3 Karakteristik Komunikasi Massa Menurut Wright

Charles Robert Wright adalah seorang Profesor Emeritus Komunikasi dan Sosiologi di Annenberg School for Communication, Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat. Beliau dikenal sebagai ahli sosiologi komunikasi massa serta analis fungsional media yang sangat berpengaruh. Wright lahir pada tanggal 26 Februari 1927 di Pennsauken, New Jersey, Amerika Serikat dan meninggal pada tanggal 17 Oktober 2017.

Wright bergabung dengan fakultas Annenberg School for Communication pada tahun 1969. Sebelumnya beliau adalah seorang Profesor Sosiologi di Universitas California Los Angeles. Ia juga mengajar di Universitas Columbia dimana ia melakukan penelitian dengan Columbia’s Bureau of Applied Social Research. Sebelum bergabung dengan Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat, ia menjabat sebagai Direktur Program pada Sociology and Social Psychology di National Science Foundation di Washington, DC. Ia meraih gelar sarjana ilmu sosial dari Columbia College dan kemudian memperoleh gelar M.A dan Ph.D di bidang sosiologi dari Universitas Columbia.

Ketertarikannya pada bidang sosiologi komunikasi massa diwujudkan dalam karya ilmiahnya yang terkenal berjudul Mass Communication : Sociological Perspective (1959). Adapun  berbagai penelitian yang dilakukan Wright lebih banyak menitikberatkan pada analisis sosiologis dan sosiologi komunikasi, sosiologi komunikasi massa, efek pendidikan, perilaku komunikasi massa dan struktur sosial. Salah satu proyek penelitian yang Wright lakukan bersama dengan peneliti lainnya di Annenberg School of Communication, Universitas Pennsylvania adalah penelitian mengenai besarnya efek media massa yakni televisi dalam membentuk kepercayaan, ide atau gagasan, dan perilaku khalayak massa.

Pengertian Komunikasi Massa

Menilik berbagai pengertian komunikasi massa menurut para ahli disimpulkan bahwa tidak ada pengertian komunikasi massa yang universal. Dalam arti, pengertian komunikasi massa berbeda antara satu ahli ke ahli lainnya. Berikut adalah beberapa pengertian komunikasi massa yang dikemukakan oleh para ahli.

  • Bittner (1980) mendefinisikan komunikasi massa sebagai proses penyampaian pesan kepada sejumlah besar orang melalui media massa.
  • DeFleur dan Dennis (1985) mendefinisikan komunikasi massa sebagai proses digunakannya media oleh komunikator untuk menyebarkan pesan secara luas dan terus menerus diciptakan makna-makna yang diharapkan dapat memengaruhi khalayak yang besar dan berbeda-beda melalui berbagai macam cara.
  • Ruben (1992) mendefinisikan komunikasi massa sebagai proses dimana informasi diciptakan dan disebarkan oleh organisasi untuk dikonsumsi khalayak.
  • Littlejohn dan Foss (2011) mendefinisikan komunikasi massa sebagai proses dimana organisasi media memproduksi dan mentransmisikan pesan kepada publik yang luas dan proses di mana pesan-pesan tersebut dapat dilihat, digunakan, dipahami, dan dipengaruhi oleh khalayak.
  • McQuail menyatakan bahwa komunikasi massa adalah satu-satunya proses komunikasi yang berjalan pada tingkatan masyarakat luas, serta mudah diketahui oleh karakteristik kelembagaannya.

Secara umum, dari berbagai pengertian komunikasi massa menurut para ahli disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah proses pengiriman atau penyampaian pesan kepada orang-orang yang berjumlah sangat besar dan tersebar luas melalui saluran komunikasi massa. Namun Wright memiliki pandangan lain mengenai pengertian komunikasi massa yang dikemukakan oleh para ahli.

