5 Fungsi Regulatif dalam Komunikasi Organisasi

Fungsi regulatif dalam komunikasi organisasi merupakan salah satu fungsi yang penting dan berguna terutama dalam mengatur hubungan yang ada di suatu organisasi. Umumnya fungsi regulatif identik dengan kumpulan pengaturan-pengaturan tertentu. Sekumpulan pengaturan tersebut biasanya digunakan untuk mengatur organisasi yang ada.

Baca juga:

Umumnya ada dua hal yang cukup berpengaruh di dalam komunikasi organisasi ketika kita membahas mengenai fungsi regulatif ini. Yang pertama adalah atasan yang berada di manajemen organisasi tersebut. Pengendalian informasi, termasuk bagaimana pola komunikasi yang ada dalam organisasi tersebut biasanya akan diatur oleh atasan yang memiliki fungsi sebagai regulator. Kemudian yang kedua adalah pesan itu sendiri. Pesan atau informasi yang ada dalam komunikasi menjadi bagian yang paling pokok, dimana pengaturan biasanya terjadi dari adanya pesan tersebut. Berikut adalah beberapa macam fungsi regulatif yang lebih rinci dalam komunikasi organisasi:

  1. Pengaturan komunikasi atasan dan bawahan

Fungsi regulatif yang pertama dalam komunikasi organisasi adalah menegnai bagaimana pengaturan komunikasi atasan dan bawahan. Pada beberapa perusahaan, mungkin aturan ini tidak terlalu baku. Namun demikian, beberapa perusahaan juga menggunakan cara-cara tertentu untuk memastikan bahwa komunikasi antara atasan dan bawahan tetap terjaga dengan baik. Ini adalah salah satu fungsi regulatif yang sering ada dalam komunikasi organisasi.

  1. Pembuatan kebijakan baru

Kebijakan-kebijakan tertentu biasanya dapat dibentuk dengan lebih baik ketika ada proses komunikasi yang baik pula dalam organisasi. Oleh karenanya, komunikasi organisasi memiliki fungsi regulatif yang cukup penting terutama dalam hal pembuatan kebijakan baru. Ini memberikan kesempatan baru terutama untuk memastikan bagaimana sebuah kebijakan benar-benar matang sebelum diterapkan. (Baca juga: Fungsi persuasif dalam komunikasi organisasi)

  1. Pembuatan Standar Prosedur Operasi (SPO)

Fungsi regulatif dalam komunikasi regulatif lainnya yaitu terkait dengan pembuatan standar prosedur operasi atau SPO. Sebuah SPO bisa diterbitkan kemudian diterapkan dengan baik dengan adanya koordinasi di dalam sebuah organisasi. Koordinasi tersebut bisa dilakukan jika ada proses komunikasi yang efektif dan efisien pula di dalamnya. Pengaturan dalam pembuatan SPO ini bisa menjadikan sebuah organisasi menjadi lebih mantap lagi terutama dalam menghasilkan pengaturan yang rigid di dalamnya.

  1. Pengaturan arah komunikasi

Kita tahu bahwa ada banyak model arah komunikasi dalam organisasi. Ini juga menjadi fungsi regulatif dari komunikasi organisasi itu sendiri. Bagaimana model yang paling tepat supaya informasi bisa disampaikan dengan cepat, menjadi salah satu fungsi yang ada dalam komunikasi organisasi. Pengaturan ini tentunya akan dipegang oleh tatanan manajerial yang ada dalam sebuah organisasi. (Baca juga: Teori jaringan dalam komunikasi organisasi)

  1. Percepatan informasi dalam organisasi

Terakhir yaitu tentang percepatan informasi di dalam organisasi. Ini juga masih ada kaitannya dengan pengaturan arah komunikasi di atas. Cepat atau lambatnya informasi bisa diterima tergantung dari bagaimana pengaturan komunikasi yang ada di dalam organisasi. Artinya, sebuah organisasi bisa saja menerapkan pola komunikasi yang berbeda satu dengan lainnya tergantung kebutuhannya. Jaringan komunikasi yang tepat bisa mendukung bagaimana percepatan informasi ini terjadi. Harapannya, semakin cepat informasi bisa disampaikan, maka semakin cepat pula tugas-tugas di dalam organisasi yang bisa diselesaikan sehingga bisa efisien secara waktu.

Demikian beberapa macam fungsi regulatif yang bisa kita ketahui. Kita bisa melihat bagaimana pentingnya pengaturan komunikasi tersebut diterapkan sehingga mendukung kemajuan di dalam organisasi. Semoga informasi mengenai fungsi regulatif dalam komunikasi organisasi ini bermanfaat.