5 Fungsi Diam dalam Komunikasi Non Verbal

Kali ini kita akan membahas mengenai fungsi diam dalam komunikasi non verbal yang mungkin bagi kita masih agak asing dan cenderung jarang menggunakan teknik komunikasi seperti ini. Diam sebenarnya menjadi salah satu bagian dari komunikasi yang sering kita lakukan sehari-hari. Ada beberapa macam fungsi dari diam yang sebenarnya cukup menunjang dalam proses komunikasi. Bahkan, terkadang diam justru membuat proses komunikasi menjadi lebih efektif. Bagaimana bisa?

Baca juga:

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai fungsi diam ini, kita juga bisa melihat terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan komunikasi nonverbal. Komunikasi non verbal merupakan bentuk komunikasi yang tidak menggunakan suara atau proses bicara. Artinya, media yang digunakan biasanya menggunakan media lain seperti misalnya tulisan, isyarat dan lain sebagainya. Melalui pengertian ini, maka kita tahu bahwa diam termasuk ke dalam salah satu teknik dalam komunikasi non verbal. Lantas apa saja fungsinya? Berikut adalah penjelasannya:

  1. Sebagai tanda bahwa kita memperhatikan

Diam bisa menjadi tanda bahwa kita sangat tertarik dengan apa yang dibicarakan oleh lawan bicara. Isyarat non verbal ini kadang bisa menunjukkan bahwa kita benar-benar memperhatikan apa yang sedang dibicarakan oleh lawan bicara, terutama jika kita menggunakan isyarat non verbal lainnya dengan benar. Misalnya, pandangan dan kontak mata tetap dipertahankan dengan lawan bicara sehingga ia juga tahu bahwa kita benar-benar sedang memperhatikannya.

  1. Memberikan jeda untuk berpikir

Ketika kita sedang berkomunikasi, kadang-kadang diperlukan jeda sesaat untuk melakukan proses berpikir. Diam menjadi salah satu cara untuk memberikan kita kesempatan berpikir dan mencerna apa yang baru saja lawan bicara katakan. Kesempatan ini tentu saja harus dimanfaatkan sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Kadang-kadang, lawan bicara pun kemudian akan merefleksikan apa yang baru saja ia katakan dengan adanya jeda berupa diam seperti ini.

  1. Menunjukkan rasa empati dan simpati

Diam juga menjadi salah satu teknik dalam komunikasi non verbal yang berfungsi untuk menunjukkan rasa empati dan simpati. Kita akan menjadi lebih fokus dengan apa yang sedang menjadi bahan pembicaraan sehingga lawan bicara juga tidak merasa sia-sia dengan topik yang memang sedang dibicarakan. Rasa empati dan simpati ini bisa menguatkan interaksi antar pelaku komunikasi yang saling terlibat sehingga proses komunikasi tersebut menjadi lebih efektif. (Baca juga: Kesalahan dalam komunikasi non verbal)

  1. Menunjukkan tanda untuk menghentikan interaksi

Jika beberapa poin di atas lebih menunjukkan sisi positif dari fungsi diam dalam komunikasi non verbal, maka sebenarnya ada beberapa macam hal yang juga sebenarnya bisa dilakukan dengan adanya teknik diam ini. Salah satunya adalah untuk menghentikan interaksi. Diam selain bisa menunjukkan rasa empati, rasa memperhatikan tapi juga bisa menjadi salah satu tanda bahwa kita ingin menyudahi proses interaksi yang sedang terjadi. Sebenarnya ini kurang baik, dan ada baiknya dihindari. (Baca juga: Cara memperbaiki komunikasi non verbal paling efektif)

  1. Menunjukkan ketidaktertarikan

Masih ada kaitannya dengan poin sebelumnya, diam bisa menunjukkan ketidaktertarikan. Ini akan semakin terlihat terutama jika kita tidak mampu mempertahankan kontak mata dan terlihat kurang fokus. Akibatnya, lawan bicara juga akan merasa bahwa kita sudah bosan dan ingin cepat-cepat mengakhiri pembicaraan.

Jadi, itulah tadi beberapa macam fungsi dari diam yang bisa kita perhatikan. Ada sisi positif yang bisa kita terapkan, namun ada juga beberapa fungsi negatif yang sebenarnya bisa saja dilakukan namun ada baiknya dihindari. Fungsi diam dalam komunikasi non verbal tentu saja bisa kita manfaatkan sesuai dengan kebutuhan selama proses interaksi yang sedang kita lakukan.