Menurut pandangan Wright (1975), pengertian komunikasi massa tidak dapat disinonimkan dengan komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan macam-macam media komunikasi seperti media massa tradisional ataupun media massa berteknologi modern lainnya. Walaupun media berteknologi modern memang penting dalam membantu proses komunikasi massa yang sangat rumit, namun kehadiran media komunikasi tersebut tidak selalu berarti sebagai suatu komunikasi massa. Dalam Nasution (tanpa tahun : 8) Wright (1975) menjelaskan,

“Bukan komponen-komponen tekniknya yang membedakan peralatan tertentu sebagai media massa, melainkan komunikasi massa merupakan suatu jenis khusus komunikasi yang melibatkan kondisi-kondisi operatif yang distingtif, terutama di antaranya adalah keadaan khalayak, keadaan pengalaman komunikasi (communication experience) yang dirasakan oleh mereka yang ikut serta, dan keadaan komunikator”.

Selain itu, Wright juga menjelaskan bahwa konsep komunikasi yang dianutnya tidak terbatas pada suatu mode atau saluran tertentu dari pertukaran simbol-simbol. Menurutnya, pengertian komunikasi massa sejatinya lebih dari sekedar transmisi informasi yang mekanik antara pengirim pesan dan penerima pesan.

Dengan demikian, pengertian komunikasi massa menurut Wright (1986) dalam Hikmat (2018) adalah sebagai berikut.

The new form can be distinguished from older types by following mayor characteristic it is directed toward relatively large, heterogeneous and anonymous audiences; message are transmitted publicly often-times to reach most audience member simultaneously, and are transient in character; the communicator tends to be or to operate within a complex organization that may involve great expense.

Terjemahan bebas dari pengertian komunikasi massa di atas adalah sebagai berikut.

Komunikasi massa adalah suatu bentuk baru komunikasi yang dapat dibedakan dari bentuk komunikasi sebelumnya, yang diikuti oleh beberapa karakteristik utama yaitu diarahkan kepada khalayak yang luas, heterogen, dan anonim; pesan dikirimkan kepada publik guna menjangkau sejumlah besar khalayak secara simultan dan serempak; komunikator cenderung merupakan organisasi yang kompleks atau mereka yang berada dalam organisasi yang kompleks.

Karakteristik Komunikasi Massa

Pengertian komunikasi massa yang dikemukakan oleh Wright tersebut sekaligus menunjukkan beberapa karakteristik komunikasi massa terkait dengan komponen-komponen komunikasi seperti khalayak, pesan, dan komunikator. Adapun karakteristik komunikasi massa menurut Wright yang dimaksud adalah sebagai berikut.

1. Khalayak

Karakteristik komunikasi massa menurut Wright yang pertama berkaitan dengan khalayak. Menurut Wright, komunikasi massa ditujukan kepada khalayak yang luas, heterogen, dan anonim.

  • Khalayak luas adalah karakteristik terpenting komunikasi massa. Yang dimaksud dengan khalayak yang luas adalah khalayak yang tidak hanya luas secara geografis melainkan juga secara sosial-psikologis. Dalam arti, jumlah khalayak dalam komunikasi massa sangat besar yang tersebar luas secara geografis maupun sosial-psikologis. Di abad komunikasi massa yang lalu, melalui media massa berteknologi tradisonal mampu menjangkau khalayak dengan bantuan satelit komunikasi. Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, jumlah khalayak yang dapat dijangkau oleh media massa pun menjadi semakin luas.
  • Heterogen merujuk pada khalayak sebagai penerima pesan komunikasi massa yang memiliki komposisi yang beragam. Karakteristik audiens dalam komunikasi massa yang satu ini meliputi keberagaman dalam hal kebudayaan, gaya hidup, latar belakang, status sosial, pekerjaan, pendidikan, dan lain sebagainya.
  • Anonim atau anonimitas dalam komunikasi massa mengandung arti komunikator tidak mengenal atau tidak mengetahui siapa saja yang menjadi khalayak. Hal ini berkaitan erat dengan besarnya jumlah khalayak yang dapat dijangkau oleh media massa serta heterogenitas khalayak.

2. Pesan

Pesan komunikasi massa yang dikirimkan oleh komunikator melalui media massa kepada khalayak luas bersifat umum. Dalam arti, pesan ditujukan bagi siapa saja yang dapat menerima pesan tersebut dan tidak ditujukan bagi orang tertentu. Selain itu, melalui media massa pula, pesan dapat dikirimkan oleh komunikator dan diterima oleh khalayak dalam waktu yang singkat dan secara bersamaan. Hal ini bisa terjadi karena kemampuan media massa yang dapat menjangkau khalayak yang sangat luas.

