“Kotler dkk (2016) mendefiniskan komunikasi pemasaran sebagai sarana yang digunakan untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen baik langsung atau tidak langsung mengenai produk atau merek yang mereka jual“. Sementara itu, “Kayode (2014) mendefinisikan komunikasi pemasaran sebagai interaksi yang dilakukan oleh organisasi atau perusahaan dan pelanggan dan calon pelanggan dengan menggunakan satu media atau lebih seperti surat, surat kabar, majalah, televisi, radio, billboards, telemarketing, dan internet“.
Sebelum internet berkembang, kegiatan komunikasi pemasaran yang merupakan bagian dari bauran pemasaran dilakukan dengan menggunakan media massa. Sesuai dengan karakteristik media massa, organisasi atau perusahaan hanya dapat menyampaikan pesan secara satu arah saja kepada pelanggan atau calon pelanggan. Namun dengan hadirnya internet sebagai media komunikasi, organisasi atau perusahaan kini dapat berkomunikasi dua arah dengan pelanggan dan calon pelanggan. Konsekuensinya, pelanggan atau calon pelanggan menjadi lebih aktif berpartisipasi dalam proses pemasaran.
Interaksi dua arah antara organisasi atau perusahaan dengan pelanggan atau calon pelanggan melalui macam-macam media komunikasi inilah yang dinamakan dengan komunikasi pemasaran terpadu. Komunikasi pemasaran terpadu atau integrated marketing communication adalah strategi komunikasi dua arah yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan melalui koordinasi dengan beragam media. Strategi yang dimaksud menekankan pada strategi isi pesan dan pengiriman pesan melalui beragam media yang sesuai. Salah satu media yang digunakan dalam strategi komunikasi pemasaran terpadu adalah jejaring sosial.
Apakah jejaring sosial itu?
Jejaring sosial adalah salah satu jenis media sosial yang memungkinkan penggunanya tetap terhubung satu sama lain dengan cara menciptakan informasi profil pribadi, mengundang teman dan koleganya untuk dapat mengakses informasi profil yang telah dibuat, mengirim surat elektronik, dan pesan instan. Profil yang dibuat biasanya meliputi foto, video, berkas audio, blog, dan lain sebagainya. Contoh jejaring sosial di antaranya adalah Facebook, Twitter, dan lain sebagainya. Di era digital seperti sekarang, jejaring sosial digunakan sebagai media komunikasi pemasaran. Tujuannya adalah untuk membangun dan memperteguh hubungan dengan konsumen dan menciptakan reputasi merek.
Dalam strategi komunikasi pemasaran khususnya strategi marketing online, jejaring sosial kerap digunakan sebagai media komunikasi pemasaran yang mendukung atau melengkapi media komunikasi pemasaran lainnya seperti website atau laman. Umumnya, organisasi atau perusahaan memiliki website atau laman khusus sebagai tanda keberadaan organisasi atau perusahaan. Namun, memiliki halaman tersendiri di jejaring sosial juga penting bagi organisasi atau perusahaan agar memudahkan pelanggan ataupun calon pelanggan untuk mencari dan menemukan organisasi atau perusahaan di dunia maya.
Untuk itu, organisasi atau perusahaan memerlukan strategi komunikasi pemasaran melalui jejaring sosial yang menekankan pada isi pesan yang kreatif dan sejalan dengan strategi komunikasi pemasaran yang memayunginya. Perlu dipahami bahwa setiap organisasi atau perusahaan dapat menyusun strategi komunikasi pemasaran masing-masing bergantung pada organisasi atau perusahaan yang bersangkutan dan jenis produk atau layanan yang akan dijual. Dengan kata lain, strategi komunikasi pemasaran yang sesuai di suatu organisasi atau perusahaan belum tentu dapat diterapkan di organisasi atau perusahaan lain.
Adapun strategi komunikasi pemasaran melalui jejaring sosial secara umum adalah sebagai berikut.
1. Menentukan khalayak sasaran
Sebagai salah satu faktor pendukung strategi komunikasi yang utama, khalayak sasaran perlu ditentukan melalui analisis khalayak karena berkaitan erat dengan pesan yang akan disampaikan. Hasil analisis khalayak ini menjadi dasar bagi pemasar untuk merumuskan pesan yang disesuaikan dengan minat, sikap, dan keyakinan khalayak sasaran.
2. Menentukan tujuan komunikasi
Strategi komunikasi pemasaran melalui jejaring sosial yang kedua adalah menentukan tujuan komunikasi yang sesuai dengan strategi komunikasi pemasaran yang telah ditetapkan. Penetuan tujuan komunikasi ini didasarkan atas identifikasi khalayak sasaran, informasi yang dibutuhkan oleh khalayak, dan tujuan organisasi atau perusahaan.
3. Menentukan tujuan pesan
Pesan yang akan disampaikan melalui jejaring sosial hendaknya mencerminkan misi organisasi atau perusahaan secara keseluruhan. Misalnya tujuan pesan adalah untuk meningkatkan brand awareness, menciptakan persepsi positif terhadap organisasi atau perusahaan, dan meyakinkan khalayak untuk membeli produk atau layanan. Tujuan pesan hendaknya dinyatakan dengan jelas dan disesuaikan dengan jenis jejaring sosial yang digunakan agar tujuan pesan dapat dicapai dengan efektif. Hal ini mengingat masing-masing jejaring sosial seperti Facebook atau Twitter memiliki karakteristik dan khalayak tersendiri.
4. Merumuskan pesan
Tujuan merumuskan pesan jejaring sosial tidak hanya untuk menjangkau khalayak sasaran melainkan juga untuk menimbulkan efek yang diinginkan. Karena itu, pesan yang dirumuskan oleh pemasar hendaknya disajikan secara singkat, pada, dan jelas; dapat memotivasi khalayak sasaran untuk terus terhubung dengan pesan yang disampaikan, konsisten, dan dapat dibagikan oleh khalayak sasaran ke pengguna lainnya dengan mudah. Yang juga harus diperhatikan adalah cara penggunaan bahasa dalam media sosial yang mencakup ejaan, tata bahasa, dan tanda baca karena pesan yang disampaikan melalui jejaring sosial adalah pesan tertulis. Penulisan pesan yang tidak akurat dapat memengaruhi kredibilitas merek yang diusung oleh pemasar.
5. Menempatkan pesan di jejaring sosial yang sesuai
Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, LinkedIn, dan lain-lain memiliki karakteristik tersendiri. Karena itu sebagai pemasar perlu untuk menentukan peran masing-masing jejaring sosial dalam komunikasi pemasaran agar pesan dapat ditempatkan di jejaring sosial yang tepat. Tujuannya adalah agar dapat menjangkau khalayak sasaran secara efektif dan berdampak pada khalayak sasaran.
6. Evaluasi
Umpan balik yang diberikan oleh khalayak sasaran kepada pemasar dari masing-masing jejaring sosial hendaknya dapat diukur untuk mengetahui tingkat efektivitas pesan dan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Hasil evalusasi digunakan untuk perencanaan di masa mendatang.
Demikianlah ulasan singkat tentang strategi komunikasi pemasaran melalui jejaring sosial. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang komunikasi pemasaran khususnya strategi komunikasi pemasaran melalui jejaring sosial.