Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa lepas satu sama lain karena saling membutuhkan. Manusia membutuhkan komunikasi untuk bisa berhubungan dengan yang lain. Hampir setiap hari manusia melakukan komunikasi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia terhadap komunikasi hampir sama pentingnya dengan kebutuhan manusia terhadap sandang, pangan dan juga papan.
Pada zaman sekarang ini, arus globalisasi membuat manusia harus harus berpikir kreatif untuk bisa bertahan karena ketatnya persaingan ekonomi. Disamping itu, kita bisa lihat bagaimana perkembangan teknologi informasi di Indonesia yang turut menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Sekarang ini, hampir semua orang memiliki teknologi canggih untuk berkomunikasi. Teknologi tersebut bahkan dapat dibawa kemana – mana, menjauhkan yang dekat dengan jarak yang cukup jauh.
Jaringan internet yang ditemukan oleh manusia membuat manusia semakin mudah berhubungan dengan yang lain bahkan walaupun lintas negara. Ada banyak cara manusia untuk berkomunikasi, sehingga terdapat perbedaan komunikasi verbal dan non verbal. Manusia juga dapat melakukan komunikasi dalam berbagai bentuk mulai dari komunikasi interpersonal hingga komunikasi massa yang melibatkan orang yang banyak. Namun, di era sekarang ini, orang orang lebih cenderung bersosialisasi melalui media sosial.
Media sosial memang sangat memudahkan karena kita tidak perlu bertatap muka langsung, mengatur jadwal ketemuan yang kadang susah, dll. Namun, dibalik kemudahannya tentu ada efek lain yang bisa saja menimbulkan salah persepsi dan lain sebagainya. Sangat penting bagi kita untuk membangun proses komunikasi efektif sehingga tidak menimbulkan salah paham yang bisa berakibat fatal dan malah tujuan komunikasi itu sendiri tidak tercapai.
Komunikasi Sosial
Salah satu bagian ilmu komunikasi yang meneliti tentang bagaimana proses pertukaran informasi terjadi serta dampaknya dalam kehidupan masyarakat adalah komunikasi sosial. Komunikasi sosial bisa langsung maupun tidak langsung, satu arah atau timbal balik secara dua arah, individual atau massal, dll. Sebelum pembahasan lebih lanjut mengenai komunikasi sosial, alangkah lebih baiknya jika anda mengetahui pengertian komunikasi sosial menurut para ahli seperti berikut ini:
The American Speech- Language Hearing Association berpendapat bahwa komunikasi sosial adalah kemunculan yang sinergis antara interaksi sosial, sosial kognisi, pragmatis (verbal dan nonverbal), dan pemrosesan bahasa yang reseptif dan ekspresif. Ringkasnya, komunikasi sosial merujuk pada berbagai situasi sosial.
Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana pada tahun 2001 mengemukakan pendapat mereka tentang komunikasi sosial. Menurut keduanya, komunikasi sosial merupakan upaya untuk menyampaikan suatu maksud tertentu kepada orang lain sehingga orang tersebut dapat memahami maksud yang disampaikan.
Barbara Cook juga mengemukakan pendapat tentang komunikasi sosial dimana komunikasi sosial adalah kemampuan seorang individu untuk berkomunikasi secara sosial. Komunikasi sosial ini dapat dipahami dengan baik melalui pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang definisi dari social reciprocity dan komunikasi. Social reciprocity adalah interaksi interaksi yang ditampilkan melalui penggunaan perhatian bersama untuk saling berbagi pengalaman dan emosi dengan anggota lain pada berbagai kegiatan atau peristiwa dan konteks.
Baca juga :
- Teori pertukaran sosial dalam komunikasi kelompok
- Proses perubahan sosial dan budaya dalam komunikasi
- Pendekatan persuasif dalam komunikasi sosial
Kelompok Sosial
Pada komunikasi sosial yang terjadi, kita mungkin juga tidak menyadari jika kita merupakan bagian dari berbagai macam kelompok sosial yang ada. Sejak kita terlahir, kita sudah berada dalam kelompok sosial yang disebut dengan keluarga. Selain itu, dilingkungan sekitar anda, anda juga termasuk menjadi suatu kelompok sosial tertentu misalnya kelompok agama tertentu.