3. Komunikator

Karakteristik komunikasi massa menurut Wright berkaitan dengan komunikator. Menurut Wright, yang menjadi komunikator dalam sistem komunikasi massa adalah seseorang yang bekerja dalam suatu lembaga atau organisasi media atau sebuah lembaga atau organisasi formal yang kompleks operasionalnya. Contoh komunikator dalam komunikasi massa yang berupa perorangan misalnya redaktur surat kabar. Sedangkan contoh komunikator dalam komunikasi massa yang berupa lembaga atau organisasi adalah lembaga pers atau organisasi media.

Apakah pers situ? Menurut UU Pers No. 40 Tahun 1999 disebutkan  bahwa pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambra, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik dan segala jenis saluran yang tersedia.

Fungsi Komunikasi Massa

Sebagaimana halnya konteks komunikasi lainnya, komunikasi massa juga memiliki beberapa fungsi. Adapun fungsi komunikasi menurut Charles Wright adalah pengawasan, korelasi, sensasi, hiburan, transmisi, mobilisasi, dan validasi.

  • Pengawasan mengandung makna bahwa fungsi komunikasi massa adalah sebagai mata dan telinga bagi mereka mencari berbagai jenis informasi tentang dunia di sekitar mereka. Di sini, masyarakat mengandalkan media massa untuk mencari jenis-jenis berita dan informasi penting yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
  • Korelasi berkaitan dengan cara media massa menyajikan fakta-fakta yang digunakan oleh khalayak untuk melihat dunia. Hal ini disebabkan jenis-jenis informasi yang diterima khalayak melalui media massa tidaklah selalu benar dan objektif. Karena itu, kita kerap melihat media massa menyajikan fakta-fakta yang berbeda antara media massa yang satu dengan media massa yang lainnya.
  • Sensasi berkaitan dengan cara media massa menempatkan pesan-pesan yang paling sensasional untuk menarik perhatian khalayak. Misalnya, jika ada suatu peristiwa seorang pencuri bernama mirip dengan seorang pejabat yang tertangkap polisi maka media akan menulis itu. Khalayak pun tentu akan langsung tertarik untuk membaca keseluruhan isi berita yang disajikan. Setelah pembaca membaca keseluruhan isi berita, pembaca menyadari bahwa yang ditangkap polisi karena mencuri bukanlah seorang pejabat melainkan seseorang yang memiliki kesamaan nama dengan pejabat tersebut.
  • Hiburan berkaitan dengan fungsi media massa untuk memberikan hiburan bagi khalayaknya. Atau memberikan ruang bagi khalayak untuk mencari hiburan. Misalnya, menonton acara konser music di televisi.
  • Transmisi berkaitan dengan fungsi media massa dalam pewarisan budaya terkait dengan nilai-nilai, aturan, norma, dan kebiasaan kepada khalayak. (Baca juga : Transmisi Budaya dalam Komunikasi Massa)
  • Mobilisasi berkaitan dengan fungsi komunikasi massa yang dapat digunakan untuk memberikan peluang kepada khalayak untuk menjadi saksi atas peristiwa yang tengah terjadi. Misalnya, siaran langsung tentang pertandingan sepak bola.
  • Validasi berkaitan dengan fungsi komunikasi massa untuk mevalidasi status dan norma-norma tertentu, individu tertentu, pergerakan, organisasi atau produk.

Manfaat Mempelajari Karakteristik Komunikasi Massa Menurut Wright

Mempelajari karakteristik komunikasi massa menurut Wright dapat memberikan beberapa manfaat di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Kita dapat mengetahui dan memahami pengertian komunikasi.
  • Kita dapat mengetahui dan memahami pengertian komunikasi massa menurut Wright,
  • Kita dapat mengetahui dan memahami karakteristik komunikasi massa menurut Wright.

Demikianlah ulasan singkat tentang karakteristik komunikasi massa menurut Wright. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang komunikasi massa terkait dengan pengertian dan karakteristiknya menurut Wright.