15 Pengaruh Komunikasi Dalam Kepemimpinan yang Penting dan Efektif

Dalam sistem komunikasi kelompok, yang dimaksud dengan kepemimpinan menurut Cragan dan Wright dalam Rakhmat (2001 : 165) adalah komunikasi yang secara positif mempengaruhi kelompok untuk bergerak ke arah tujuan kelompok. Kepemimpinan juga diartikan sebagai komunikasi simbolis manusia yang bertujuan untuk mengubah sikap dan perilaku orang lain dalam rangka memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan bersama. Pengertian yang dikemukakan oleh Michael Hackman dan Craig Johnson (2009) ini menunjukkan bahwa kepemimpinan tidak hanya menitikberatkan pada masalah pencapaian tujuan saja melainkan juga tentang mempengaruhi sikap dan perilaku yang diperlukan guna memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan organisasi. Dan seseorang yang mempengaruhi sikap dan perilaku orang lain melalui komunikasi disebut dengan pemimpin.

Kepemimpinan yang efektif sangat bergantung pada komunikasi efektif yang dilakukan oleh pemimpin.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemimpin menghabiskan sekitar 75% sampai 90% waktunya dengan berbagai kegiatan komunikasi baik komunikasi internal maupun komunikasi eksternal. Untuk itu, agar pemimpin dapat berkomunikasi secara efektif dengan anggotanya dan pihak eksternal, pemimpin hendaknya belajar menjadi komunikator yang baik dan mengasah keterampilan berkomunikasi efektif. Hal ini dikarenakan kemampuan komunikasi pemimpin sebagai komunikator merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi organisasi yang tidak hanya dapat membantu anggotanya menyelasaikan tugas-tugas yang diberikan melainkan juga memungkinkan bagi organisasi untuk mencapai keberhasilan.

Adapun keterampilan komunikasi yang diperlukan oleh pemimpin adalah keterampilan komunikasi interpersonal, keterampilan komunikasi kelompok serta keterampilan komunikasi strategis dan komunikasi eksternal.

  • Keterampilan komunikasi interpersonal meliputi keterampilan komunikasi lisan dan komunikasi tertulis, keterampilan komunikasi nonverbal, keterampilan mendengarkan dengan aktif, keterampilan menerima dan memberikan umpan balik, keterampilan emosi, keterampilan mengatasi konflik dan negosiasi.
  • Keterampilan komunikasi kelompok meliputi keterampilan berkomunikasi dengan anggota kelompok dan keterampilan memfasilitasi rapat atau pertemuan.
  • Keterampilan komunikasi strategis dan komunikasi eksternal meliputi kemampuan dalam menyatakan visi, misi, dan nilai-nilai; sistem komunikasi; pemimpin sebagai model peranan; manajemen pengetahuan; dan hubungan eksternal.

Berbagai keterampilan komunikasi di atas sangat dibutuhkan oleh pemimpin sebagai komunikator guna mengatur sebuah tim atau kelompok di tempat kerja serta mengatur organisasi keseluruhan secara efisien.

Seorang pemimpin yang memiliki keterampilan komunikasi yang baik dapat membantu mengembangkan pemahaman yang lebih baik bagi orang-orang di sekitarnya serta memberikan inspirasi bagi orang-orang di sekitarnya untuk mengikuti prinsip-prinsip serta nilai-nilai yang dianut oleh seorang pemimpin. Sebaliknya, seorang pemimpin yang tidak memiliki keterampilan komunikasi yang baik dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan yang telah ditetapkan oleh dirinya dan organisasi serta menjadikannya seorang pemimpin yang tidak efektif.    Dengan demikian dapat dikatakan bahwa komunikasi dan kepemimpinan yang efektif secara bersama-sama menyuguhkan komunikasi kepemimpinan yang efektif.

Adapun pengaruh komunikasi dalam kepemimpinan yang dapat menunjang keberhasilan organisasi di antaranya adalah :

1. Merumuskan Tujuan Organisasi

Seorang pemimpin harus mampu menciptakan atau merumuskan tujuan dasar organisasi. Dalam artian, pemimpin harus mampu membentuk visi yang jelas bagi organisasi dan merumuskan tugas-tugas yang diperlukan untuk membantu organisasi mencapai visi yang dimiliki.

2. Membangun Pemahaman yang Lebih Baik

Seorang pemimpin harus dapat membangun pemahaman yang lebih baik di antara anggota timnya agar tidak terjadi kesalahpahaman. Hal pertama yang harus dilakukan oleh pemimpin adalah dengan cara menyadari dan memahami apa yang dibicarakan atau disampaikan kepada anggota timnya. Setelah itu, pemimpin memilih dan merumuskan pesan tanpa adanya ambiguitas agar dapat dimengerti dan dipahami oleh anggota tim. Pesan yang dirumuskan dengan baik belum cukup jika tidak didukung dengan pengetahuan yang cukup baik tentang subyek pembicaraan serta teknik komunikasi yang tepat.