Berdasarkan hal tersebut, dapat anda lihat jika kelompok sosial merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan anda karena berada didalamnya. Pada saat anda berada dalam suatu kelompok sosial, mau tidak mau anda akan mempunyai sauatu kewajiban tertentu untuk mengikuti harapan dari anggota kelompok yang lainnya. Meskipun dengan keikutsertaan anda tidak selalu berpengaruh.
Kelompok sosial sendiri adalah sejumlah orang yang mempunyai suatu nilai dan norma, harapan dan keteraturan hidup. Namun bukan berarti setiap sekumpulan orang disebut dengan kelompok sosial. Suatu kelompok dibedakan berdasarkan klasifikasi tertentu. Berikut ini klasifikasi kelompok sosial dalam komunikasi sosial.
1 . Klasifikasi Menurut Cara Terbentuknya
1.A. Kelompok Semu
Kelompok semu sifatnya sementara dan biasa disebut dengan khalayak umum atau khalayak ramai. Kelompok ini tidak memiliki aturan sebagai pengendali kelompok tersebut. Anda bisa lihat ciri – ciri kelompok semu seperti berikut:
- Tidak direncanakan karena ada unsur ketidaksengajaan, spontan dan mendadak
- Tidak terorganisir
- Tidak adanya interaksi
- Tidak ada kesadaran saat berkelompok
- Tidak konstan ketidak hadirannya
Baca juga :
- Jenis-jenis komunikasi serial
- Variabel komunikasi bisnis
- Strategi komunikasi pemasaran melalui jejaring sosial
Jenis kelompok semu ada 3, yaitu:
a. Kerumunan
Ada beberapa jenis kerumunan, yaitu khalayak penonton, kelompok perencanaan, kerumunan panik, kerumunan penonton, kerumunan emosional, kerumunan tak bermoral, dll
b. Massa
Massa terdiri dari orang yang anonim dan heterogen, tidak dapat berinteraksi dan bertindak secara teratur, mempunyai sikap yang kurang kritis dan mudah dipengaruhi oleh aktor dari massa tersebut.
c. Publik
Kelompok ini memiliki ciri ciri yang hampir sama dengan massa. Kelompok publik kemunginan terbentuk tidak padatempat yang sama dan terbentuk karena adanya perhatian yan disatukan oleh alat komunikasi media massa seperti tv, radio, dll.
1.B Kelompok Nyata
Klasifikasi kelompok sosial dalam komunikasi sosial berikutnya terdiri dari:
a. Kelompok statis, ciri cirinya adalah tidak adanya perencanaan, tidak terorganisir dalam wadah tertentu, tidak adnaya interaksi, tidak adanya kesadaran kelompok, dan kehadirannya secara konstan
b. Kelompok Sosial, ditandai berdasarkan ciri ciri sosial yang sama bisa pendidikan, hobi, dll. Ciri lainnya adalah menjadi ikatan emosional yang menimbulkan kesadaran kolektif bagi pra anggotanya.
Baca juga :
- Teori komunikasi dalam budaya organisasi
- Teori konflik dalam sosiologi komunikasi
- Tradisi dalam ilmu komunikasi
2. Klasifikasi Menurut Kualitas Hubungan Antar Anggota
A. Kelompok primer, dimana hubungan antar anggotanya saling mengenal dan sifatnya informasl seperti sahabat atau keluarga
B. kelompok sekunder, dimana hubungan antar anggotanya formal, impersonal dan didasarkan asas manfaat seperti ikatan alumni, dll.
3. Klasifikasi berdasarkan besar kecilnya jumlah anggota
Klasifikasi ini dipaparkan oleh George Simmel. Contohnya adalah keluarga, rukun tetangga, rukun warga, desa dan kelompok tersebut dapat berkembang menjadi kelompok sosial yang lebih luas seperti kota hingga provinsi dan para anggotanya memiliki hubungan yang erat.
4. Klasifikasi menurut pencapaian tujuan
Klasifikasi ini menjadi 2 bentuk yaitu kelompok formal dan informal.
5. Klasifikasi menurut pendapat merton
Merton membagi kelompok menjadi membership group dan reference group.
6. Klasifikasi menurut sudut pandang invidu
Klasifikasi ini dibedakan dalam kelompok sendiri dan kelompok luar
Demikianlah pembahasan mengenai klasifikasi kelompok sosial dalam komunikasi sosial. Semoga bermanfaat.