12 Pentingnya Bahasa Jurnalistik Dalam Media Massa

Bahasa jurnalistik adalah bahasa yang digunakan dalam media massa. Bahasa jurnalistik memiliki peranan penting dalam media massa. Untuk lebih memahaminya, berikut ini adalah beberapa peranan penting bahasa jurnalistik dalam media massa:

1. Alat komunikasi

Bahasa jurnalistik sangat diperlukan sebagai alat komunikasi dalam media massa. Menurut F. Rahardi, bahasa jurnalistik merupakan salah satu jenis bahasa yang digunakan dan tidak hanya pada dunia persurat kabaran atau dunia pers ataupun media masa cetak saja, namun juga media massa audio, media massa audiovisual, dan multimedia atau internet. Bahasa jurnalistik yang bersifat padat, ringkas, dan jelas membuat penyampaian komunikasi dengan berbagai jenisnya akan lebih efektif digunakan.

Baca juga :

2. Lebih mudah dimengerti

Meskipun kita hidup di negara Indonesia yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi, namun pada kenyataannya masih banyak orang yang justru tidak begitu mengerti menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Mengingat fungsi media massa adalah memberikan informasi kepada masyarakat luas, maka media massa sangat memerlukan bahasa yang lebih mudah dimengerti oleh masyarakat luas, yakni bahasa jurnalistik.

3. Mengontrol nilai sosial

Hal lain yang menjadi pentingnya bahasa jurnalistik dalam media massa adalah mampu mengontrol nilai sosial. Bahasa jurnalistik mampu menyembunyikan makna yang buruk ke dalam sebuah kalimat yang baik sehingga tidak akan terjadi chaos. Dengan bahasa jurnalistik, tingkah laku yang tertutup atau terbuka dapat dikontrol dengan baik.

Penggunaan istilah dalam bahasa jurnalistik yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia akan membuat pembaca yang mengerti arti sebenarnya dari istilah tersebut lebih mengontrol nilai sosial yang ia miliki.

Baca juga :

4. Memberikan pengetahuan baru pada masyarakat

Sebagaimana telah dikatakan sebelumnya, dalam media massa yang menggunakan bahasa jurnalistik terdapat banyak istilah yang mungkin belum atau bahkan tidak ada dalam bahasa Indonesia. Maka dari itu, lewat bahasa jurnalistik, masyarakat akan lebih mengetahui mengenai bahasa yang sedang berkembang saat ini.

Masyarakat akan lebih mengerti mengenai penggunaan berbagai macam istilah dalam kalimat secara langsung lewat bahasa jurnalistik dibandingkan lewat bahasa Indonesia yang mungkin hanya didengar ketika sedang dalam situasi yang resmi saja.

5. Mengajarkan penggunaan pola kalimat yang benar

Bahasa Indonesia yang baik dan benar biasanya hanya digunakan saat dalam kondisi yang resmi saja, seperti di sekolah atau saat rapat kerja. Akibat keterbatasan penggunaan bahasa Indonesia yang benar terlalu sedikit, maka dengan hadirnya bahasa jurnalistik yang juga menggunakan bahasa Indonesia akan lebih mempermudah pengertian penggunaan bahasa Indonesia.

Banyak masyarakat yang tidak mengerti mengenai penggunaan pola kalimat yang sebenarnya, namun dengan bahasa jurnalistik, maka masyarakat akan lebih dididik dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

6. Alat integrasi dan adaptasi sosial

Masyarakat kini dapat mengetahui berbagai macam fenomena dari seluruh dunia hanya dengan melihat media massa. Dengan penggunaan bahasa jurnalistik yang juga mengadopsi beberapa istilah asing di dalamnya, masyarakat secara perlahan juga akan menyerap perubahan ini sehingga lebih mudah beradaptasi ketika menggunakan istilah tersebut.

Misalnya saja istilah hastag atau netizen yang kini semakin banyak digunakan. Istilah ini memberikan pergeseran bahasa yang tadi terasa kaku menjadi lebih ramah di telinga.

Baca juga :

7. Alat ekspresi diri

Istilah dalam bahasa jurnalistik bisa dibilang lebih banyak dibandingkan dengan istilah yang terdapat dalam bahasa Indonesia. Maka dari itu, bahasa jurnalistik banyak digunakan oleh masyarakat sebagai alat ekspresi diri.

Misalnya saja dalam sebuah postingan di media sosial, penggunaan kata ‘baper’ yang menunjukkan ekspresi sedang sensitif atau terbawa perasaan menjadi salah satu ekspresi diri menggunakan bahasa jurnalistik.

8. Lebih dinamis

Mengapa bahasa jurnalistik dipilih sebagai bahasa dalam media massa? Hal ini dikarenakan bahasa jurnalistik lebih dinamis. Bukan berarti bahasa Indonesia tidak dinamis, namun penggunaan bahasa jurnalistik dalam media massa membuat pembaca atau penikmat berita menjadi lebih nyaman dalam menikmatinya.

Bahasa jurnalistik yang sangat fleksibel dan mudah diserap membuat bahasa ini jadi lebih sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa jurnalistik memang sangat dinamis dan selalu mengikuti perkembangan jaman.

9. Logis

Bahasa jurnalistik adalah bahasa yang singkat dan jelas sehingga lebih banyak mengandung kalimat yang logis dan lebih masuk akal. Penggunaan bahasa yang logis seperti ini lah yang biasanya lebih dipercaya dan diterima oleh masyarakat. Itulah mengapa pentingnya bahasa jurnalistik dalam media massa.

Baca juga :

10. To the point

Penggunaan bahasa jurnalistik bukanlah bahasa yang bertele-tele yang membuat pembaca atau penikmat berita menjadi bosan. Bahasa jurnalistik biasanya menggunakan bahasa yang to the point atau langsung pada intinya. Hal ini dikarenakan media massa tidak mau masyarakat bosan dengan berita yang disajikan oleh media kemudian enggan melihatnya kembali.

11. Pemberi pengaruh

Bahasa jurnalistik memiliki kekuatan yang jauh lebih kuat dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Bahasa jurnalistik mampu memberikan pengaruh kepada setiap pembacanya. Itulah mengapa banyak negara yang menggunakan media massa untuk menggerakkan rakyatnya dalam sebuah program karena kekuatan penggerak yang diberikan oleh media massa begitu kuat.

12. Dijangkau semua kalangan

Bahasa jurnalistik merupakan bahasa yang paling mudah dimengerti sehingga lebih luas cakupan jangkauannya. Bahasa jurnalistik bisa dipahami oleh banyak orang karena tidak menggunakan pola bahasa yang rumit dan selalu beradaptasi dengan istilah asing atau daerah.

Itulah 12 hal yang menyebabkan pentingnya bahasa jurnalistik dalam media massa. Bahasa jurnalistik memang merupakan bahasa yang tidak terpisahkan dari media massa karena layaknya jiwa bagi media massa.