3. Membangun Kepercayaan dengan Berbagai Pihak

Kepercayaan adalah faktor yang ingin dimiliki oleh setiap individu sebelum mereka memutuskan untuk menjadi pengikut di setiap situasi. Agar seorang pemimpin memperoleh kepercayaan dari pengikutnya, seorang pemimpin harus membangun kepercayaan itu dengan cara mengkomunikasikan visi yang dimiliki serta berinteraksi dengan mereka. Jika di antara anggota tim ada yang merasa kurang percaya dengan pemimpinnya, maka hal ini dapat menjadi salah satu faktor penyebab gagalnya komunikasi dalam organisasi.

4. Menjalin Hubungan Baik dengan Pengikut

Berbicara mengenai kepemimpinan tidak dapat dilepaskan dari hubungan antar pemimpin dan yang dipimpin. Pemimpin dan pengikut atau yang dipimpin umumnya memiliki hubungan yang sifatnya dua arah. Hubungan antara pemimpin dan pengikut ini dapat memberikan dampak yang sangat besar terhadap organisasi. Agar hubungan dapat terjalin dengan baik, maka seorang pemimpin harus selektif dalam membagikan sumber daya yang dimiliki dengan pengikutnya. Hubungan yang baik antara pemimpin dan pengikutnya ditandai dengan besarnya masukan dalam pengambilan keputusan, dukungan yang sama dan saling menguntungkan, besarnya pengaruh informal, kepercayaan dan latitude negosiasi yang besar.

5. Menyatakan Visi, Misi, Nilai-Nilai dan Aturan

Seorang pemimpin yang baik hendaknya menyatakan visi, misi, nilai-nilai, atau aturan secara jelas kepada timnya dan memberikan contoh kepada timnya bahwa ia juga mengikuti aturan yang telah dibuatnya sambil berharap apa yang dilakukan olehnya akan diikuti oleh orang lain atau pengikutnya. Selain itu, seorang pemimpin juga harus mengkomunikasikan kepada timnya secara tidak langsung bahwa ia memiliki kapabilitas untuk melaksanakan apa yang ia harapkan dari timnya. Singkatnya, seorang pemimpin harus mengarahkan atau memimpin timnya dengan cara memberikan contoh kepada timnya. Komunikasi yang dilakukan pemimpin harus jelas, singkat, dan juga harus menilai pikiran, ide, dan perasaan orang lain. Kepemimpinan yang baik sangat dibutuhkan untuk merangkul semua budaya, pengetahuan, pendidikan, nilai-nilai moral, demografi yang berbeda, dan penyimpangan komunikasi.

6. Membangun Sistem Komunikasi yang Transparan

Seorang pemimpin harus dapat membentuk sistem komunikasi yang transparan. Caranya adalah dengan menciptakan dan mengawasi sistem komunikasi formal dan komunikasi informal di dalam organisasi. Hal ini dimaksudkan agar tidak ada ruang bagi komunikasi informal seperti selentingan untuk berkembang. Dalam keadaan tertentu, antara pemimpin dan tim hendaknya tidak ada rahasia yang disembunyikan kecuali memang situasi dan kondisi menuntut demikian. Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk membangun sistem komunikasi yang transparan di antaranya adalah adanya saluran komunikasi, setiap orang mengetahui beragam saluran komunikasi yang dapat digunakan, setiap orang memiliki akses ke saluran komunikasi formal, komunikasi yang dilakukan bersifat singkat dan langsung, dan lain-lain. Perlu diingat bahwa komunikasi yang efektif merupakan salah satu kunci tercapainya kepemimpinan yang efektif.

7. Memotivasi Anggota Tim

Seorang pemimpin yang baik hendaknya memiliki semangat, motivasi diri, dan percaya diri yang sangat besar ketika berkomunikasi dengan anggota timnya. Jika pemimpin tampak ragu-ragu, bersikap negatif atau “tidak nyambung” maka tidak akan ada satu pun anggota tim yang merasa terhubung dengannya. Hanya pemimpin yang memiliki semangat dan motivasi diri yang besar sajalah yang dapat disebut sebagai pemimpin yang efektif karena ia memiliki potensi yang sangat besar untuk memotivasi dan mengangkat moral anggota timnya.

Selain memiliki semangat dan motivasi diri, pemimpin juga harus memiliki rasa percaya diri yang cukup besar ketika berkomunikasi dengan orang lain. Setiap orang harus percaya bahwa komunikasi dibuat oleh pemimpin mereka. Kurangnya rasa percaya diri yang dimiliki oleh pemimpin ketika berkomunikasi dapat membuat anggota tim merasa tidak nyaman dan tidak antusias dengan pekerjaan mereka. Rasa percaya diri dapat membantu sebuah tim untuk bekerja sama mencapai tujuan yang diinginkan.

