5 Kritik Teori Difusi Inovasi Dalam Komunikasi

Didalam perkembangan ilmu pengetahuan, terdapat banyak sekali teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli sebagai suatu dasar ilmu pengetahuan, salah satu diantaranya adalah teori difusi inovasi. Teori difusi inovasi dikemukakan oleh seorang sosiolog Perancis bernama Gabriel Tarde pada tahun 1903.

Dimana pada esensinya, teori ini menjelaskan mengenai bagaimana suatu gagasan maupun ide baru dapat dikomunikasikan di dalam sebuah kultur dan kebudayaan, sehingga dapat diadopsi oleh suatu kelompok sosial. Sama halnya dengan teori pesan dalam komunikasi, setidaknya terdapat 4 elemen penting di dalam teori difusi inovasi itu sendiri, diantaranya adalah:

  • Inovasi – merupakan gagasan atau ide yang diguanakan sebagai suatu dasar dalam pandangan maupun tindakan terhadap suatu hal yang baru.
  • Saluran Komunikasi – elemen ini digunakan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan inovasi atau gagasan baru yang dihasilkan sesuai dengan tujuan dari inovasi itu sendiri.
  • Jangka Waktu – merupakan rentang waktu yang diperlukan sejak suatu inovasi dikomunikasikan hingga diterapkan atau diadopsi.
  • Sistem sosial – sistem sosial didalam teori ini dianggap sebagai suatu sasaran dalam sebuah inovasi, karena nantinya sistem sosial yang akan menerima maupun menolak inovasi yang dikomunikasikan.

Baca juga :

Dari beberapa elemen teori difisu inovasi diatas, dapat diketahui bahwa komunikasi memiliki peranan yang penting didalam pembuatan maupun penyampaikan inovasi baru didalam suatu sistem sosial. Oleh sebab itu, oleh sebab itu teori difusi inovasi dalam komunikasi menjadi suatu pembahasan yang menarik.

Walaupun teori ini banyak dipahami dengan baik, namun sama dengan teori komunikasi menurut para ahli yang lainnya, terdapat beberapa kritikan terhadap teori yang berkembang. Lantas apa saja kritikan terhadap teori difusi inovasi terutama di dalam komunikasi tersebut? Berikut ini ada beberapa kritik teori difusi inovasi dalam komunikasi, diantaranya adalah:

1. Terlalu sederhana

Teori difusi inovasi di dalam komunikasi banyak di anggap sebagai suatu representasi realitas dari inovasi-inovasi yang dikomunikasikan di dalam suatu sistem sosial. Walaupun begitu, teori ini dianggap terlalu sederhana sebagai suatu representasi realitas yang sebenarnya kompleks.

2. Tidak prediktif

Teori ini juga dianggap tidak prediktif, hal ini disebabkan tidak adanya pengetahuan mengenai seberapa baik sebuah inovasi baru bekerja sebelum kemudian dikomunikasikan untuk diadopsi.

3. Tidak menjelaskan adanya perubahan

Inovasi diketahui dapat berubah-ubah menyesuaikan dengan kondisi atau bahkan teknologi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, namun sayangnya teori difusi inovasi dalam komunikasi tidak dapat menjelaskan adanya perubahan maupun perpindahan tersebut.

4. Overadopsi

Adanya teori difusi inovasi juga menimbulkan adanya kemungkinan terhadap overadopsi. Overadopsi sendiri merupakan suatu inovasi yang diadopsi oleh seseorang namun seharusnya ditolak atau tidak di adopsi. Hal ini berkaitan dengan kurangnya pengetahuan maupun informasi yang dikomunikasikan mengenai inovasi tersebut.

Baca juga :

5. Eksploitasi pada golongan lemah

Kritik yang terakhir adalah adanya kemungkinan terhadap eksploitasi terhadap golongan sosial yang lemah. Menurut beberapa ahli, adanya teori difusi inovasi tidak dapat merubah seluruh kehidupan sosial ke arah yang lebih baik, sehingga akan memunculkan adanya eksploitasi terhadap golongan yang lemah. Oleh sebab itu, tujuan komunikasi kelompok sosial juga perlu diperhatikan dalam penyampaian inovasi baru.

Itulah beberapa kritik teori difusi inovasi dalam komunikasi. Salah satu yang menjadi contoh dalam kritik teori difusi inovasi ini adalah yang terjadi pada komunikasi pembangunan. Dimana dalam pengadopsian teori difusi tersebut didalam kasus pembangunan Negara-negara maju, para golongan miskin tidak dapat memperbaiki kualitas hidupnya.

Namun berbeda dengan para golongan kaya yang justru dapat menjadi semakin kaya. Kondisi tersebut pastinya menyebabkan adanya eksploitasi dan juga gap yang membesar. Demikian pembahasan terkait kritik teori difusi inovasi dalam komunikasi, semoga bermanfaat.