7 Fungsi Backsound Dalam Pembuatan Film

Biasanya, film yang kita tonton tidak hanya menyuguhkan gambar visual yang menarik namun juga suara. Suara dalam film atau backsound merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembuatan film. Suara dalam pembuatan film sendiri merujuk pada segala sesuatu yang didengar dalam sebuah film seperti kata-kata, sound effects, dan musik.

Secara umum, terdapat dua kategori suara dalam film yaitu suara diegetic dan non-diegetic. Suara diegetic merujuk pada seluruh elemen audio yang bersumber dari apa yang terlihat di layar seperti dialog, suara langkah kaki, suara pintu yang ditutup, dan lain sebagainya. Sementara itu, suara non-diegetic merujuk pada seluruh elemen yang berasal dari luar dunia fiksi yang terlihat di layar seperti musik dan sound effects.

Suara yang digunakan dalam film umumnya ditujukan untuk meningkatkan mood serta menyuguhkan kepada penonton berbagai macam informasi mengenai lokasi pengambilan gambar, jalan cerita, serta karakter kisah yang diceritakan. Dengan demikian, backsound atau suara dalam film memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai berikut.

1. Menciptakan atmosfer

Fungsi backsound dalam pembuatan film adalah  menciptakan atmosfer film. Dalam arti, backsound seperti sound effects atau musik dapat mengatur nada film. Misalnya, musik latar yang hadir pertama kali ketika film diputar memberikan peluang bagi penonton untuk mengetahui dan memahami genre film serta tingkat drama dari sebuah film.

Baca juga :

Selain musik, sound effects juga dapat digunakan untuk menambah aksen atau makna dari gambar-gambar yang tampak pada layar. Hal-hal yang berkaitan dengan suara seperti misalnya tempo dan volume dapat menjadi indikasi bagi pembuat film tentang apa yang diharapkan dari reaksi penonton terkait dengan suara yang disajikan.

2. Menarik perhatian

Fungsi backsound dalam pembuatan film selanjutnya adalah untuk menarik perhatian penonton. Backsound seperti sound effects dapat mengarahkan perhatian penonton ke beberapa adegan atau perubahan dalam arah cerita film. Biasanya, backsound yang digunakan sutradara untuk menarik perhatian penonton adalah diam atau tanpa adanya suara.

3. Meningkatkan dramatisasi film

Fungsi backsound dalam pembuatan film berikutnya adalah meningkatkan dramatisasi film. Backsound khususnya beberapa sound effects seperti suara ledakan, suara angin ribut, jendela pecah, mobil tabrakan, atau suara binatang biasanya ditambahkan ke dalam film setelah proses pengambilan gambar selesai. Penambahan beberapa sound effects khusus ke dalam sebuah film bertujuan untuk menciptakan film menjadi lebih dramatis.

Misalnya, adegan suara ledakan bom di sebuah gedung dapat memberikan gambaran kepada penonton betapa besar ledakan bom tersebut serta betapa mengerikannya efek yang ditimbulkan yang ditunjukkan dengan rusaknya bangunan dan banyaknya korban.

4. Menggugah sisi psikologis

Fungsi backsound dalam pembuatan film yang keempat adalah untuk menggugah sisi psikologis penonton. Misalnya, musik yang digunakan dalam pembuatan film dapat memengaruhi dan merangsang emosi manusia yang paling mendasar seperti rasa takut dan lain sebagainya. Biasanya, backsound seperti musik yang dapat membangkitkan rasa takut digunakan dalam film-film yang bergenre horror dan thriller.

Baca juga :

5. Menciptakan kontradiksi

Fungsi backsound dalam pembuatan film berikutnya adalah untuk menciptakan berbagai macam kontradiksi. Misalnya, musik dalam film yang terdengar seperti sesuatu yang tidak diharapkan dalam sebuah adegan dapat menciptakan sebuah perasaan adanya sesuatu yang tidak benar. Contohnya, adegan tiba-tiba mati lampu serta diiringi dengan musik tertentu dapat memberikan kesan bahwa sesuatu akan terjadi.

6. Menghubungkan antaradegan

Fungsi backsound dalam pembuatan film selanjutnya adalah untuk menghubungkan antaradegan dalam film. Backsound seperti musik dapat membantu untuk merekatkan setiap adegan atau antara adegan yang satu dengan adegan lainnya menjadi satu kesatuan rangkaian cerita yang utuh sehingga mudah dipahami oleh penonton. Misalnya, perubahan adegan atau perpindahan dari adegan yang satu ke adegan berikutnya yang dilakukan secara lebih halus dengan menggunakan musik.

Meskipun berdasarkan alur cerita suatu adegan dapat melompat dari satu waktu ke waktu yang lain atau satu tempat ke tempat yang lain namun karena adegan-adegan tersebut direkatkan dengan musik, alur cerita film keseluruhan dapat dipahami oleh penonton.

Baca juga :

7. Memotret emosi

Fungsi backsound dalam pembuatan film yang terakhir adalah memotret emosi setiap karakter yang ada dalam film. Backsound seperti musik atau suara narator dapat membantu penonton memahami setiap karakter yang digambarkan dalam film. Misalnya, seraut wajah dengan ekspresi netral dapat diartikan memiliki berbagai macam perasaan yang berbeda hanya dengan jenis musik yang digunakan.

Dalam beberapa kasus, penggunaan musik untuk menggambarkan emosi setiap karakter dalam film dapat dikatakan berhasil membangkitkan emosi tertentu.

Demikianlah ulasan singkat tentang fungsi backsound dalam pembuatan film. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang backsound dan fungsinya dalam pembuatan film.