8. Mendelegasikan Tugas-Tugas

Seorang pemimpin hendaknya dapat mendelegasikan tugas-tugas kepada anggota timnya dengan harapan masing-masing anggota individu dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik. Terkait dengan hal ini, pemimpin tidak perlu benar-benar menghindari perilaku suportif karena jika hal ini terjadi, maka anggota tim akan merasa diabaikan dan hubungan antara pemimpin dan anggota tim akan terganggu. 

9. Mendorong Sistem Umpan Balik

Seorang pemimpin yang efektif harus selalu mendorong sistem umpan balik untuk memperbaiki lingkungan dunia kerja. Umpan balik akan membantu untuk mengatasi berbagai kesalahan yang mungkin timbul  selama proses komunikasi dalam organisasi.

10. Membangun Seni Berinteraksi dengan Orang Lain

Seorang pemimpin tidak selalu memiliki waktu untuk berkomunikasi dengan seluruh anggota tim secara individu. Karena itu, seorang pemimpin harus mampu membangun seni berinteraksi dengan setiap individu meskipun mereka berada dalam kelompok. Dengan demikian, seorang pemimpin harus dapat mengarahkan kelompok sebagaimana ia berbicara dengan setiap individu.

11. Berpikiran dan Bersikap Terbuka

Seorang pemimpin hendaknya berpikiran dan bersikap terbuka serta selalu membuka pintu bagi setiap kritik dan saran guna memperbaiki gaya komunikasi, gaya kepemimpinan, dan menerimanya sebagai bentuk pembelajaran. Selain itu, seorang pemimpin juga harus siap sedia atau memberikan kemudahan bagi anggota timnya untuk menyampaikan informasi selama proses komunikasi. Kesiapsediaan pemimpin bagi anggota tim dapat menjadikannya sebagai pemimpin yang kompeten dan berhasil. Sebaliknya, jika pemimpin selalu tidak siap sedia bagi anggota timnya, maka pemimpin tersebut dapat dikatakan tidak kompeten sebagai pemimpin.

12. Menggunakan Beragam Saluran dan Teknologi Komunikasi

Seorang pemimpin harus mempertimbangkan digunakannya berbagai saluran dan teknologi komunikasi untuk memaparkan jenis-jenis informasi seperti rapat tatap muka, video conferences, telephone conferences, surat elektronik, dan lain-lain sebagai cara untuk tetap berhubungan dengan seluruh anggota tim dan memberikan motivasi kepada anggota tim setiap saat.

13. Manajemen Tim

Pemimpin memiliki tanggung jawab untuk membentuk lingkungan di sekitarnya yang dapat mendorong kreativitas, pencapaian tugas, mengangkat moral serta memotivasi anggota tim. Hal ini dijelaskan lebih mendalam dalam salah satu teori organisasi klasik yakni teori X dan Y dalam komunikasi organisasi khususnya teori X yang dikemukakan oleh Douglas McGregor.

14. Menstimulasi Kreativitas dan Inovasi

Seorang pemimpin hendaknya dapat menstimulasi orang lain atau anggota timnya untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam menjalankan tugas-tugasnya serta memberikan tantangan terhadap kepercayaan dan nilai-nilai yang dimiliki oleh anggota tim. Pemimpin yang transaksional umumnya lebih menitikberatkan pada cara-cara terbaik untuk tetap menjaga agar organisasi dan sistem yang berada di dalam organisasi tetap berfungsi dengan baik. Sementara itu, pemimpin yang  transformasional selalu melihat cara-cara yang baru dalam menangani masalah. Pemimipin yang seperti ini juga umumnya mendorong orang-orang sekitarnya agar memiliki pola pemikiran yang tidak biasa atau “out of the box” sebagai upaya untuk membuat segala sesuatunya menjadi lebih lagi.

15. Memberikan Arahan dan Bimbingan

Terkadang anggota tim sangat membutuhkan arahan, bimbingan, dan dukungan dari pemimpin karena mereka merasa tidak dapat menampilkan kinerja yang maksimal dan kurang percaya diri dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Untuk itu, pemimpin harus memberikan arahandan dorongan secara langsung kepada anggota tim sebagai upaya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.

Manfaat Mempelajari Pengaruh Komunikasi Dalam Kepemimpinan

Mempelajari pengaruh komunikasi dalam kepemimpinan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya :

  • Kita mengetahui dan memahami pengertian kepemimpinan dari perspektif komunikasi.
  • Kita mengetahui dan memahami beberapa pengaruh komunikasi dalam kepemimpinan.

Demikianlah ulasan singkat tentang pengaruh komunikasi dalam kepemimpinan. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang kepemimpinan dan pengaruh komunikasi dalam kepemimpinan.