Teori Pesan Dalam Komunikasi

Teori pesan dalam komunikasi, komunikasi merupakan hal yang sudha lumrah dan akrab dengan keseharian kita. Dimana pada dasarnya komunikasi merupakan kunci dalam membangun sebuah hubungan, terlebih lagi komunikasi memegang peranan yang penting dalam proses sosialisasi antara satu individu dengan individu lainnya. Pada prinsipnya semua orang dapat berkomunikasi tergantung dengan tingkatannya bahkan anak kecilpun dapat melakukan komunikasi namun tentu dengan sekadarnya. Komunukasi dapat menciptakan sebuah ruang yang dapat menjadikan individu menjadi saling lebih mengenal mengerti dan juga memahami satu sama lain.

Lalu apakah yang terlibat dalam komunikasi yang todak hanya menjadikan komunikasi yang baik namun juga efektif. Perlu diketahui bahwa setidaknya harus terdapat minimal 3 unsur dalam komunikasi, yakni komunikan dalam hal ini pihak yang terlibat dalam komunikasi, media yang digunakan dalam komunikasi serta yang ketiga adalah pesan atau isi komunikasi. Tentunya isi pesan merupakan hal yang amat penting debab pesan inilah yang merupakan hal yang ingin diaampaikan dalam komunikasi. Didalam sebuah pesan terkandung banyak sekali maksud dan informasi.

Pertukaran pesan dan informasi inilah yang kemudian menyebabkan sebuah komunikasi dapat menimbulkan hubungan timbal balik. Seyogyanya dalam sebuah pesan ada maksud yang ingin disampaikan kepada pihak lain, isi pesan dapat mencakup banyak hal tergantung konteks komunikasi yang dilakukan. Namun pastinya hal hal tersebut dapat bersifat serius seperti informasi pengetahuan, bisnis, dan lain lain, hingga dalam bentu humor dan guyonan. Terlepas dari itu semua tentu saja menjadi sangat urgen untuk dapat menjelaskan dan mengkaji seberapa luas dan besarnya definisi peaan. Oleh sebab itu dalam artikel ini akan dibahas mengenai teori pesan dalam komunikasi di masyarakat.

Pesan jika dikaji dalam berbagai sudut pandang tentu memiliki definisi yang sangat luas, sebab dalam komunikasi isi pesan dapat berupa berbagai macam hal mulai dari yang sifatnya sederhana hingga yang kompleks atau detail. Peaan disampaikan untuk menginformasikan sesuatu yang didalamnya termaktub tujuan dari sang penyampai kepada penerima pesan. Efektif atau tidaknya sebuah pesan diterima dalam sebuah komunikasi tergantung kepada banyak hal seperti misalnya saat sedang mengobrol tiba tiba ada suara bising dan berisik sehingga pesan yang ingin disampaikan tidak terdengar maka tentu hal tersebut dapat menjadikan komunikasi tidak aktif, sebeb penerima pesan menjadi tidak dapat memberikan respon dan umpan balik yang sesuai dengan yang diharapkan.

Pada dasarnya pesan dapat terdiri dari pesan verbal dan pesan non verbal. Pesan verbal sendiri merupakan bentuk pesan yang paling umum dipakai dan digunakan oleh lebanyakam individu di dunia, sebab pesan verbal dianggap lebih mudah, praktis dan dimengerti oleh semua pihak. Pesan verbal terdiru dari rangkaian kata yang diucapkan oleh komunikator kepada komunikan. Dalam pesan verbal agar dapat dipahami tentu digunakanlah bahasa yang dimengerti oleh kedua belah pihak sehingga tentunya isi pesan dapat diterima dan diterjemahkan dengan baik.

Pesan verbal lebih mudah diterima dan banyak digunakan sebab dapat diterima secara universal. Dalam penyampaiannya pun pesan verbal dianggap paling mewakili dan juga relatif sangat praktis dan dapat digunakan oleh semua pihak. Lain halnya dengan pesan nonverbal yang lebih jarang digunakan sebab penggunaanya hanyalah sebagai pelengkap dan juga untuk mempertega isi pesan. Perlu diketahui bahwa pesan nonvetbal terdiri dari simbo atau gerakan gerakan yang biasanya dilakukan sebagai tambahan untuk mempertegas atau menambahkan pesan dalam komunikasi verbal. Pesan nonverbal sendiri juga digunakan oleh mereka yang memiliki keterbatasan dalam komunikasi verbal, misalnya mereka yang memiliki keterbasan seperti tunawicara, tunarungu atau mereka yang berkebutuhan khusus.

