Perkembangan sistem komunikasi bersamaan dengan kecanggihan teknologi dalam kehidupan manusia ini memiliki dampak besar. Salah satu dampak terlihat dalam penyebaran dan memperoleh informasi yang semakin mudah. Penyebaran informasi dipermudah karena adanya ponsel pintar yang praktis digunakan untuk mengakses berbagai aplikasi melalui jaringan internet.
Selain ponsel pintar, manusia juga lebih mengandalkan televisi dalam memperoleh informasi. Televisi merupakan alat penyebar informasi yang bersifat universal untuk kalangan anak muda maupun orangtua. Media lainnya yang sering digunakan untuk mengakses informasi adalah radio, surat kabar, majalah, bulletin, dan masih banyak media massa lainnya. (Baca juga: Komunikasi Massa)
Pada dasarnya media massa ini berkaitan dengan komunikasi massa. Komunikasi massa merupakan suatu proses komunikasi yang dilakukan oleh publik. Massa yang dimaksud dalam komunikasi, yaitu sejumlah individu yang memperoleh pesan dari media massa atau disebut sebagai khalayak/ audiens. Menurut Jay Black dan Frederick (Nurdin, 2004), komunikasi massa merupakan suatu proses dimana pesan-pesan atau informasi yang diproduksi secara massal/tidak sedikit itu akan disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas, anonim, dan heterogen.
Artinya, informasi yang diproduksi oleh media akan diterima oleh khalayak luas atau individu dalam jumlah yang banyak dan memiliki karakter yang berbeda-beda. Komunikasi massa sering disebut sebagai komunikasi publik. Komunikasi publik adalah penyampaian pesan yang dilakukan oleh seorang komunikator kepada khalayak luas seperti mengadakan orasi, pidato, ceramah, dan kegiatan publik lainnya. (Baca juga: Sistem Komunikasi Massa)
Komunikasi massa diterima oleh orang-orang yang memiliki latar belakang yang berbeda mulai dari budaya, usia, agama, dan mencakup banyak orang dan bersifat universal ini membuat seorang komunikator memanfaatkan teknologi canggih untuk mencakup seluruh khalayak tersebut.
Komunikasi massa biasanya berlangsung dengan satu arah dimana komunikasi ini dilakukan oleh lembaga atau institusi melalui media massa seperti media elektronik dan media cetak. Komunikasi ini bersifat terbuka, siapapun boleh mengetahui dan memperoleh informasi tanpa batas. (Baca juga: Fungsi Efek Komunikasi Massa)
Komunikasi massa memiliki kesamaan dengan jenis komunikasi lainnya, yaitu jika dilihat dari komponen-komponennya yang meliputi, adanya peran komunikator, isi pesan, audiens atau komunikan, media, feedback atau umpan balik.
Karena komunikasi massa mencakup khalayak luas maka resiko pada gangguan komunikasi terbilang besar. Gangguan terjadi pada media yang menjadi penyalur informasi tersebut. Adapun gangguan dalam komunikasi massa ini berupa kesalahan-kesalahan teknis pada media massa itu sendiri.
Komponen komunikasi lainnya, yaitu filter dalam media massa. Filter merupakan sebuah penyaringan informasi yang diberikan oleh media massa. Khalayak bertugas menjadi filter untuk dirinya sendiri untuk memilih informasi yang dibutuhkan dan bernilai positif. Sering kali media menyediakan informasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan tersirat makna yang tidak sesuai bahkan terbilang negatif.
Oleh karena itu, media tidak dapat menjadi filter untuk medianya sendiri. Filter didefinisikan sebagai suatu kerangka berpikir khalayak pada saat menerima pesan yang disampaikan oleh media, sehingga khalayak dapat mengubah pola pikirnya untuk menyaring informasi yang baik terkait dengan kehidupannya. (Baca juga: Efek Komunikasi Massa)
Baca juga:
- Fungsi Emosi dalam Komunikasi Massa
- Karakteristik Audiens dalam Komunikasi Massa
- Teori Hegemoni dalam Komunikasi Massa
- Perkembangan Teori Efek Komunikasi dalam Komunikasi Massa
- Mediamorfosis dalam Komunikasi Massa
Berikut ini merupakan unsur filter dalam komunikasi massa:
- Fisik
Kondisi fisik merupakan unsur filter yang pertama dan menjadi utama dalam proses komunikasi massa. Komunikasi massa yang melibatkan sejumlah manusia ini bergantung pada kesehatan fisik karena manusia merupakan makhluk hidup yang tidak sempurna seperti tunarungu, tunadaksa, tunawicara, dan lain sebagainya. Manusia dalam golongan fisik internal ini biasanya merasa terhambat proses komunikasinya karena keterbatasan dalam kemampuan untuk berkomunikasi.
Selain faktor fisik tubuh manusia, unsur fisik lainnya berupa unsur fisik eksternal. Unsur fisik eksternal tersebut seperti kondisi lingkungan dalam komunikasi kemudian keadaan ruangan yang sempit, luas, dan termasuk didalamnya seperti adanya lampu sebagai penerangan saat kondisi gelap dan alat-alat lainnya yang menjadi faktor pendukung berlangsungnya komunikasi massa. (Baca juga: Fungsi Filter dalam Komunikasi Massa)
- Psikologis
Informasi yang disampaikan oleh media massa bersifat satu arah, sehingga khalayak dituntut untuk menyaring informasi tersebut dengan pintar. Tatanan psikologi dalam diri seseorang merupakan faktor penting berikutnya dalam unsur filter karena berhubungan dengan pengalaman, latar belakang pendidikan, dan faktor lainnya yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas pesan yang diperoleh oleh khalayak. (Baca juga: Fungsi Gatekeeper dalam Komunikasi Massa)
- Budaya
Budaya merupakan faktor utama yang sangat penting dalam filter komunikasi massa. Pasalnya budaya menjadi tatanan kehidupan manusia sehari-hari. Budaya dapat mempengaruhi persepsi manusia saat memperoleh informasi. Menurut Edward T. Hall, budaya mempengaruhi cara manusia menyampaikan dan menerima pesan. Budaya yang termasuk didalamnya warisan budaya seperti norma agama, nilai sosial, peran, status sosial dan sejarah politik. (Baca juga: Contoh Komunikator dalam Komunikasi Massa)
- Informasional
Informasional merupakan bagian dari unsur filter komunikasi massa. Informasional adalah faktor yang berhubungan dengan pengetahuan khalayak terhadap penerimaan pesan yang terdiri atas simbol-simbol. Apabila komunikan tidak memahami bahasa simbol yang disampaikan komunikator, maka proses komunikasi menjadi cacat. Unsur filter ini menjadi penting untuk menyaring penerimaan pesan dari media massa. (Baca juga: Etika Komunikasi Massa)
Demikian penjelasan terkait apa saja unsur filter dalam komunikasi massa yang biasa diterapkan saat komunikasi massa berlangsung.