Komunikasi Sosial merupakan interaksi dalam bentuk komunikasi yang dilakukan oleh seorang individu dengan individu lainnya atau dengan suatu kelompok individu dalam masyarakat. Dengan melakukan komunikasi sosial, seseorang akan dapat menjalin kerjasama dengan anggota masyarakat lainnya, dalam rangka mencapai tujuan bersama. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai pengertian komunikasi sosial, anda bisa membaca komunikasi sosial menurut para ahli.
Dalam menyampaikan suatu informasi, seseorang harus memperhatikan etika komunikasi serta hambatan – hambatan komunikasi agar komunikasi yang efektif dapat berjalan. Terdapat beberapa jenis informasi yang disampaikan dalam berkomunikasi; antara lain jenis informasi edukatif persuasif dan rekreatif. Informasi persuasif pada umumnya berupa pesan yang berisi himbauan atau ajakan agar komunikan bersedia mengikuti kemauan komunikator.
Persuasi memanfaatkan situasi psikologis dan sosiologis komunikan untuk mempengaruhinya, sehingga tujuan pesan dapat dicapai. Dengan menerapkan pendekatan persuasif dalam komunikasi sosial, komunikator dapat membuat komunikan bersedia mengikuti ajakan/himbauan yang disampaikan dengan senang hati, suka rela atau tanpa paksaan. Terdapat beberapa pendekatan atau teknik komunikasi persuasif yang dapat dilakukan oleh komunikator untuk mempermudah dalam mempersuasi komunikan.
Dengan menerapkan tehnik pendekatan persuasif, komunikan dimungkinkan untuk menegetahui, memahami, serta menguasai kerangka acuan untuk komunikan. Baik kondisi fisik atau mentalnya, suasana lingkungan, serta tanggapan komunikan. Berikut ini akan Pakar Komunikasi paparkan 10 pendekatan persuasif dalam komunikasi sosial berdasarkan tehnik persuasif dari Willian S. Howell (Rosenblatt, Cheathem, dan Watt, 1977).
- The Yes Response Technique
Tujuan utama tehnik persuasif ini adalah mengusahakan agar komunikan menjawab “Ya”. Dalam tehnik ini komunikator mengarahkan komunikan untuk membentuk suatu pendapat, sikap, atau prilaku tertentu dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan tertentu. Pernyataan-pernyataan tersebut dibuat dan diatur sedemikian rupa agar mendorong komunikan menjawab “Ya”, setelah itu diupayakan agar komunikan menepati janji yang telah dibuatnya tersebut(baca juga: contoh fungsi persuasif dalam komunikasi organisasi).
- Putting It Up To You
Tujuan tehnik ini adalah agar komunikator dapat menjalin hubungan secara psikologis dengan komunikan. Tehnik ini dapat dilakukan dengan cara menanyakan pendapat, kesetujuan atau ketidak setujuan komunikan terkait topik yang dibicarakan, juga menanyakan kejelasan pemahamannya, serta penilaiannya terhadap topik tersebut.
- Simulated Disinterest
Tujuan tehnik komunikasi persuasif ini adalah untuk menekankan perasaan cemas yang dibarengi oleh sikap memaksa agar komunikan mengikuti keinginan komunikator. Ketika melakukan penekanan serta pemaksaan dalam menyampaikan suatu pesan, seringkali didapati bahwa komunikan cenderung resistan atau kebal terhadap pesan yang disampaikan komunikator. Untuk mengatasi asumsi ini, komunikator dapat berpura-pura tidak tertarik atau tidak terlalu perduli akan hasil persuasi yang diharapkannya dari komunikan.
- Transfer
Tujuan tehnik ini adalah mengupayakan atmosphere atau lingkungan yang mendukung persuasi yang dilakukan. Aptmosphere atau lingkungan akan mempengaruhi hasil persuasi. Jika komunikator bersikap positif terhadap keadaan sekitar (dimana pendekatan persuasi dilakukan), maka akan tercipta pula suasana positif. Namun sebaliknya, jika kondisi lingkungan ternyata bersifat negatif, bisa saja menimbulkan dampak berupa sikap negative pada komunikator. Hal tersebut tentu juga akan mempengaruhi proses serta hasil persuasi yang dilakukan komunikator (baca juga: proses interaksi sosial).
- Bandwagon Technique
Tujuan tehnik ini adalah membentuk keyakinan pada diri komunikan, untuk menyetujui dan melaksanakan pesan yang disampaikan komunikator. Dalam melakukan tehnik ini, komunikator membujuk komunikan dengan mengemukakan bahwa semua orang termasuk komunikator tentunya, menyetujui atau melakukan gagasan yang disampaikannya tersebut. Komunikator berupaya sedemikian rupa, sehingga akhirnya komunikan merasa yakin untuk mengikuti keinginan komunikator, sebab orang lain juga melakukan hal yang sama.