Dalam komunikasi pesan memiliki tujuan tertentu, yang tentunya ingin disampaikan secara utuh oleh pihak satu kepada pihak lainnya. Secara umum pesan merupakan hal yang sangat penting, nilai pesan sama dengan nilai sebuah komunikasi itu sendiri. Isi pesan menjadi hal yang urgem dalam sebuah komunikasi sebab kedunya dapat menghubungkan kedua individi atau kolompok agar dapat mencapai sebuah tujuan yang sama. Secara umum jika dilihat dari sudut pandang dan perpektif komunikasi, dalam teori pesan setidaknya terdapat 4 hal yang berpengaruh kepada pesan dalam jalinan komunikasi dalam individu. Keempat hal tersebut antara lain adalah :

  • Tradisi Semiotik

Semiotik sendiri berisi mengenai simbol simbol, tanda atau juga lambang yang tentunya sangat penting dalam sebuah pesan. Keberadaan semiotik atau simbol simbol, tanda atau juga lambang tersebut memegang peranan penting agar sebuah pesan mampu diinterpretasikan dan dijelaskan dengan baik. Agar kemudian tenrunya dapat menjadikan komunikasi dapat berjalan dengan baik da efektif. Sebab, tradisi semiotik dianggal sebagai hal yang mampu menjadikan pesan dalam komunikasi bernilai dan bertujuan. Terdapat pepesktif dari sudut pandang lain bahwa tradisi semioyik merupakan bentuk pesan tradisional yang akan terus ada dan melengkapi dalam sajian komunikasi baik secara verbal maupun nonverbal.

  • Tradisi sosiokultural

Pesan dapat dipahami dari berbagai sudat pandang dan perspektif yang berbeda, Dimana pesan dapat dipahami tergantung dari interaksi antara individu dalam masyarakat. Interaksi sosial inilah yang kemudian menjadikan hubungan antara pihak pemberi ataupun penerima pesan. Struktur sosial dalam masyarakat akan dapat membentuk pola komunikasi yang berbeda,sehingga nantinya maka isi pesan yang akan ada dalam komunikasi terjadi sesuai dengan polanya. Artinya bahwa struktur sosial akan memberi dampak terhadap jenis pesan yang ada dalam komunikasi. Misalnya pesan dalam komunikas antara para masyarakat kelas bawah jelas akan berbeda dengan mereka masyarak sosialita. Inilah mengapa pesan dan sosiokultural akan membentuk pola komunikasi yang berhubungan.

  • Tradisi Psikologikal

Jika berbicara mengenai psikologi maka tentu akan berhubungan dengan pola pikir, dan emosi serta karakter dan watak seseorang. Mengapa hal ini berhubungan dengan pesan, jika menarik sebuah garis maka akan terdapat benang merah antara keduanya. Dimana pesan yang disampaikan oleh orang yang emosinya tidak stabil ( kondisi marah, takut, kecewa dll) akan berbeda denga peaan yang disampaikan dalam sebuah komunikasi yang dilakukan oleh orang orang yang sedang dalam kondiai emosi stabil (Senang, bahagia, tenang). Inilah mengapa kemudian dalam perpektif sosiologikan peaan dapat samgat berbeda diterima dan diterjemahkan. Sebab secara konteks emosi kondisinya sudha berbeda.

  • Tradisi Fenomenologikal

Terakhir, pesan dapat menjadika komunikasi yang berbeda dalam fenomena yang berbeda. Fenomena disini yang dimaksud adalah kehadian atau peristiwa yang terjadi. Dalam kehidupan bermasyarakat tentunya kita akan menemukan bernagai fenomena atau kejadian dalam kehidupan. Ada fenomena yang umum dan lazim terjadi, adapula fenomena yang tidka lazim atau diluar batas penalaran manusia . Dalam kondisi ini tentu akan sangat betpengaruh terhafap sifat dan jenis pesan yang digunakan. Fenomena tertentu akan memberikan pengaruh dalam komunikasi dan pesan yang disampaikan. Terlebih lagi semakin canggih dan berkembangnya teknologi maka bisa jadi bahwa fenomena yang terjadi secara global dapat memicu lahirnya komunikasi global dan menjadikan pesan menjadi mengglobal.

Meskipun demikian, kehadiran teori pesan dalam komunikasi bukanlah menjadi hal yang paling utama. Sebab masih terdapat unsur lainnya yang juga tak kalah pentingnya dalam komunikasi yang ada di masyarakat. Namun tentunya kehadiran teori ini dapat memberikan manfaat yang lebih besar serta dapat digunakan dalam kajiam kajian dengan tema serupa. sehingga informasi yang terkandung di dalam artikel ini akan daoat berguna dan bermanfaat kepada masyarakat luas. Tentunya dapat menambah referensi bagi perkembangan ilmu komunikasi semakin lebih luas. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.