolog dari London yang terkenal berkat pengembangan teori stukturasi yang mengkritik adanya teori fungsionalisme dari Talcott Parsons. Giddens adalah teoritis sosial Inggris masa kini yang sangat penting dan salah seorang dari sedikit teoritisi yang sangat berpengaruh di dunia.
Giddens lahir 18 Januari 1938 (Clark, Modgil dan Modgil, 1990). Giddens menghasilkan buku yang berjudul The Class Structure of Advanced Societies (1975)
Dalam teori strukturasi , Giddens (1984) menyatakan bahwa kunci untuk memahami komunikasi dalam kelompok dan organisasi adalah dengan mempelajari struktur yang berfungsi sebagai fondasi. Giddens membuat perbedaan antara konsep sistem(system) dan struktur (structure).
- Istilah sistem merujuk pada kelompok atau organisasi itu sendiri dan perilaku yangdilaksanakan oleh kelompok tersebut untuk mencapai tujuannya. Contohnya, dalam sistemkependudukan ada Rukun Tetangga (RT).
- Istilah struktur merujuk pada aturan-aturan dan sumber daya yang digunakan paraanggotanya untuk menciptakan dan mempertahankan sistem serta untuk mengarahkanperilaku mereka. Contohnya, jika ada Rukun Tetangga (RT), maka pasti ada aturan berupatata tertib warga.
Strukturasi merupakan teori yang dikembangkan oleh Anthony Giddens sebagai jalan tengah untuk mengakomodasi dominasi struktur atau kekuatan sosial dengan pelaku tindakan (agen) seperti juga teori disonansi kognitif . Ini dijadikan sebagai penengah perdebatan kencang antara strukturalisme dan subyektivisme. Strukturalisme yang menekankan pada dominasi peran struktur di dalam kehidupan sosial dan menjadi kekuatan sosial yang mampu mencengkram dan mengendalikan individu-individu secara penuh. Sedangkan hal ini berbanding terbalik dengan konsep subyektivisme yang lebih menekankan pada peran dan tindakan individu aktif sebagai faktor dominan dalam suatu tatanan kehidupan sosial sebagaimana teori pembelajaran sosial dalam komunikasi massa ,.
Teori strukturasi merupakan teori yang menepis dualism (pertentangan) dan mencoba mencari likage atau pertautan setelah terjadi pertentangan tajam antara struktur fungsional dengan konstruksionis mfenomenologis. Giddens tidak puas dengan teori pandangan yang dikemukakan oleh struktural-fungsional, yang menurutnya terjebak pada pandangan naturalistik. Pandangan naturalistik mereduksi aktor dalam stuktur, kemudian sejarah dipandang secara mekanis, dan bukan suatu produk kontengensi dari aktivitas agen. Tetapi Giddens juga tidak sependapat dengan konstruksionisme-fenomenologis, yang baginya disebut sebagai berakhir pada imperalisme subjek. Oleh karenanya ia ingin mengakiri klaim-klaim keduanya dengan cara mempertemukan kedua aliran tersebut. lAdSense-C]
Giddens menyelesaikan debat antara dua teori yang menyatakan atau berpegang bahwa tindakan manusia disebabkan oleh dorongan eksternal dengan mereka yang menganjurkan tentang tujuan dari tindakan manusia Menurut Giddens, struktur bukan bersifat eksternal bagi individu-individu melainkan dalam pengertian tertentu lebih bersifat internal. Terkait dengan aspek internal ini Giddens menyandarkan pemaparannya pada diri seorang subjek yang memiliki sifatnya yang otonom serta memiliki andil untuk mengontrol struktur itu sendiri sebagaimana teori efek media massa .
Teori Strukturasi termasuk ke dalam tradisi Sosio Kultural. Pendekatan sosio kultural terhadap teori komunikasi menunjukan cara pemahaman kita terhadap makna, norma, peran, dan peraturan yang dijalankan secara interaktif. Tradisi ini memfokuskan diri pada bentuk-bentuk interaksi antar manusia daripada karakteristik individu atau model mental. Interaksi merupakan proses dan tempat makna, peran, peraturan, serta nilai budaya yang dijalankan.
Menurut teori strukturasi, saat agen memuliki kuasa untuk memproduksi tindakan juga berarti saat melakukan reproduksi dalam konteks menjalani kehidupan sosial sehari-hari. Salah satu proposisi utama teori strukturasi adalah bahwa aturan dan sumberdaya yang digunakan dalam produksi dan reproduksi tindakan sosial sekaligus merupakan alat reproduksi sistem (dualitas struktur) seperti juga pada teori komunikasi dua tahap .
itulah tadi Teori Strukturasi Dalam Komunikasi Organisasi beserta penjabarannya. Semoga dapat menjadi referensi dan tambahan ilmu bagia anda sekaligus juga memberikan manfaat.