Media massa merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menyebarkan pesan atau informasi dari komunikator kepada komunikan dalam jumlah banyak atau sering disebut sebagai audiens. Media massa memudahkan audiens untuk mendapatkan berbagai informasi dari seluruh dunia. Audiens merupakan sekumpulan individu yang menjadi penikmat media massa (radio, televisi, buku, dan media lainnya).
Audiens radio biasanya disebut sebagai pendengar atau listeners, audiens buku biasanya disebut sebagai pembaca atau reader, dan sebutan-sebutan lain untuk audiens. Audiens merupakan seorang penikmat media yang menggunakan pola pikirnya untuk menyeleksi suatu acara yang disediakan oleh salah satu media massa. (Baca juga: Komunikasi Massa)
Dahulu audiens dikenal sebagai penonton sebuah pertunjukan seni seperti teater dan musik pada suatu daerah. Audiens pertama kali dikenal pada masa Romawi. Pertama kali mengenal media massa, audiens dianggap bersifat pasif dimana media massa dapat menguasai atau mempengaruhi pola pikir audiens. Hal ini berhubungan dengan teori-teori yang telah ditetapkan oleh pakar komunikasi massa.
Audiens yang pasif hanya menerima stimuli yang diberikan oleh media massa. Kini audiens bersifat aktif dimana seorang audiens dapat dengan mudah memilih acara apa yang ingin dinikmatinya, sehingga audiens dapat menyeleksi acara yang berpengaruh positif terhadap kehidupannya. Audiens memiliki kebebasan untuk memilih karena audiens tidak berkaitan dengan komunikator secara langsung dilihat dari segi fisik. (Baca juga: Sistem Komunikasi Massa)
Adapun karakteristik audiens dalam komunikasi massa adalah sebagai berikut:
- Bersifat anonim
Audiens bersifat anonim maksudnya adalah audiens yang berjumlah banyak tidak saling mengenal antara satu sama lain. Misalnya, dalam suatu acara komedi di salah satu saluran televisi swasta memiliki banyak penonton dari seluruh Indonesia. Audiens yang bersifat anonim tersebut dalam ruang lingkup seluruh Indonesia, sehingga tidak mungkin seorang audiens mengenal audiens lainnya. (Baca juga: Mediamorfosis dalam Komunikasi Massa)
- Bersifat heterogen
Audiens bersifat heterogen artinya audiens memiliki keanekaragaman baik dari suku, budaya, umur, jenis kelamin, strata sosial, profesi, dan lain sebagainya. Setiap media memiliki banyak penonton dalam berbagai kalangan, tetapi ada juga media yang mengkhususkan hanya untuk satu kalangan saja. Misalnya, suatu acara televisi yang hanya dikonsumsi oleh orang dewasa saja. Namun hal ini tidak berlaku keheterogenitasnya karena setiap orang dewasa ada yang memiliki umur yang beragam, agama yang beragam, kepentingan yang beragam, dan lain sebagainya. (Baca juga: Karakteristik Komunikasi Massa)
- Memiliki kesamaan tujuan
Karakter audiens ini dimiliki oleh setiap audiens baik audiens yang konkrit maupun audiens yang abstrak. Audiens relatif memiliki kesamaan tujuan dalam memilih media massa yang ingin dikonsumsinya. Kesamaan tujuan sebagai karakter audiens ini berkaitan dengan kesamaan pengalaman dalam diri audiens. (Baca juga: Teori Komunikasi Massa)
- Tidak terorganisir
Tidak terorganisir merupakan karakter audiens yang dikategorikan sebagai audiens yang abstrak. Menurut Mennicke, audiens atau massa terbagi menjadi dua, yaitu massa abstrak dan massa konkrit. Massa abstrak memiliki karakter yang tidak memiliki struktur yang jelas dan tidak terorganisir. (Baca juga: Model-model Komunikasi Massa)
- Terdiri atas jumlah besar
Audiens terdiri atas jumlah yang besar. Audiens dalam jumlah besar ini tersebar ke berbagai wilayah, sehingga seorang komunikator dalam media massa dapat menggapainya melalui berbagai acara di televisi. Tanpa media komunikasi massa maka seorang komunikator tidak dapat menjumpai satu persatu audiensnya dengan tatap muka. (Baca juga: Teori Komunikasi Massa McQuail)
- Tersebar dimanapun
Karakter audiens berikut ini berkaitan dengan jumlah audiens dimana audiens yang banyak tersebar dimanapun. Artinya, audiens tidak terbatas oleh ruang lingkup waktu. Setiap audiens dapat memperoleh informasi dimanapun dan kapanpun. (Baca juga: Fungsi Gatekeeper dalam Komunikasi Massa)
- Memiliki perbedaan persepsi
Karakter audiens ini berpengaruh terhadap audiens yang bersifat aktif. Artinya, setiap audiens memiliki perbedaan persepsi ketika menyaksikan berbagai tayangan televisi. Hal ini berkaitan dengan audiens aktif dimana audiens berperan penting untuk menyeleksi acara mana saja yang diterima oleh dirinya. Tidak semua audiens yang berpersepsi sama. (Baca juga: Fungsi FIlter dalam Komunikasi Massa)
- Secara fisik dipisahkan oleh komunikator
Seorang audiens secara fisik dipisahkan oleh komunikator. Seorang komunikator tidak dapat menjangkau audiens dengan jumlah yang banyak dan tersebar di berbagai wilayah. Oleh karena itu, seorang komunkator memanfaatkan teknologi, yaitu media massa untuk menjangkau audiens yang tersebar di beberapa wilayah. (Baca juga: Fungsi Emosi dalam Komunikasi Massa)
- Memiliki pengalaman yang sama
Setiap audiens memiliki kesamaan pengalaman dan memiliki keinginan untuk berbagi pengalaman kepada sesama audiens lainnya. Audiens yang memiliki pengalaman yang sama cenderung memilih produk media massa yang mempengaruhi kehidupannya dan media sering digunakan untuk tempat menyadarkan dirinya sendiri. (Baca juga: Perkembangan Teori Efek Komunikasi dalam Komunikasi Massa)
- Cenderung aktif
Dahulu audiens dianggap sebagai penonton yang pasif dan mudah dipengaruhi oleh media massa. Seiring dengan perkembangan zaman, audiens mulai dipandang sebagai audiens yang aktif karena memiliki rasa ingin tahu yang besar dengan berbagai pertanyaan dan audiens dapat mengkritik suatu acara di media. Audiens juga dapat menolak apabila media mempengaruhinya. (Baca juga: Etika Komunikasi Massa)
Demikian penjelasan terkait apa saja karakteristik audiens dalam komunikasi massa yang bisa ditemukan saat kita menginformasikan pesan ke khalayak ramai.