Komunikasi merupakan proses interaksi yang digunakan manusia untuk saling memahami karakter masing-masing. Komunikasi juga berfungsi sebagai informasi, hiburan, dan ekspresi manusia. Menurut Kamus Bahasa Indonesia (KBBI), ekspresi merupakan suatu cara untuk mengungkapkan atau menyatakan perasaan, gagasan, dan sebagainya.
Ekspresi dapat terjadi secara spontan atau tiba-tiba apabila seseorang memberikan respon ketika mendapat informasi yang mempengaruhi kepentingannya. Ekspresi dalam komunikasi dikategorikan sebagai bentuk dari komunikasi non verbal. Komunikasi non verbal berhubungan dengan komunikasi verbal karena keduanya dapat memberikan kepercayaan terhadap komunikan. (Baca juga: Komunikasi Non Verbal)
Salah satu bentuk komunikasi non verbal yang akan dibahasa pada artikel kali ini adalah diam. Diam adalah bentuk sikap seseorang yang tidak ingin melakukan tindakan apapun termasuk (inaction) termasuk berbicara. Diam dalam komunikasi memiliki banyak makna tergantung dari latar belakang budaya yang dimiliki. Misalnya, di Indonesia seorang murid diam ketika guru sedang menjelaskan materi maka makna ini termasuk diam menghargai dan menghormati sang guru. Sedangkan di negara lain, sikap diam merupakan suatu hal yang kurang disukai karena seseorang yang diam dianggap tidak mampu bersosialisasi terhadap lingkungannya. (Baca juga: Komunikasi Sosial)
Istilah diam sering dikaitkan dengan kalimat “diam itu emas”. Apakah arti dari kalimat “diam itu emas”? Diam itu emas diriwayatkan dari berbagai hadist yang menjelaskan tentang berbagai ucapan yang tergolong dengan ucapan baik atau ucapan tidak baik. Kemudian disimpulkan bahwa diam dalam komunikasi itu lebih baik daripada berbicara tetapi hanya untuk mencemooh atau mencela orang lain yang berujung pada perbuatan dosa. Kondisi inilah yang menjadi makna dari kalimat “diam itu emas”. Diam memiliki berbagai makna yang bermakna positif maupun berdampak negatif. (Baca juga: Teknik Komunikasi Terapeutik)
Berikut merupakan makna diam dalam komunikasi diantaranya:
- Menyatakan sebuah perasaan
Bentuk komunikasi diam memiliki makna menyatakan sebuah perasaan. Perasaan yang muncul biasanya sedih, kecewa, dan marah. Ada sebagian orang yang menunjukkan rasa marah dengan diam karena tidak dapat berbuat apap-apa. (Baca juga: Psikologi Komunikasi)
- Memberikan kesempatan untuk berpikir
Makna diam selanjutnya adalah memberikan kesempatan untuk berpikir. Seorang cenderung menunjukkan sikap diam ketika sedang berpikir atau memberikan kesempatan pada seseorang untuk berpikir. (Baca juga: Prinsip-prinsip Komunikasi)
- Memutuskan hubungan
Seorang memilih untuk diam ketika tidak ingin berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa sikap diam memiliki makna dapat memutuskan hubungan antara sesama manusia. (Baca juga: Komunikasi Antar Pribadi)
- Mencegah komunikasi
Seseorang yang tidak nyaman ketika komunikasi dengan orang lain lebih memilih untuk diam. Diam bermakna mencegah komunikasi agar tidak terjadi emosi yang menimbulkan permasalahan dalam komunikasi. (Baca juga: Etika Komunikasi)
- Mengisolasikan diri
Makna diam ini sering kali digunakan pada seseorang yang merasa dirinya berbeda dengan kelompoknya. Diam bermakna mengisolasikan diri, yaitu mengurung dirinya sendiri dalam berkomunikasi maupun dalam pergaulan dalam suatau kelompok. (Baca juga: Komunikasi Interpersonal)
- Tidak ingin menyampaikan sesuatu
Terkadang seseorang memilih untuk diam bukan karena tidak memiliki alasan atau makna. Diam memberikan makna tidak ingin menyampaikan apapun. Hal ini berdampak pada dirinya sendiri. Ketika seseorang menyampaikan pesan, tidak ada yang menanggapi. Dengan permasalahan tersebut maka seseorang menjadi tidak ingin menyampaikan sesuatu. (Baca juga: Pengantar Ilmu Komunikasi)
- Rasa menghargai
Bersikap diam ketika ada seseorang yang sedang berdiskusi diartikan sebagai rasa menghargai antara individu dengan kelompok. Rasa menghargai juga dapat ditunjukan antara individu dengan individu. Orang yang menjadi pendengar cenderung diam sebagai rasa menghargai dan terciptanya keharmonisan dalam komunikasi. (Baca juga: Teori Public Relations)
- Rasa tidak percaya
Seorang yang sering bercerita di luar realitas kehidupannya sering diabaikan oleh pendengarnya. Pendengar cenderung bersikap diam. Diam dalam komunikasi ini menunjukkan bahwa seorang pendengar merasa tidak percaya terhadap cerita atau informasi yang disampaikan. (Baca juga: Komunikasi Massa)
- Merasa sakit
Seseorang yang diam belum tentu bermakna bahwa ia mengerti apa yang sedang dibicarakan oleh komunikator. Ada komunikan yang merasa dirinya tidak enak badan atau sakit, sehingga memilih untuk diam. (Baca juga: Komunikasi yang Efektif)
- Tidak peduli dengan keadaan
Seseorang akan bersikap diam ketika ia merasa tidak peduli dengan keadaan. Artinya, diam menunjukkan rasa tidak peduli seseorang terhadap informasi yang disampaikan. Bisanya orang tersebut bersifat apatis atau akan lebih peduli ketika informasi tersebut hanya berkaitan dengan kehidupannya. (Baca juga: Teori Atribusi)
- Tidak ada semangat
Seorang yang merasa dirinya tidak memiliki semangat akan bersikap diam ketika menghadapi apapun. Diam berarti seseorang tidak termotivasi saat ada orang lain melakukan kegiatan yang berdampak positif. (Baca juga: Komponen-komponen Komunikasi)
- Menunjukkan kepatuhan
Seorang karyawan akan mengambil sikap diam ketika diberi perintah oleh atasannya. Hal tersebut menunjukkan bahwa sikap diam dapat menunjukkan kepatuhan yang dapat menjaga komunikasi tetap harmonis. (Baca juga: Unsur Komunikasi)
- Merasa dirinya penting
Seorang yang bersikap diam yang terakhir bermakna merasa dirinya penting. Kebanyakan orang yang merasa dirinya dianggap berguna bagi orang lain akan merasa sombong dan angkuh. Biasanya sikap ini ditunjukan oleh para petinggi jabatan. (Baca juga: Elemen-elemen Komunikasi)
Demikian penjelasan terkait apa saja makna diam dalam komunikasi yang kadang bisa menimbulkan kesalahpahaman antara komunikator dan komunikan. Semoga dengan artikel ini, mampu mereduksi kesalahpahaman yang terjadi sehingga menimbulkan komunikasi yang efektif.