- Say It With Flower
Tujuan tehnik ini adalah untuk mengambil hati komunikan, dengan cara memuji mereka. Komunikator dapat melakukannnya dengan mengungkapkan kekagumannya akan kemampuan, kelebihan, kecakapan, atau kepandaian komunikan. Namun dalam pengungkapannya, sebaiknya jangan dilakukan secara berlebihan (baca juga: teori strategi komunikasi). Seseorang cenderung lebih senang menerima pengakuan serta pujian yang tulus dari orang lain. Ketika menerima pujian yang tulus, hati komunikan cenderung lebih mudah diambil, dan membuatnya tertarik terhadap persuasi yang dilakukan komunikator.
- Don’t Ask If As Which
Tujuan tehnik persuasi ini adalah dengan membuat sasaran memaknai pesan dengan jelas, dan mendapati banyak pilihan disana. Dalam tehnik ini komunikator memberikan berbagai penawaran kepada komunikan. Penawaran tersebut disampaikan sedemikian rupa sehingga komunikan menemukan banyak pilihan dalam ide atau gagasan yang disampaikan tersebut. Hindari penawaran yang tidak ada apa-apanya, agar komunikan merasa tertarik dengan ide atau gagasan yang disampaikan dalam pesan tersebut. Kemas bahasa yang digunakan dalam komunikasi, sehingga komunikan mengerti dengan jelas isi pesan yang disampaikan, serta berbagai pilihan yang akan bisa didapatkannya sehingga jalannya proses komunikasi efektif.
- The Swap Technique
Tehnik ini bertujuan untuk membuat komunikator merasa berkewajiban untuk menyetujui atau melaksanakan ide atau gagasan yang disampaikan oleh komunikator. Dalam teknik ini, komunikator melakukan teknik barter (baca juga: teori negosiasi). Barter ini dapat dilakukan dengan memberikan sesuatu yang berharga bagi komunikan agar komunikan bersedia mengikuti keinginan komunikator. Contohnya promo, jika membeli 5 buah mie instant maka akan mendapatkan gratis 1 botol minuman. Dalam komunikasi sosial dapat dilakukan misalnya dengan memberikan informasi penting yang mungkin sangat berguna bagi komunikan (baca juga: jenis-jenis interaksi sosial). Dengan demikian, komunikan akan merasa berkewajiban untuk menyetujui atau melaksanakan ide atau gagasan yang disampaikan komunikator.
- Reassurance
Tujuan tenik ini adalah agar komunikator tetap terus menjalin hubungan secara psikologis dengan komunikan, meskipun pesan telah tersampaikan. Dalam tehnik ini, komunikator harus tetap menjaga agara jalinan hubungan dengan komunikan tidak terputus begitu saja setelah persuasi pesan dilakukan. Sebisa mungkin komunikator menghubungi kembali komunikan, baik melalui pesan singkat, telepon, surat, atau bahkan melakukan kunjungan ke rumah atau tempat kerja komunikan (baca juga: perkembangan alat komunikasi). Hal ini dilakukan supaya komunikan dapat merasa tentram dan yakin bahwa keputusan yang diambilnya adalah benar, dan menjaga agar mereka tetap mengikuti apa yang komunikator inginkan.
- Technique of Irritation
Teknik ini bertujuan untuk membujuk agar komunikan mengikuti keinginan komunikator dan membuat keputusan. Trhnik ini berkesan memaksa, yang jika gagal akibatnya akan cukup berbahaya bagi komunikator, sebab komunikator bisa saja di cap sebagai ‘tukang paksa’. Namun hal ini dapat siatasi dengan melakukan bujukan secara halus dengan bahasa yang dikemas sedemikian rupa sehingga memberikan kesan yang baik. Dengan demikian ide atau gagasan dalam pesan yang disampaikan terasa sangat halus, sehingga maksud terselubung yang terkandung dalam pesan tersebut tidak tercium oleh komunikan hingga akhirnya komunikan memberikan respon yang komunikator harapkan.
Demikian artikel mengenai 10 pendekatan persuasif dalam komunikasi sosial ini. Terdapat 10 tehnik pendekatan persuasif dalam komunikasi sosial, yaitu the yes response technique, putting it up to you, simulated disinterest, transfer, bandwagon technique, say it with flower, don’t ask if as which, the swap technique, reassurance, technique of irritation. Semoga bermanfaat!